powered by Google

Anggota baru: Ashlih Dameitry EL'07 mendalami Robot Rescue di Tokyo Institute of Technology

Selasa, 31 Maret 2015


Published on Mar 22, 2014
Tokyo Institute of Technology

------------------------------------

Nama (Name)              : Ashlih Dameitry
Nama panggilan (Nickname) : Ashlih


Jurusan di ITB            : Teknik Elektro
Jenjang S1 / S2 / S3      : S1
Angkatan Tahun            : 2007

Personal Web/URL/Blog    : 
Foto / Alamat Facebook    : https://www.facebook.com/ashlih.dameitry
Rekaman Video / Film      : 


Profesi (Profession)      : Sedang pendidikan S3
Keahlian (Expertise)      : Bidang Robot Rescue


Alamat Rumah (Home Adr)  : Perum. Permata Puri 2 Jl Amber 3 No 1
Kota/Negara (City/Country): Depok
Perusahaan (Company)      : Tokyo Institute of Technology
Alamat Kantor (Office Adr): Ookayama, Tokyo
Kota/Negara (City/Country): Jepang
Company Web/URL          : http://titech.ac.jp


Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Depok, 19 Mei 1989
Umur (Age)      : 26
Hobby/Life Style : Futsal, renang

Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB : Ikut kontes KRI-KRCI-KRSI 2010
Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir : Jadi panitia penyelenggara KRI-KRCI-KRSI Regional dan Nasional 2012 dengan ITB sebagai tuan rumah.
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join: mendapat informasi2 bermanfaat

-----------------


Peta: Haneda Airport - Tokyo Institute of Technology






Published on Apr 3, 2014
Sakura (cherry blossoms) at Tokyo Institute of Technology.
March 29th, 2014.



Read more...

Video: Pelukanmu memberi Kehangatan Cinta dan Gairah



Kau menjadi alasanku untuk hidup
Dalam pelukanmu aku telah menemukan
Kehangatan yang memberi cinta dan gairah

Selamat menikmati lagu "Historia De Un Amor" dalam bahasa Spanyol, yang memberi kehangatan cinta dan gairah.




Historia De Un Amor ~ Buddha Bar


Ya no estas mas a mi lado corazón
En el alma sólo tengo soledad
Y si ya no puedo verte
Por qué Dios me hizo quererte
Para hacerme sufrir mas

Siempre fuiste la razón de mi existir

Adorarte para mi fue religión
En tus besos yo encontraba
El calor que me brindaba
El amor y la pasión

Reff:

Es la historia de un amor
Como no hay otro igual
Que me hizo comprender
Todo el bien, todo el mal
Que le dio luz a mi vida
Apagándola después
Hay que vida tan obscura
Sin tu amor no viviré

------------------------------



Anggun and Roberto Alagna "Historia de un amor" 
Les Grandes Voix Chantent Pour le Sidaction




Julio Iglesias "Historia de un amor"








Read more...

"Tapi kita bisa membawa Singapura ke Tiongkok." kata Deng Xioping ke Lee Kuan Yeuw saat melihat industri Singapura modern, 1978

Selasa, 24 Maret 2015


Deng Xiaoping dan Lee Kuan Yeuw


From: "legowo
Date: March 23, 2015, 11:52:16 PM MST
Subject: [tambangitb70-79] Lee Kuan Yew's Legacy: The Singapore Model of Clean Governance-2

>> Sulit bagi saya untuk merubah persepsi saya bahwa Singapore adalah parasit. Dengan tumbuhan inangnya adalah Indonesia. Booming minyak dan kayu Indonesia yang banyak menikmati dan mengambil manfaat adalah Singapore. Demikian juga pencucian uang hasil korupsi dan pembobolan bank semua lari ke Singapore. Pendek kata, Lee adalah double standart. Menerapkan cleans goverment di negaranya dan mebiarkan, bahkan mendorong negara tetangganya korupsi merajalela. Dan tragisnya, memperoleh keuntungan dari carut marut itu. Sayangnya kita sebagai bangsa tidak bisa membebaskan dari pengaruh Singapore, walau kecil tapi berposisi strategis, menempel di pusat syaraf kita. Apalagi dengan kepintaran memainkan uang atau kapital yang sangat kita perlukan dan didambakan di negara kita. <<

Memandang dari satu sisi, memang bener, Geng! Tapi coba lihat juga dari sisi lain. Ini cerita yang beken, tahun 78 setelah lihat Singapura Deng bilang ke Lee, "Saya nggak bisa ajak seluruh rakyat Tiongkok ke Singapura. Tapi kita bisa membawa Singapura ke Tiongkok." 
Deng itu salah satu pemimpin Asia yang matanya tajam. Hanya beberapa bulan setelah dia naik kembali, November 1978, Deng datang ke Singapura dengan membawa tim besar (36 orang). Topik panas waktu itu adalah Vietnam yang baru menang perang, punya angkatan bersenjata luar biasa besar dan terlatih. Tapi bukan hanya itu, Deng sudah mendengar  bagaimana dalam waktu 13 tahun (negara Singapura berdiri 1965) sudah ada kawasan industri yang hebat di Jurong. Padahal semula Jurong itu daerah hutan dan rawa yang penuh nyamuk.
Dalam waktu singkat Jurong, pada waktu itu (1978) area seluas 5 km2, sudah menjadi kota industri dengan prasarana modern. Ada banyak pabrik modern, ada 3 kompleks pengilangan minyak raksasa, industri petrokimia, industri besi-baja, industri perkapalan, dll. Deng terpesona! Apalagi karena hanya beberapa ratus meter dari Jurong dia lihat kota Singapura yang sangat dinamis tetapi sekaligus begitu bersih, banyak taman-taman yang indah dan nyaman, dengan transportasi umum bagus, public housing yang bagus,..... kota modern yang enak dihuni.
Selama kunjungan itu Lee Kuan Yew berbagi pengalaman dengan Deng (Gue rasa sebenernya dia kasih ceramah, tapi mana berani dia bilang itu ceramah, Lee kagum sekali sama Deng). Dengan detail dia cerita bagaimana mengembangkan Singapura. Bagaimana kebijakan pintu terbuka tapi juga terkontrol untuk menarik modal dan teknologi luar, bagaimana menyusun kebijakan industri, finansial, tata-ruang, tata kota,  dsb.
Deng menyadari Singapura menjadi negara kota yang modern dalam waktu singkat mula-mula memang karena lokasinya di jalur perdagangan yang sangat strategis. Tetapi selain itu juga karena masuknya modal dan teknologi asing yang dikelola oleh pemerintahan yang bersih. Deng juga kagum karena dalam membanjirnya arus modal dan teknologi, Singapura tetap tidak terseret dan bisa menjaga identitas budayanya sendiri.
Dua tahun kemudian, 1980, Deng melancarkan program Special Economic Zone. Mula-mula hanya 4 SEZ, semuanya di pantai timur: Shenzhen, Zhuhai, Shantao dan Xiamen. Kemudian meluas ke Pulau Hainan dan Shanghai. Sedikit banyak ide membuka RRT ini diolah dari kunjungannya ke Singapura. Dan ketika di akhir dekade 80an itu akibat buruk keterbukaan – korupsi, kolusi, nepotisme – mulai menyebar, yang dikatakan Deng adalah, “Kalau kita buka jendela, udara segar masuk. Tapi pasti masuk juga nyamuk dan lalat. Dan kita tahu bagaimana menghadapi ini, ... lihat Singapura!”




Old Fullerton General Post Office, Singapore, 1978

Uploaded on Apr 1, 2009
Singapore in 1978 in the Hollywood movie Saint Jack. The building with the POSB sign was the general post office. It is now The Fullerton hotel. There is an underground tunnel which led to the docks where boats would take their mail to the steamers further off shore. The waters are damed and now called Marina Bay.

Read more...

Video: Kembali Ber-Tango Seiring Rinai Hujan




"Menanti Kekasih Pulang"


Senja habis hujan, tatapku basah
Oh jalanan tergenang
Titik air mata berderai di pelukan
Kulepas dikau sayang
Lamakah kau menghilang

Bilakah akan pulang

Engkau pasti kujelang
Kembali ber-tango
Seiring rinai hujan




Uploaded on Sep 26, 2011
"Rinai Hujan" adalah satu lagu yang diambil dari album Bornok Hutauruk "Sesaat Di Jepang" pada tahun 1984.
Lagu ini menjadi andalan dari album tersebut.
Album ini terbilang sukses dipasaran.
Digarap secara serius oleh Billy J. Budiarjo sebagai music director serta dukungan banyak komposer papan atas seperti Guruh Soekarno Putra, Dodo Zakaria, Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun dan tentu saja Tarida Hutauruk, membuat album ini bagus secara kualitas.
Nama Bornok Hutauruk melejit berkat lagu "Dirimu Satu" yang berhasil menjadi salahsatu pemenang Festival Lagu Populer Indonesia 1981, dan juga Festival Lagu Asean 1982.
Lagu itu juga menjadi hits besar, jadi tidak heran nama Bornok kemudian dikenal luas sejajar dengan Berlian Hutauruk yang sudah duluan melejit.
Lagu ini berhasil menjadi hits, disusul hits-hits berikutnya antara lain "Yang" dan "Lamaran".


Read more...

Profil Ir. Franky Nelwan, MM: Tak Sekadar Kemampuan Profesional

Senin, 23 Maret 2015





KEMAMPUAN melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan memang menjadi salah satu kunci sukses dalam meniti karier di perusahaan. Tapi  untuk mencapai posisi strategis dalam kepemimpinan perusahaan, kemampuan profesional saja tidaklah cukup. “Yang paling utama itu karakter,” kata Ir. Franky Nelwan, MM. Kesimpulan itu diambil pria kelahiran Jakarta 6 Oktober 1967 ini dari 18 tahunnya meniti karier di lingkungan Grup PT Pembangunan Jaya.
Ketika memasuki dunia kerja, jelas  Direktur PT Jaya Beton Indonesia,  tiket kita adalah  intelektualitas kita, juga kemampuan yang diukur dari ijazah, test dan wawancara. Kemudian, ketika diberi dan melaksanakan tugas terlihatlah kompetensi kita.  “Tapi yang membuat kita bertahan di sebuah perusahaan dan mendapatkan penghargaan,  kesempatan yang lebih serta promosi adalah kharakter kita” jelas suami dari Jovanka E. Sumampouw ini.
Belajar dari kepemimpinan di lingkungan kerjanya, ia menyebutkan dua tonggak nilai utama yang juga menjadi kunci suksesnya. Yang pertama adalah integritas. “Kalau kita punya integritas, kita pantas dipercaya,” katanya. Integritas ini penting karena ketika kita berkerja, kita pasti berhubungan dengan orang lainberdasarkan kontrak-kontrak yang pada dasarnya adalah janji. “Kontrak yang penting diberikan bukan kepada orang yang dianggap punya kompetensi saja, tapi lebih utama yang terbukti mampu memegang amanah,” ujar pria yang sampai sekarang dipercaya juga sebagai anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun Jaya ini.

 Adil “ke dalam” dan “keluar”
 Kharakter yang kedua adalah fairness atau bersikap adil, baik ke dalam maupun ke luar dalam arti relasi dengan mitra.  Franky menjelaskan bahwa ketika kita masih sebagai karyawan biasa, tuntutan untuk berlaku adil itu tidak terlalu menonjol. “Ketika kita sudah naik level yang lebih tinggi dan punya anak buah, maka perlakuanfair terhadap anak buah itu sangat menentukan kemauan mereka untuk memberikan kontribusi,” katanya.
Ditambahkan pula bahwa setiap karyawan masuk ke perusahaan dengan mengusung tujuan pribadinya, entah untuk menafkahi keluarga atau mengejar karier. Tujuan pribadi itulah yang menjadi motor utama bagi setiap pekerja untuk rajin bekerja, jujur dan memberikan kontribusi optimal, bukan karena visi dan misi organisasi. Tugas perusahaanlah – yang diwakili oleh jajaran direksi dan manajemen – untuk menunjukkan kepada bawahan bahwa apabila dia melakukan misi dan tujuan perusahaan, maka tujuan pribadinya  akan tercapai juga. “Di sinilah dibutuhkan fairness. Sebagai pemimpin, kita tidak hanya menuntut anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi saja, tapi juga dengan seimbang memperhatikan apa yang menjadi tujuan pribadinya,” imbuh mantan Pengurus Pusat GMKI 1990-1992 ini.
 Aspek keadilan yang kedua adalah fairness dalam berbisnis, dalam hubungan dengan klien, mitra kerja dan pelanggan. Bila mengharapkan hasil yang terbaik dari mitra kerja, maka kita juga harus melakukan yang terbaik untuknya juga. “Bahkan, kita harus berani menanggung rugi jangka pendek untuk menegakkan prinsip ini. Untuk jangka pendek memang kelihatannya rugi, tapi merupakan keuntungan untuk jangka panjang karena mereka semakin percaya pada komitmen kita,” jelasnya.
 Kedua kualitas karakter itu – integritas dan fairness – menurut Franky merupakan dua karakter yang hampir cukup untuk orang bisa naik dan berprestasi di perusahaan. “Tentu harus juga ditunjang dengan  semangat kerja dan kompetensi. Kompetensi teknis itu sudah pasti. Kalau mau jadi ahli keuangan, ya harus belajar keuangan. Kalau mau jadi ahli teknik ya harus belajar teknik,” kata pria yang pernah menjajaki dunia politik dengan menjadi Wakil Sekjen Partai Demokrat (2003-2005) namun memilih untuk kembali fokus pada dunia profesi ini.

Prestasi dari “pembuangan”
Tamat Fakultas Teknik Elektro ITB, pada tahun 1994 Franky bekerja di PT Jaya Trade Indonesia dengan jabatan pertama sebagai Sales Manager Yale Forklift. Tahun 1998, bertepatan dengan terpaan krisis moneter, ia dipercaya sebagai General Manager di anak perusahaan PT. Jaya Trade Indonesia yaitu PT. Sarana Bitung Utama, di Sulawesi Utara yang bergerak di bidang distribusi Aspal Curah. Ia menerima tugas itu dengan lapang hati, meski ada teman-temannya yang melihat itu sebagai “pembuangan” ke daerah. “Saya justru belajar banyak hal pada saat itu. Dipercayakan memegang perusahaan kecil di daerah dan mengurus hampir seluruh aspek perusahaan,” katanya sembari mengenang bahwa anak usaha yang dipimpinnya itu justru mencatat hasil yang sangat baik bagi induk perusahaan yang sebagian besar unit bisnisnya sedang terpuruk dilanda krisis pada saat itu.
Empat tahun kemudian, Franky ditarik ke Pusat dan diangkat sebagai Wakil Direktur di Jaya Trade Group dan menangani pengembangan usaha. Pada saat itu,ia mendapat beasiswa dan menyelesaikan S2 di bidang Manajemen di IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia), Jakarta. Kemudian, pada tahun 2005 diadimutasi ke sister company lain yaitu PT. Jaya Teknik Indonesia sebagai Wakil Direktur dan menangani bisnis ICT hingga tahun 2009. Selanjutnya karirnya melompat lagi dan dipercaya sebagai Direktur PT. Jaya Beton Indonesia sejak tahun 2009 sampai sekarang. Sejak 2010 ia dipercaya juga untuk merangkap sebagai Direktur di PT. Jaya Celcon Prima dan PT. Jaya Daido Concrete. Di tengah kesibukannya ia sempat menikmati berbagi ilmu dengan menjadi pengajar tetap di Advanced Management Workshop, sebuah training rutin untuk para manager di Grup PT Pembangunan Jaya.
 “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah itu seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia!” Ayat Kitab Suci ini menjadi landasan berkiprah dari pria yang menyukai musik dan aktif melayani sebagai Ketua Majelis Jemaat dan Worship Leader GPDI Shekinah BSD ini. 
Kepada anaknya Amadea yang masih duduk di kelas 1 SMP, Franky yang semasa SMA pernah menjadi Juara I Pemilihan Siswa Teladan SLTA Tingkat Nasional ini selalu meminta agar senantiasa menghargai dan menggandakan talenta dan kesempatan yang telah diberikan Tuhan.

Paul Maku Goru.



Read more...

Prof Suhono: Malaysia sudah mempunyai strategi nasional untuk bisa berperan aktif menguasai pasar Asean






From: "Suhono Harso Supangkat 
Date: Mon, 23 Mar 2015 15:33:03 +0700 (WIT)
Subject: [Senyum-ITB] Mindset hub, ecosystem dan atau komponen


Salam

Akhir minggu lalu saya dan Pak Bambang Riyanto
wakil rektor bidang riset, inovasi dan kemitraan mendapat
undangan mjd nara sumber ttg Asean start up summit di Kuala Lumpur.
Turut diunang juga dari bagian enterpreneurshipnya NUS,
Chulalungkon UNI, Brunei Darusamalam termasuk Myanmar dan Vietnam.

Walau acara ini pengundangnya adalah Universitas Malaya
Malaysia, tetapi sejatinya acara ini adalah dalam rangka
rangkaian summit-nya Menteri Keuangan ASEAN.
Dari rentetan acara, kelihatan sekali Malaysia sudah mempunyai strategi nasional untuk bisa berperan aktif menguasai pasar Asean.
Selain UM sbg host NSU nya Malaysia, sekjen Kementrian Keuangan mereka mengatakan jika Asean dg penduduk skt 650 juta bisa mandiri, mungkin bisa lebih makmur, mungkin kurang perlu US ataupun Eropa.
Betul juga sebenarnya, walau tentu akan menjadi persoalan tersendiri.

Lepas dari itu sy salut Malaysia sudah mulai berinisiasi untuk mjd sekaligus membentuk ekosistem dg mengundang institusi Asean untuk memikirkan bagaimana kesejahteraan kawasan bisa dibangun.
Mereka skrg sudah mau investasi spt Jepang di era 1990 an atau singapura dg inisiasi inisiasi mengajak kerjasama dan tentu punya maunya..

Indonesia memang sdg banyak kegaduhan, tetapi mudah mudahan saja tetap waspada terhadap skenario skenario tetangga. Jumlah penduduk yang lebih dr 30 persen ASEAN hendaknya bisa memimpin kearah kesejahteraan ASEAN.
Dalam konteks ini berpikiran komponen ataupun competence hanya satu bidang mungkin tidak cukup.
Pemikiran membangun hub dan ekosistem dan peningkatan kompetensi diperlukan.


Salam
Suhono

----------------------------------



John Kerry Delivers Remarks at the Fourth Global Entrepreneurship Summit

Published on Oct 11, 2013
U.S. Secretary of State John Kerry delivers remarks at the 4th Global Entrepreneurship Summit in Kuala Lumpur, Malaysia on October 11, 2013

Read more...

Video Inovasi: Ayahnya Kena Diabetes, Mahasiswi Ini Raih Omzet Lebih dari Rp 1 Miliar

Minggu, 15 Maret 2015




Presiden Jokowi Bagi-bagi Tambahan Modal Rp100 Juta ke Wirausaha Muda



--------------------------------------------------------

From: "MDD mdanildaud.milisitb
Date: Mon, 16 Mar 2015 09:50:51 +0700
Subject: [IA-ITB] Inovasi: Ayahnya Kena Diabetes, Mahasiswi Ini Raih Omzet Lebih dari Rp 1 Miliar



Mahasiswi Jurusan Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Gita Adinda Nasution (20), berhasil menjuarai Program Wirausaha Mandiri 2015 oleh PT Bank Mandiri bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Jumat (13/3/2015). Gita berhasil mengembangkan produk obat racikan (herbal) bernama Kopi Gula Gita (Kolagit) yang bisa menyembuhkan penyakit diabetes, meski mengandung tebu. Dimana gula dianggap masyarakat sebagai biang dari penyakit diabetes.


JAKARTA, KOMPAS.com - Kreativitas seseorang terkadang muncul di saat yang genting atau menyulitkan. Situasi ini serupa dengan apa yang dialami oleh Gita Adina Nasution (20), ketika ayahnya terkena penyakit diabetes.

Mahasiswi semester 6, jurusan farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) ini berhasil menyembuhkan ayahnya dengan obat racikan yang mengandung gula. Padahal gula sering disebut-sebut menjadi biang dari penyakit diabetes.

"Penyakit polio diobati dengan vaksin polio juga. Di dalam penyakit berarti ada obatnya juga. Saya cari apa yang paling dihindari penderita diabetes, yaitu gula dalam tumbuhan tebu," jelas mahasiswi semester 6 ini dalam acara Wirausaha Muda Mandiri Expo oleh PT. Bank Mandiri, di Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Menurut Gita, penyakit diabetes bukanlah disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan. Melainkan, kata dia, organ tubuh yang cacat akibat pola hidup yang tidak sehat, sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa mencerna gula, lalu datanglah diabetes.

"Gula darah naik itu bukan karena gula, tapi organ tubuh yang tidak bisa mencerna gula tersebut. Apalagi manusia itu butuh glukosa. Jadi itu karena organ tubuh sudah cacat akibat makan makanan cepat saji, soda, dan minum alkohol. Sedangkan potensi dari genetika cuma 20 persen, jadi yang paling berpengaruh adalah pola hidup tidak sehat," jelas Gita.

Di luar dugaan, setelah berhasil menyembuhkan ayahnya dari diabetes, obat racikan Gita bernama Kopi Gula Gita (Kolagit) tersebut langsung tenar di kalangan terdekat hingga luar negeri. Gita mengatakan pemesanan sudah mencapai Arab Saudi.

"Mulai dari Korea Selatan, Perancis, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Arab Saudi, California, Canada, dan AS. Teman-teman ayah di Koramil yang biasa berobat ke Penang dan Singapura, setelah minum obat ini tidak ke sana lagi, sembuh dengan Kolagit," kata Gita.

Obat racikan tersebut mengandung bahan tumbuhan tebu dan herbal-herbal lainnya. Meski ada kata kopi dalam nama Kolagit, Gita mengatakan itu didasari kemiripan warna obat tersebut dengan kopi.

Untuk harga, Gita menjual Kolagit sebanyak 800 gram dengan harga Rp 150.000. Namun, Gita mengatakan keuntungan bukanlah tujuan utama dari penjualan Kolagit. Menurut dia, sebagai orang medis, masih ada beban moral untuk menyembuhkan orang meski tidak mampu untuk membeli Kolagit.

"Sebetulnya, niat untuk komersil tidak ada, karena punya tanggung jawab sosial sebagai latar belakang medis. Sistem jual beli saya lakukan karena butuh modal. Jadi yang tidak mampu saya berikan harga seikhlasnya atau bahkan gratis," kata Gita.

Permintaan yang meningkat lantas membuat Gita mendapatkan untung yang tidak sedikit. Gita bahkan terkejut ketika di akhir tahun 2014, ia mendapatkan omzet lebih dari Rp 1 miliar.

"Saya kaget, karena tidak memikirkan untung karena saya cuma pikir bagaimana untuk orang bisa sehat. Tapi ternyata alhamdullilah akhir tahun lalu, saya dan teman-teman menghitung omzet, mencapai lebih dari Rp 1 miliar," kata Gita sembari berbisik.

Tawaran dari investor

Prospek Kolagit yang cerah ternyata membuat sejumlah perusahaan farmasi berniat untuk menggaet Gita. Ia mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut datang dari lokal maupun luar negeri.

"Dari 2013 setelah booming, banyak perusahaan farmasi lokal sampai nasional, datang ke rumah di Medan, sampai pengusaha properti. Terakhir dari perusahan farmasi dari Turki dan Singapura. Tawarannya miliaran rupiah," kata Gita.

Namun, Gita menyatakan belum tertarik dengan opsi kerjasama tersebut. Alasannya, kata dia, meski diberikan laboratorium dan menjadi pengawas produksi obat tersebut, Gita khawatir obat tersebut menjadi mahal dan tidak bisa menyentuh masyarakat bawah.

"Saya belum tertarik, karena memikirkan bagaimana caranya menyeimbangkan antara kalangan atas dengan bawah, Kebanyakan kalau sudah terkenal tidak mungkin bisa, apa bisa di supermarket tawar-menawar?" kata Gita.

Ke depan, Gita akan meluncurkan satu produk lagi dimana kali ini berasal dari limbah organik. Limbah tersebut akan diubah menjadi obat, salah satunya sebagai antiseptik. "Produk yang akan saya buat tahun ini berasal dari limbah organik, pertama adalah antiseptik dari, obat penurun panas/demam yang lebih efektif dari paracetamol dan obat anti alergi dalam bentuk salep," jelas Gita.

Sebagai informasi, Gita adalah juara pertama dalam program Wirausaha Muda Mandiri, kategori Industri, Perdagangan, dan Jasa oleh PT. Bank Mandiri bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM.

Mendapatkan juara pertama, Gita berhasil memperoleh hadiah sebesar Rp 50 juta. Ia mengatakan akan menggunakan uang tersebut sebagian untuk membangun laboratorium dan sisanya untuk berbagi dengan anak-anak dari Sekolah Luar Biasa (SLB).




Penulis: Stefanno Reinard Sulaiman
Editor: Bambang Priyo Jatmiko


-------------------------------

Keterangan video:


Published on Mar 12, 2015
Berita terbaru hari ini 13 maret 2015 17.09 Pm 
JOKOWI Bagi-bagi Tambahan Modal Rp100 Juta ke Wirausaha Muda.
Presiden Joko Widodo bagi-bagi tambahan modal sebesar Rp100 juta untuk lima orang finalis penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2014. Syaratnya, usaha yang dikembangkan harus dekat dengan rakyat.

Bonus dari Presiden tersebut disampaikan, ketika dia memberikan sambutan di acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2015, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis 12 Maret 2015.

Dalam kesempatan itu, Bank Mandiri mengumumkan penghargaan bagi wirausaha muda mandiri (WMM) yang telah melalui proses seleksi pada 2014.

Sebanyak 20 wirausaha muda menjadi penerima penghargaan dari tiga kategori yang ditetapkan. Yaitu, Wirausaha Muda Mandiri (WMM), Mandiri Young Technopraneur (MYT), dan Wirausaha Sosial Mandiri (WSM).

Dari tiga kategori tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa sub kategori. Juara satu di sub kategori mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, ditambah pendanaan Rp200 juta. Kemudian, juara dua mendapatkan Rp40 juta. "Nanti, saya berikan tambahan capital untuk mereka," ujarnya.

Dia meminta Bank Mandiri sebagai penyelenggara untuk bisa menyeleksi lima dari 20 pemenang tersebut, sehingga dapat segera direalisasikan.

"Saya minta tolong pilihan lima orang saja, syaratnya harus bidang usaha yang dekat dengan rakyat," tegasnya.

Berikut, nama para peraih penghargaan wirausaha Bank Mandiri. Untuk program WMM kelompok mahasiswa, pemenang I kategori industri, perdagangan, dan jasa adalah Gita Adinda Nasution, dengan produk kolagit yaitu obat diabetes dan komplikasinya.

Pemenang II adalah M. Zulqarnain A. R dengan produk Iwearzule yaitu custom clothing.

Kemudian pemenang I kategori Boga diberikan kepada Filsa Budi Ambia (peyek kepiting–jajanan peyek daging kepiting), dan pemenang II Kategori Boga diberikan kepada Martalinda Basuki (UD. Klasik – minuman coklat murni).

Sementara itu, untuk pemenang I kategori industri kreatif diberikan kepada Adhidharma Sudradjat (Apple coast Indonesia–urban streetwear clothing), dan pemenang II kategori industri kreatif diberikan kepada Vania Santoso (startic AV peduli–produk daur ulang).


Read more...

Anggota baru: Muhamad Sani diberi referensi oleh Ketua IA-ITB



DATA PRIBADI
Tak kenal maka tak sayang


Lampiran foto terkini (Foto attachment) ?  [  ] Ada dong :-)     [  ] Tidak
Note: file foto lebih kecil dari 150 KB


Nama (Name)               : MUHAMAD SANI
Nama panggilan (Nickname) :SANI


Jurusan di ITB            : TEKNIK GEOFISIKA
Jenjang S1 / S2 / S3      : S-1
Angkatan Tahun            : 1992

Personal Web/URL/Blog     : http://indonesianseismic.wordpress.com/
Foto / Alamat Facebook    : http://www.facebook.com//sani.muhamad
Rekaman Video / Film      : http://www.youtube.com/


Profesi (Profession)      : Exploration Manager
Keahlian (Expertise)      :Seismic, Drilling


Alamat Rumah (Home Adr)   : Kramat Sentiong Dalam I D 105. Kramat. Senen
Kota/Negara (City/Country):Jakarta
Perusahaan (Company)      : Bima Sakti Energy (PSC)
Alamat Kantor (Office Adr): Wisma 46 Kota BNI. lantai 9 .Jakarta
Kota/Negara (City/Country): Jakarta
Company Web/URL           : http://


Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Jakarta, 5 April 1973
Umur (Age)       : 41
Hobby/Life Style : Travelling
Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB : Diksar GEA
Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir : Seismic survey di Papua
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join : network. guyub



REFERENSI
 Sawaludin Lubis (Ketua IA ITB)


Read more...

Diambil Alih Pertamina, Nilai Investasi Blok Mahakam Capai Rp 315 Triliun

Senin, 09 Maret 2015





Bisnis.com, JAKARTA—Nilai investasi pengelolaan Blok Mahakam yang akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) pasca berakhirnya kontrak pada 2017 mencapai US$25,2 miliar atau Rp315 triliun--kurs Rp12.500 per dolar AS--untuk kurun waktu 20 tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan nilai itu diajukan oleh perusahaan pelat merah tersebut dalam proposal yang disampaikan kepada pemerintah.
“Total investasi pegelolaan Mahakam US$25,2 miliar selama 20 tahun. Kan Pertamina mengajukan  kontrak untuk 20 tahun ke depan,” katanya di Jakarta (8/3/2015).
Menurut Sudirman, meskipun nilai investasi yang dibutuhkan sangat besar, pemerintah merasa yakin bahwa Pertamina telah siap untuk menjadi operator. Keyakinan tersebut didapat setelah Pertamina mempresentasikan proposalnya.
Untuk pendanaannya, Sudirman mengungkapkan skemanya akan tergantung dari rencana bisnis Pertamina. Namun, normalnya akan berasal dari sebagian dana internal dan pembiayaan dari luar seperti pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri.
“Ini masih belum jelas. Tapi, nanti akan dibahas bagaimana dengan dukungan dananya. Tergantung dari business plan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan transisi yang akan terjadi dengan operator lama, yakni Total E&P Indonesia, pemerintah akan memberi waktu kepada dua perusahaan tersebut untuk meneruskan diskusi yang telah terbangun.
Dia mengungkapkan pemerintah akan bertindak sebagai fasilitator saja karena pembahasan tersebut sifatnya business to business antardua korporasi termasuk soal persentase saham manakala Total digandeng Pertamina untuk mengelola blok tersebut.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja telah memberikan sinyal bahwa Total akan diajak untuk ikut berpartisipasi dalam blok tersebut setelah 2017.
Dia mengatakan Blok Mahakam bisa dikelola oleh tiga pihak, yakni Pertamina, Total, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kalimantan Timur (Kaltim), dengan catatan Pertamina tetap memegang mayoritas saham. “Pemerintah maunya biarlah Pertamina dan Total yang akur. Kerja sama,” ujarnya.

Sumber: bisnis.com

Read more...

Video: Aku Pernah Memerintah Dunia Dahulu

Sabtu, 07 Maret 2015


Dulu aku pernah memerintah dunia
Laut pun akan pasang jika aku perintahkan
Kini aku bangun tidur sendirian di pagi hari
Menyapu jalan-jalan yang dulu milikku

Selamat menonton video musik live permainan grup Coldplay yang ciamik di Jepang.

I used to roll the dice
Feel the fear in my enemy's eyes
Listen as the crowd would sing
"Now the old king is dead! Long live the king!"




Coldplay Live from Japan (HD) - Viva La Vida

Uploaded on Jul 30, 2010
Coldplay Live From Japan (MTV World Stage), recorded at Saitama Super Arena, Tokyo, February 2009. 






Viva la Vida - Orchestra Cover

Uploaded on Dec 24, 2010
Orchestral cover produced with the Garritan Personal Orchestra sound banks and Sonar X1. The video is of a performance of Beethoven's 5th mixed with the San Francisco Symphony playing Tchaikovsky's 4th Symphonie and Stravinski's Rite of Spring.

Read more...

Banyuwangi Bangun Dermaga Kapal Pesiar di Pantai Boom

Jumat, 06 Maret 2015


Baca juga:
Banyuwangi Ditetapkan Jadi Pusat Pendidikan Maritim Nasional
Indroyono Soesilo: Profil Menko Kemaritiman



Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman D Indroyono Soesilo mendukung
 pembangunan dermaga sandar kapal pesiar yang akan dikembangkan di Banyuwangi.



BANYUWANGI - Setelah Menteri Pariwisata mendukung pengembangan pariwisata maritim di Banyuwangi, kali ini dukungan datang dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, D Indroyono Soesilo. 

Menko Indroyono siap mendukung pembangunan dermaga marina yang akan dikembangkan oleh Banyuwangi. Hal itu diungkapkan Menko Indroyono saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, kemarin. Banyuwangi berencana membangun marina di kawasan Pantai Boom. 

Kawasan Pantai Boom ini berada di atas lahan milik PT Pelindo III yang luasnya mencapai 30 hektare. Dermaga sandar kapal pesiar ini direncanakan mampu menampung 100 kapal yacht. Menurut Indroyono, Banyuwangi sangat potensial dalam pengembangan dermaga sandar kapal yacht ini. 

Mengingat lokasi Banyuwangi yang berdekatan dengan Bali, memungkinkan kapal-kapal yacht dari Australia yang selama ini sandar di Benoa Bali bisa bergeser ke Banyuwangi. ”Benoa saat ini sudah over load, why not bila geser ke sini (Banyuwangi). Kami akan mengundang kapal-kapal pesiar untuk berlabuh di marina Banyuwangi. Kami bantu promosinya pastinya,” ujar Indroyono. 

Terkait pengembangan wisata bahari, Menko Maritim juga akan memangkas waktu pengurusan perizinan sandar kapal yacht di Indonesia. ”Dulu izin masuk kapal yacht ke sini bisa makan waktu 30 hari lebih, sekarang sudah kita potong sekitar 7 hari saja. Ke depan, secara online izinnya kami targetkan bisa selesai sehari saja,” imbuhnya. 

Potensi pengembangan dermaga marina sangat menjanjikan. Saat ini & cedil;kata Indriyono, Bali telah menjadi tempat parkir kapal yacht Australia. ”Di Australia ada sekitar 20-30.000 yacht. Dan saat ini ribuan kapal yacht Australia parkir di Benoa. Lumayan, ongkos parkirnya sebesar USD400 per bulan. Padahal mereka bisa datang kesini dan berjalan-jalan selama 2 bulanan saja, sementara yachtnya tetap diparkir. Itu ongkos parkir jalan terus,” kata Soesilo. 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan pembangunan dermaga marina di Banyuwangi akan digarap oleh BUMN dan swasta, sementara pemerintah daerah yang mengeluarkan izinnya. ”Ini merupakan bagian dari strategi menunjang pengembangan ekowisata yang sedang digarap Banyuwangi, yang salah satunya adalah pengembangan wisata maritim sesuai potensi alam yang kita miliki,” kata Anas. 

Pengembangan dermaga marinaini, lanjutAnas, saat inisudah memasuki tahapan studi kelayakan. ”FS-nya (feasibility study) sudah tahun ini. Kita targetkan pembangunan fisiknya sudah mulai tahun depan. Rencananya, dermaga marina ini akan dikelola oleh anak perusahaan BUMN. Pelindo III bahkan sudah mulai jalan cari pasar,” kata Anas.

P juliatmoko 

(ftr)

Sumber: koransindo
----------------------------------------------

Peta: (A) Banyuwangi - (B) Pantai Boom






Pantai Boom, Obyek Wisata Banyuwangi Berlatar Pulau Bali

Published on Dec 21, 2013

Musim liburan telah tiba. Jika Anda berada di sekitar Banyuwangi, Jawa Timur, tidak ada salahnya jika mencoba wisata berkuda di Pantai Boom. Selain menguji keberanian menaiki kuda, wisatawan juga bisa menikmati keindahan pemandangan laut dengan latar Pulau Bali.

Read more...

Banyuwangi Ditetapkan Jadi Pusat Pendidikan Maritim Nasional

Baca juga:




Foto: Putri Akmal/detikcom

BANYUWANGI - Kabupaten Banyuwangi dijadikan centre of excellent atau pusat rujukan unggulan pembangunan sumber daya manusia bidang kelautan dan perikanan internasional oleh pemerintah.
"Kita butuh SDM bidang kemaritiman. Banyuwangi bakal diperkuat secara terintegrasi, dari sisi perikanannya, hingga wisata baharinya," ujar Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo saat mengunjungi Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Jumat (6/2/2015).
Dia mengatakan, selain pengembangan BPPP, pemerintah juga akan membangun Politeknik Perikanan Negeri di Banyuwangi. Indroyono langsung memerintahkan jajarannya untuk memproses pendirian kampus tersebut. Tahun ini dimulai penyiapannya, sehingga awal tahun depan sudah bisa dibangun. Adapun pemerintah daerah diminta segera menyiapkan lahannya.
"Disiapkan dana Rp150 miliar untuk Poltek Perikanan. Pemerintah terus memperkuat sektor maritim. Banyuwangi bisa menjadi basis karena potensinya besar," kata dia.
Selain sudah mempunyai BPPP, Banyuwangi juga memiliki SMK maritim, industri galangan kapal dan potensi wisata bahari yang besar.
Kepala Badan Pengembangan SDM KKP Suseno Sukoyono mengatakan, BPPP Banyuwangi didesain dengan keunggulan penggunaan kurikulum pelatihan internasional bekerja sama dengan banyak negara.
“Fasilitas kami di BPPP Banyuwangi sangat lengkap. Selain itu kita menyelenggarakan pelatihan menggunakan kurikulum internasional yang berbasis dunia usaha dan dunia industri. Kita juga memiliki studi pengolahan perikanan budidaya, rumput laut dan pengembangan wisausaha perikanan. Balai diklat di Banyuwangi tidak hanya kami jadikan centre of excellence di Indonesia, bahkan untuk level Asia Tenggara,” urai Suseno.
Banyuwangi dipilih sebagai centre of excellent SDM oleh KKP karena beberapa alasan. Pertama, daerah berjuluk The Sunrise of Java ini memiliki instrumen pendidikan yang lengkap di bidang kemaritiman, mulai SMK sampai perguruan tinggi. “Dapat dilihat di sini ada SMK, akademi dan universitas yang memiliki jurusan di bidang kelautan dan perikanan," ujarnya.
Kedua, Banyuwangi juga telah memiliki penyuluh perikanan yang mumpuni. “SDM Banyuwangi sendiri juga kami lihat rata-rata memiliki keuletan yang tinggi untuk meraih cita-cita. Ini adalah modal utama dalam keberhasilan membangun SDM yang berkualitas,” imbuh Suseno.
Banyuwangi, lanjut Suseno, juga memiliki sumber daya alam yang mendukung. Salah satunya kualitas air sangat baik yang mendukung pengembangan budidaya perikanan air tawar salah satunya sidat yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi. “Hasil tes laboratorium di dalam 25 ml air di Jakarta mengandung 500 ribu bakteri, sementara di Banyuwangi kurang dari 10.000. Ini berarti airnya sangat sehat. Dari data kami, sidat Banyuwangi terbaik di dunia, tidak hanya di Indonesia. Makanya sidat Banyuwangi banyak diekspor,” kata Suseno.
Hal terpenting, lanjut Suseno, dipilihnya Banyuwangi tidak lepas dari adanya komitmen pemerintah daerah yang tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM. “Kami juga melihat faktor leader yang memiliki keberpihakan dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia,” cetus Suseno.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif dipilihnya Banyuwangi sebagai centre of excellence SDM KKP. Ini sejalan dengan pemerintah kabupaten Banyuwangi yang menjadikan bidang perikanan dan kelautan sebagai salah satu visi pembangunan daerah. 
Banyuwangi sendiri telah memiliki 2 SMK perikanan dan satu SMK pelayaran. Selain itu Universitas Airlangga Banyuwangi juga memiliki jurusan budidaya perikanan.
“Kami melihat potensi bidang maritim di Banyuwangi sangat besar apalagi kita memiliki pantai terpanjang di Jawa Timur dan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Muncar. Karena itu pengembangan dunia maritim sudah menjadi komitmen dalam visi pembangunan Banyuwangi,” kata Anas.
Anas, melanjutkan, salah satu komitmen pengembangan SDM bidang maritim, dirinya juga telah meminta kepada pemerintah provinsi untuk menjadikan Banyuwangi sebagai pilot project pendirian SMK Maritim di Jawa Timur. “Kami memandang ini sebagai langkah strategis investasi SDM jangka panjang untuk kemajuan dunia kelautan dan perikanan Banyuwangi di masa yang akan datang,” pungkas Anas.
(ful)

Sumber: okezone

Read more...

Bien Subiantoro TI'77, Mantan Dirut Bank BJB, Menang Lawan OJK soal Uji Kepatutan dan Kelayakan

Selasa, 03 Maret 2015

Baca juga:
Bien Subiantoro TI'77-ITB Melejit Bersama Waroeng BJB




Mantan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten Tbk (BJB), 
Bien Subiantoro TI'77 (tengah).


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro memenangkan gugatan atas Surat Keputusan Nomor 40 Tahun 2014 tentang Hasil Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal ini berdasarkan keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta pada 28 Januari 2015. Dalam SK tersebut OJK menyatakan Bien tidak lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan seleksi direksi Bank BJB.

Bien dinilai melanggar proses pengadaan Gedung  Kantor Bank BJB yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Kavling 93 Jakarta. Pengadaan gedung kantor yang bernilai Rp 543 miliar tersebut dikerjakan oleh PT Comradindo Lintasnusa.

Bien juga dinilai tidak melaksanakan tanggung jawab sebagai anggota direksi Bank BJB untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (3/3/2015), pihak Bien Subiantoro meminta agar SK tersebut dibatalkan seiring dengan terbitnya keputusan PTUN. Bien melalui tim kuasa hukum, mengungkapkan alasan dasar gugatan karena SK OJK No.40 dinilai mengada-ada. 

"Ini bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu pasal 53 ayat (2) huruf a UU No.09 Tahun 2004 yang telah dilakukan perubahan terakhir melalui UU No.51 Tahun 2009," tulis tim kuasa hukum Bien Subiantoro.

Adanya putusan SK OJK tersebut, Bien Subiantoro selama ini tidak dapat lagi berkecimpung di bidang perbankan seperti menjadi pemegang saham pengendali di bank, memiliki saham di bank, menjadi anggota dewan komisaris/anggota direksi/pejabat eksekutif di bank.

Larangan karir di bidang perbankan untuk Bien ini dinyatakan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal surat keputusan OJK ditetapkan.

"SK telah menghalangi Bien untuk mencari nafkah dan juga berdampak buruk terhadap keluarga yang menjadi tanggungannya," jelas tim kuasa hukum.



Sumber: kompas.com

Read more...

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP