powered by Google

Profil Ir. Franky Nelwan, MM: Tak Sekadar Kemampuan Profesional

Senin, 23 Maret 2015





KEMAMPUAN melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan memang menjadi salah satu kunci sukses dalam meniti karier di perusahaan. Tapi  untuk mencapai posisi strategis dalam kepemimpinan perusahaan, kemampuan profesional saja tidaklah cukup. “Yang paling utama itu karakter,” kata Ir. Franky Nelwan, MM. Kesimpulan itu diambil pria kelahiran Jakarta 6 Oktober 1967 ini dari 18 tahunnya meniti karier di lingkungan Grup PT Pembangunan Jaya.
Ketika memasuki dunia kerja, jelas  Direktur PT Jaya Beton Indonesia,  tiket kita adalah  intelektualitas kita, juga kemampuan yang diukur dari ijazah, test dan wawancara. Kemudian, ketika diberi dan melaksanakan tugas terlihatlah kompetensi kita.  “Tapi yang membuat kita bertahan di sebuah perusahaan dan mendapatkan penghargaan,  kesempatan yang lebih serta promosi adalah kharakter kita” jelas suami dari Jovanka E. Sumampouw ini.
Belajar dari kepemimpinan di lingkungan kerjanya, ia menyebutkan dua tonggak nilai utama yang juga menjadi kunci suksesnya. Yang pertama adalah integritas. “Kalau kita punya integritas, kita pantas dipercaya,” katanya. Integritas ini penting karena ketika kita berkerja, kita pasti berhubungan dengan orang lainberdasarkan kontrak-kontrak yang pada dasarnya adalah janji. “Kontrak yang penting diberikan bukan kepada orang yang dianggap punya kompetensi saja, tapi lebih utama yang terbukti mampu memegang amanah,” ujar pria yang sampai sekarang dipercaya juga sebagai anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun Jaya ini.

 Adil “ke dalam” dan “keluar”
 Kharakter yang kedua adalah fairness atau bersikap adil, baik ke dalam maupun ke luar dalam arti relasi dengan mitra.  Franky menjelaskan bahwa ketika kita masih sebagai karyawan biasa, tuntutan untuk berlaku adil itu tidak terlalu menonjol. “Ketika kita sudah naik level yang lebih tinggi dan punya anak buah, maka perlakuanfair terhadap anak buah itu sangat menentukan kemauan mereka untuk memberikan kontribusi,” katanya.
Ditambahkan pula bahwa setiap karyawan masuk ke perusahaan dengan mengusung tujuan pribadinya, entah untuk menafkahi keluarga atau mengejar karier. Tujuan pribadi itulah yang menjadi motor utama bagi setiap pekerja untuk rajin bekerja, jujur dan memberikan kontribusi optimal, bukan karena visi dan misi organisasi. Tugas perusahaanlah – yang diwakili oleh jajaran direksi dan manajemen – untuk menunjukkan kepada bawahan bahwa apabila dia melakukan misi dan tujuan perusahaan, maka tujuan pribadinya  akan tercapai juga. “Di sinilah dibutuhkan fairness. Sebagai pemimpin, kita tidak hanya menuntut anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi saja, tapi juga dengan seimbang memperhatikan apa yang menjadi tujuan pribadinya,” imbuh mantan Pengurus Pusat GMKI 1990-1992 ini.
 Aspek keadilan yang kedua adalah fairness dalam berbisnis, dalam hubungan dengan klien, mitra kerja dan pelanggan. Bila mengharapkan hasil yang terbaik dari mitra kerja, maka kita juga harus melakukan yang terbaik untuknya juga. “Bahkan, kita harus berani menanggung rugi jangka pendek untuk menegakkan prinsip ini. Untuk jangka pendek memang kelihatannya rugi, tapi merupakan keuntungan untuk jangka panjang karena mereka semakin percaya pada komitmen kita,” jelasnya.
 Kedua kualitas karakter itu – integritas dan fairness – menurut Franky merupakan dua karakter yang hampir cukup untuk orang bisa naik dan berprestasi di perusahaan. “Tentu harus juga ditunjang dengan  semangat kerja dan kompetensi. Kompetensi teknis itu sudah pasti. Kalau mau jadi ahli keuangan, ya harus belajar keuangan. Kalau mau jadi ahli teknik ya harus belajar teknik,” kata pria yang pernah menjajaki dunia politik dengan menjadi Wakil Sekjen Partai Demokrat (2003-2005) namun memilih untuk kembali fokus pada dunia profesi ini.

Prestasi dari “pembuangan”
Tamat Fakultas Teknik Elektro ITB, pada tahun 1994 Franky bekerja di PT Jaya Trade Indonesia dengan jabatan pertama sebagai Sales Manager Yale Forklift. Tahun 1998, bertepatan dengan terpaan krisis moneter, ia dipercaya sebagai General Manager di anak perusahaan PT. Jaya Trade Indonesia yaitu PT. Sarana Bitung Utama, di Sulawesi Utara yang bergerak di bidang distribusi Aspal Curah. Ia menerima tugas itu dengan lapang hati, meski ada teman-temannya yang melihat itu sebagai “pembuangan” ke daerah. “Saya justru belajar banyak hal pada saat itu. Dipercayakan memegang perusahaan kecil di daerah dan mengurus hampir seluruh aspek perusahaan,” katanya sembari mengenang bahwa anak usaha yang dipimpinnya itu justru mencatat hasil yang sangat baik bagi induk perusahaan yang sebagian besar unit bisnisnya sedang terpuruk dilanda krisis pada saat itu.
Empat tahun kemudian, Franky ditarik ke Pusat dan diangkat sebagai Wakil Direktur di Jaya Trade Group dan menangani pengembangan usaha. Pada saat itu,ia mendapat beasiswa dan menyelesaikan S2 di bidang Manajemen di IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia), Jakarta. Kemudian, pada tahun 2005 diadimutasi ke sister company lain yaitu PT. Jaya Teknik Indonesia sebagai Wakil Direktur dan menangani bisnis ICT hingga tahun 2009. Selanjutnya karirnya melompat lagi dan dipercaya sebagai Direktur PT. Jaya Beton Indonesia sejak tahun 2009 sampai sekarang. Sejak 2010 ia dipercaya juga untuk merangkap sebagai Direktur di PT. Jaya Celcon Prima dan PT. Jaya Daido Concrete. Di tengah kesibukannya ia sempat menikmati berbagi ilmu dengan menjadi pengajar tetap di Advanced Management Workshop, sebuah training rutin untuk para manager di Grup PT Pembangunan Jaya.
 “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah itu seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia!” Ayat Kitab Suci ini menjadi landasan berkiprah dari pria yang menyukai musik dan aktif melayani sebagai Ketua Majelis Jemaat dan Worship Leader GPDI Shekinah BSD ini. 
Kepada anaknya Amadea yang masih duduk di kelas 1 SMP, Franky yang semasa SMA pernah menjadi Juara I Pemilihan Siswa Teladan SLTA Tingkat Nasional ini selalu meminta agar senantiasa menghargai dan menggandakan talenta dan kesempatan yang telah diberikan Tuhan.

Paul Maku Goru.



0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP