powered by Google

Silicon Valley, Surga Penggiat Start-Up

Sabtu, 24 Maret 2012

Silicon Valley, Surga Penggiat Start-Up
Minggu, 30 Januari 2011 12:09 wib





Saat merintis Facebook, Mark Zuckerberg menerima saran dari Sean Parker untuk pindah ke California. Tepatnya di Silicon Valley. Dia akhirnya setuju dan hingga kini kantor Facebook masih berada di Palo Alto, Silicon Valley, California.

Nama Silicon Valley memang terdengar unik. Sebab, kerap mengingatkan orang pada operasi plastik. Sedikit-banyak memang ada hubungannya, sebab silikon paling sering digunakan untuk membuat serat optik. Nah penggunaan serat optik sangat populer di wilayah tersebut ketika seorang bernama William Shockley yang pada 1956 mendirikan Shockley Semiconductor Laboratory (Shockley Labs) di Mountain View, California (kini juga dikenal sebagai markas Google).

Shockley adalah orang yang mendorong penggunaan silikon sebagai semikonduktor. Popularitas penggunaan silikon itu menarik perhatian jurnalis Don Hoefler yang menulis serial artikel bertajuk “Silicon Valley, USA” di mingguan Electronic News. Dari situlah nama tersebut berasal dan kini di Silicon Valley merupakan basis semua perusahaan teknologi informasi berkantor. Dalam sejarahnya, Silicon Valley sedikit-banyak mirip dengan Las Vegas.

Seperti Sin City, kota tersebut merupakan sebidang tanah gurun yang tadinya tak berarti apa-apa. Namun berkat sulap silikon, tempat itu kini menjadi surga informasi dan teknologi. Sejarah Silicon Valley tak bisa dilepaskan dari dua institusi besar: militer dan akademis. Dalam hal ini adalah Angkatan Laut Amerika Serikat yang telah melakukan kegiatan riset dan teknologi di wilayah San Fransisco yang dikenal sebagai Bay Area.

Sementara itu, dari sisi akademisi adalah Stanford University yang memiliki peran besar dalam melahirkan Silicon Valley.Lulusan Stanford, Cyril Elwell, adalah pendiri Federal Telegraph Corporation yang bermarkas di Palo Alto,California.Wilayah yang kini lebih dikenal sebagai pusat dari SiliconValley. Bukan kebetulan juga jika kemudian dua lulusan Stanford menjadi pionir di Lembah Silikon itu.

Adalah William Hewlett dan David Packard yang kemudian mendirikan Hewlett-Packard dari garasi David di wilayah itu. Garasi terkenal di dunia itu kerap menjadi simbol “rahim” yang melahirkan Silicon Valley dan hingga kini tetap dipertahankan sebagai bangunan bersejarah. Peran militer dalam menghidupkan lembah tersebut kembali terjadi melalui DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency). Lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika Serikat inilah yang kemudian melahirkan Internet.

Gelembung Dot Com

Kurang lebih pada pertengahan periode 1990-an, terjadi apa yang dikenal kemudian sebagai Dot Com Bubble alias Gelembung Dot Com. Istilah ini merujuk pada pertumbuhan pesat perusahaan yang memiliki basis bisnis di internet dan biasanya memiliki website beralamat .com (dot com). Silicon Valley diakui sebagai pusat gelembung tersebut.

Bahkan pada saat besar-besarnya gelembung tersebut, sebuah wilayah di Silicon Valley yang dikenal dengan nama Sand Hill Road menjadi wilayah perkantoran paling mahal di dunia. Yahoo!, eBay, dan Google hanyalah beberapa perusahaan dot com ternama yang memiliki markas di Silicon Valley.

Nama Silicon Valley menjadi legenda dengan keberhasilannya mencetak perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi, seperti National Semiconductor dalam bidang integrated circuit, Intel dalam bidang advanced micro devices, Apple Computer dalam bidang komputer personal, Sun Microsystems dalam bidang workstations, Silicon Graphics dalam bidang 3D graphics, Oracle dalam bidang database software, 3Com dan Cisco Systems dalam bidang network computing, dan Yahoo! sebagai pelopor dalam web search engine.
(SINDO//mbs)


Sumber: news.okezone.com

Baca juga :
Tsinghua University: Pelopor Pertumbuhan Inovasi China?

Prof Suhono mengajak swasta berinovasi

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP