powered by Google

Video: Hasnur Ramadhan FI'85 mengajak makan Padang di dekat NSWU Sydney

Sabtu, 30 Agustus 2014


Baca juga:
Pelajaran Roti Gratis dari Mount Saint Thomas, Australia: Kalau Mampu Beli, Kenapa Ambil yang Gratis ?





Sydney Opera House: Lighting The Sails - 59 Productions - Vivid LIVE 2014


Published on May 28, 2014
Vivid LIVE 2014 commissioned award-winning international artists 59 Productions to create a new projected artwork for the sails of Sydney Opera House.

-----------------

From: "hasnur.ramadhan" 
Date: Sat, 30 Aug 2014 15:27:57 +0000
Subject: Re: [sinergi-ia-itb] [Senyum-ITB] Cara sederhana mengukur inflasi suatu negara. Re: Redenominasi Turki saat Inflasi stabil rendah, bukan tinggi



Di negeri seperti Amerika dan Australia, daging berlimpah ruah.
Pernah makan Padang di Sydney, dekat NSWU, tumpukan daging rendangnya lebih besar dari ukuran tumpukan nasinya.

Salam,
Hasnur R.
FI85
--------------------

NSWU = New South Wales University, Sydney

Peta: (A) NSWU - (B) Opera House, Sydney = 7 km




From: "'Milis ITB'"
Date: Sat, 30 Aug 2014 07:26:43 -0700
Subject: Re: [sinergi-ia-itb] [Senyum-ITB] Cara sederhana mengukur inflasi suatu negara. Re: Redenominasi Turki saat Inflasi stabil rendah, bukan tinggi


Ngomong2 tentang makanan, waktu pulang sempat bingung beli Soto tapi susah nyari daging karena sangat kecil dan tersembunyi di kuahnya. Padahal harganya 15 ribu perak. Saya tanya ke Adik apa memang yg namanya Soto daging udah nggak ada dagingnya lagi?:). Soalnya kebiasaan makan di rumah makan vietnam, cuman $5,5 tapi isinya daging semua:).


Salam,
-Irsal, si'83

----- Reply message -----

From: "Yudanto Hendratmoko"
Subject: [sinergi-ia-itb] [Senyum-ITB] Cara sederhana mengukur inflasi suatu negara. Re: Redenominasi Turki saat Inflasi stabil rendah, bukan tinggi
Date: Sat, Aug 30, 2014 7:17 am



Coba dibandingkan dengan GDP 2013 menurut Bank Dunia sehingga kita bisa menentukan seberapa murahnya (affordable) makanan harian.

1 USD = rp 11627 = sgd 1,25 = myr 3,15

ID: Rp 15.000 = 1,3 USD
SG: SGD 5 = 4 USD 
MY: MYR 10 = 3,2 USD

GDP (dlm USD)
Indonesia: 3475
Singapura: 55182
Malaysia: 11513

Hasilnya adalah di Indonesia (0,04%) makanan relatif lebih mahal daripada Singapura (0,01%) dan Malaysia (0,03%). 

Malaysia tertolong oleh harga BBM yang lebih murah dengan kualitas lebih bagus, walaupun setahu saya 9 ringgit di KL sudah sekelas food court mall mewah sementara 15000 sudah susah dicari di foodcourt Jakarta.

salam
Yudanto

Read more...

Pengalaman berkunjung ke ITB

Jumat, 29 Agustus 2014

Hari ke 6 – Pusat Orang Pintar

Tibalah hari ke dua di Bandung. Jam 7:40 saya dapat berita via sms, “Imelda san, Ohayo. Ini nomor HP saya, Barangkali diperlukan. Arigato. Nanang”, Nah, akhirnya saya bisa menghubungi beliau deh. Maklum pak Nanang ini orang penting, sayanya juga takut mengganggu. Jadi saya cuma mengirim via email, kalau bisa hari Jumat mau bertemu, dan tak lupa menyertakan no HP saya.
Ongkos menginap di hotel The Valley ini termasuk dengan Breakfast, yang tersedia di Restorannya dari pukul 7 sampai 10 pagi. Nah, saya menuju Restoran pukul 9:45. Saya pikir biarlah kalau tidak bisa sarapan lagi, saya akan “turun gunung” dan sarapan di dalam kota saja. Sambil membawa laptop untuk buka internet, ternyata saya masih bisa sarapan di situ. Menempati tempat duduk di tengah-tengah restoran, saya ambil bubur ayam dan kopi. Wah memang banyak juga variasi makanan untuk buffet breakfastnya. Soalnya saya terbiasa dengan menu Jepang yang disediakan hotel-hotel di Jepang, hanya ada roti dengan segala selai, dan sosis/daging-dagingan, yoghurt dan teman-teman, serta Japanese Breakfast, yaitu nasi/bubur, ikan bakar dan natto. Tapi di hotel ini, masak ada sate ayam, opor, gule, nasi uduk, soto mie juga. Aneh aja rasanya kalau makan pagi nasi opor hehhehe.
Sambil menikmati bubur ayam (sambil teringat bu Enny yang suka bubur ayam…. wah bu Enny terus-terusan masuk dalam pikiran saya jeh), saya buka laptop dan menyambung internet. Kalau di restoran ini ada wifinya. Saya masih bisa membuka TE (Twilight Express) tetapi malas membuat tulisan baru. Setelah membaca email yang masuk, akhirnya saya matikan laptop, dan kembali ke kamar. Sebabnya…. karena kenyang jadi ngantuk. Dan saya toh masih punya waktu banyak sebelum cek out hotel yang jam 12 itu. Sempat tidur sebentar, dan menanyakan pada Pak Nanang, apakah bisa bertemu waktu sholat jumat (Kami sama-sama beragama katolik). Dan dikatakan beliau masih di luar kantor, dan baru kembali pukul 1 siang.
Jam 11:45, saya menelepon front desk dan konfirmasi cek out dan meminta dicarikan taxi. Maklum Bell boynya yang kemarin bilang, bu… kalau mau panggil taksi kasih tahu 30 menit sebelumnya, karena mungkin agak sulit taksi untuk naik ke atas bukit. Conciergenya tanya apa saya perlu bantuan untuk mengangkat barang? Then saya bilang, PERLU. Masalahnya saya juga sulit mengangkat barang sambil naik tangga yang tak terhitung itu. Bisa menggeh-menggeh deh saya sampai di atas, hehehhe. Mana di atas bukitpun jika sudah tengah hari begini puanasnya minta ampun rek. Terus saya ngebayangin Tokyo yang dingin, hmmm jadi kangen Tokyo.
So, tujuan saya berikutnya kemana? Masih banyak waktu sebelum jam 1, jadi saya pergi ke hotel ke dua yang telah saya pesan untuk cek in. Yaitu Aston Tropicana. Tadinya bingung antara Aston Braga atau Aston Tropicana. Saya senang berada di daerah Braga, karena saya selalu pergi ke Braga Permai untuk membeli coklat, setiap saya ke Bandung bersama keluarga. Tapi katanya Aston Topicana ini masih baru, dan terletak di jalan Cihampelas. Jadi kepada supir Taksi saya minta dia mengantarkan saya ke Aston Tropicana. (Saya pikir waktu cek in nya pukul 12:00, setelah saya masuk kamar baru lihat di buku panduannya, bahwa waktu cek in pukul 2 siang, cek out pukul 12 siang. Nah ini persis hotel-hotel di Jepang)
Di Lobby saya disambut cewek-cewek cantik. Rasanya memang lain ya, jika disambut dengan senyuman dari perempuan-perempuan manis. Meskipun saya sendiri wanita. Soalnya di The Valley, semua petugas hotelnya laki-laki (dan tidak bisa dibilang jelek atau tidak ramah juga… tapi Valley memang kesannya kok “gelap”, sedangkan Aston ini “terang”). Jadi deh yang bawakan tas seret saya si mojang priangan yang senyumnya cukup bisa membuat tersepona. Sambil mengantar saya ke kamar dia bertanya,
“Ibu pertama kali ke Bandung?”
“Tidak, sudah beberapa kali, besok saya ke Jakarta”
“Ibu biasanya menginap dimana di Bandung?”
“Ohhh di Panghegar….” (Entah kenapa saya tidak bisa bilang, eh kemarin tuh saya nginap di the Valley hehehe)
“Ini kamarnya bu, selamat beristirahat” Dan Pintu tertutup… (tentu saja setelah “salam tempel”)
Oioi,,, dia tidak menyalakan AC, atau menjelaskan pemakaian remote control… heheheh meskipun sudah tahu sih, tapi sepertinya itu prosedur yang biasa dijalankan oleh petugas hotel. But, thats OK. Kamar standar di Aston memang terlihat lebih terang dengan nuansa warna krem. Hmmm benar-benar hotel standar, alias…biasa saja (atau standar saya terlalu tinggi ya?).
Nah, karena sudah 12:40, saya menelepon front desk dan minta dicarikan taxi. Karena si mojang priangan ini menyarankan telepon saja, daripada ibu cari sendiri di jalanan depan. Eeeee ternyata sodara-sodara, Taxi yang saya pesan tidak ada kabarnya sampai jam 1 lewat 20 menit. Tidak sabar saya menelpon ke front desk dan bilang, kalau saya sudah terlambat dan tolong carikan taxi apa saja deh. Aneh memang sistem pertaksian di Bandung ini. Sepertinya petugas hotel bergantung pada Taxi Bluebird saja. Tau gitu kan lebih cepat saya “turun ke jalan” dan mencegat taksi yang lewat di jalan cihampelas itu. Banyak gitu kok yang berseliweran. Dasar maunya manja! kena batunya deh.
Tidak lewat dari 5 menit, telepon berdering, “Ibu Imelda, taksinya sudah ada, tapi Gemah Ripah  bu”… yey masa bodo namanya apa… yang penting saya butuh kendaraan ke Pusatnya Orang Pintar dan Penting ini. Ya, tujuan saya berikutnya adalah berkunjung ke ITB. Tapi bukan ITB yang ini:(Institute Tambal Ban)
Melainkan ITB (Institute Teknologi Bandung) yang almamaternya Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno. Dan ternyata letaknya tidak begitu jauh dari Cihampelas, karena saya cuma membayar 10.000 rupiah saja untuk taxinya. Argo awal taxi Rp6.000 (hmmm dibanding deh dengan Jepang yang 710 yen. nyengir aja dulu deh…. Yang pasti di Jepang ngga bisa seenaknya naik taxi) .
Akhirnya saya bisa bertemu dengan dua tokoh dari ITB ini. Yang satunya tentu sudah tidak asing lagi di blogsphere dengan julukan Oemar Bakri dan yang seorang lagi adalah Dr Nanang T Puspito yang merupakan teman seperjuangan di Tokyo, awal-awal kedatangan saya di Tokyo, tahun 1992-1993. Pak Nanang ini amat pintar bernyanyi di Karaoke, dengan lagu “Yukiguni” atau “Osake yo”, lagu-lagu enka jaman baheula deh. Karena Pak Nanang masuk program doktor, jadi kurang fasih membaca kanji, dan selalu dibacakan oleh kami-kami yang masuk dari program S1-S2. Tapi semangat menyanyinya boljug deh. Biasanya anak-anak muda katolik yang berkumpul di gereja Meguro setiap sabtu, akan pergi makan bersama dan karaoke setelah misa pukul 5 sore. Kebiasaan ke karaoke ini hampir setiap minggu dilakukan, dan ini amat sangat membantu saya untuk bisa membaca kanji dengan cepat. Sayangnya saya baru bergabung dengan Mudika (Muda-mudi Katolik) di meguro, Pak Nanang sudah menyelesaikan program doktornya. Jadi waktu pak Nanang pulang ke tanah air, kami mengadakan pesta perpisahan dan mengantar ke Narita. Dengan demikian  saya sudah 15 tahun tidak bertemu pak Nanang ini (untung beliau masih ingat saya…yang dulu kurus itu loh hihih).
Saya juga senang karena akhirnya bisa bertemu dengan dosen ITB yang terkenal itu, Pak Grandis, yang meluangkan waktu untuk “Kopdar” di ruangnya pak Nanang.  Padahal Pak Grandis lagi sibuk-sibuknya mengurusi programnya. Saya baru tahu Pak Grandis ternyata Ketua Program tuh, pantas sibuk.(Nama lengkap programnya saya tidak tahu pak, dan saya pikir bukan wewenang saya menulis di sini, tanpa persetujuan bapak. Maklum kebiasaan di Jepang ternyata “Lupa” saya lakukan saat itu, yaitu tukar menukar Kartu Nama.) Pak Grandis juga sebetulnya yang menghubungkan saya dengan Pak Nanang, waktu membaca postingan saya yang mengenai gempa.
Karena ke dua bapak ini sibuk, saya juga tidak mau berlama-lama berada di kantor ITB ini, dan cepat-cepat pamit. Saya juga tidak sempat berjalan-jalan mengambil foto-foto kampusnya orang-orang terkenal ini. Soalnya dulu waktu saya daftar masuk Universitas, ngga berani daftar ke sini… mentok-mentoknya ke Parahyangan… dan itupun ngga keterima hihihi. Sayang juga teman sekelas saya di SMA, Keke Wirahadikusuma sedang berada di Perancis (kayaknya sih soalnya sulit untuk mengontak beliau).
Kembali ke Aston, saya mampir dulu ke giant supermarket di sebelahnya hotel untuk beli camilan. Sekembalinya ke kamar, nyalakan komputer dan konek internet. Dan dengan sedihnya saya mendapatkan bahwa saya tidak bisa membuka blog TE, blog saya sendiri. Bisa buka yang lain, tapi khusus untuk blog saya, dan blog pak Amin yang pakai hosting sama, tidak bisa dibuka sama sekali. mungkin masalah proxy atau apa. Sebeeeel banget deh. Jadi tidak bisa posting lagi, dan juga jadi malas untuk blogwalking. Jadi deh saya siesta, tidur siang. Tutup tirai (gordijn tuh kan bahasa Belanda… jadi saya hindari pemakaian kata ini), matikan semua lampu, dan ZZZzzZzZzzZZ…. uh Nikmat banget deh tidur siangku saat itu. Terbangun pukul 4, aku dengar suara hujan, buka tirai dan mendapatkan Bandung diguyur hujan deras sekali. Wow. saya buka semua tirai dan sambil tiduran, dan memandangi hujan. tranquilizer.
Tapi lama-lama kok saya jadi takut. Soalnya kadang-kadang terdengar suara ketawa-ketawa orang, dan suara bersin laki-laki di kejauhan yang periode bersinnya seperti teratur. Lalu saya pikir, masak saya mau menyiksa diri dengan  makan sendiri lagi malam ini. Tiba waktunya menghubungi DM , si Penganyam Kata,  Daniel Mahendra hihihi. Biarlah saya ganggu dia sekalian dari kesibukannya. Waktu saya telepon dia, ternyata beliau kaget dan berkata, “loh adikmu itu kan juga sedang menuju ke Bandung”. Hahahaha, ternyata Lala, akan mendarat tiba di Bandung dengan Kereta dari Surabaya jam 8 malam. Toh dia akan nginap di rumah saya besok, jadi kita bisa pergi bersama ke Jakarta besok pagi. Jadilah saya dan DM jemput sang Putri di Stasiun Bandung jam delapan, tapi keretanya di delayed (gaya amat deh bahasanya delayed, TERLAMBAT langsir aja susah-susah pakai bahasa linggish). Tentu saja surprise!!!
Dalam hujan akhirnya kami bertiga mencari makan soalnya sudah jam 9 tuh, dan cacing-cacing di perut sudah megap-megap minta makan (iya loh terakhir makan itu kan breakfast jam 10 pagi itu, yang membuat perut hampir meletus hihii). HANAMASA aja deh, kayaknya aku pernah denger bahwa Danny Boy ini suka hanamasa hihihi. (bener ngga sih Danny?)
Ngamuk deh makan di hanamasa, dan ternyata kita merupakan tamu terakhir di situ karena rupanya resto ini tutup jam 10 malam. Cepet banget ya tutupnya? Terima kasih Danny dianterin makan, dan saya malam ini juga ditemanin Lala tidur di hotel. Hari ini penuh acara kopdar deh bagi saya.

Read more...

Video: Harry Kusna ITB'75 mengajak jalan-jalan ke Pantai Corniche, Doha, Qatar

Kamis, 28 Agustus 2014


Baca juga:
Video: Rangkuman pengalaman Harry Kusna ITB'75 di industri migas Qatar





Pantai Corniche, Doha, Qatar

--------------------------

From: "Harry Kusna
Date: Thu, 28 Aug 2014 17:33:08 -0700
Subject: Re: [Senyum-ITB] Video: Rangkuman pengalaman Harry Kusna ITB'75 di industri migas Qatar


Mas Erik, 

Karena anak2 sudah besar2, malahan sudah ada yg kerja, maka pada saat saya dulu berangkat ke Qatar tahun 2007, saya hanya berdua dengan istri saya saja.  Tetapi jumlah masyarakat Indonesia di Qatar cukup banyak, sehingga kami, terutama istri saya, tidak merasa sendiri, karena banyak temannya.  Ada perkumpulan masyarakat Indonesia di Qatar yang bernama Permiqa, dan juga ada kumpulan alumni ITB (disamping kumpulan alumni2 lainnya, spt UI misalnya) yang saat ini di komandani oleh Mas Kamal  (Muhamad Kamaluddin - TF 92?), dan sebelumnya oleh Mas Susilo (Si-87).

Kegiatan di luar pekerjaan di Qatar cukup banyak, terutama kegiatan sosial, seperti pengajian bulanan, olah raga (minimal jalan kaki di sepanjang pantai - Corniche), dan juga adventure jalan2 menyusuri bukit2 pasir di luar kota.  Kelompok pengajian cukup banyak, salah satunya dikoordinir oleh Kang Bidin (TM83) dan Uda Alex Hanief (TM86).  Olah raga jalan kaki biasanya dilakukan sepanjang pantai Corniche yg indah atau di lingkungan taman Aspire yang asri, dikoordinir oleh Mas Wahjuadji GL78), dan kelompok ini dinamakan "Perjaka Jumpa" (Persatuan Jalan Kaki Jum'at Pagi), karena kegiatannya biasa dilakukan pada hari Jum'at pagi, saat weekend di Qatar.  Berbeda dengan di Indonesia, hari2 weekend di Qatar adalah Jum'at Sabtu, bukan Sabtu Minggu.  Pada hari Minggu, kami sudah mulai kerja kembali.

Adventure ke Padang pasir dilakukan sekali2, bersama keluarga dalam iring2an mobil 4X4. Iya, mobilnya harus jenis 4X4 karena kadang2 di pasir yang lembut, mobil kita bisa terpuruk.  Biasanya kalau keadaannya sudah begini, selagi rombongan berusaha untuk mengeluarkan mobil yg terpuruk, ada saja Qatari (penduduk lokal) yang lewat dan datang membantu secara percuma (gratis). Mereka2 ini sangat piawai dalam mengendarai mobil di padang pasir, dan selalu bisa mengatasi kesulitan yg terjadi.  Di akhir minggu, juga suka ada semacam atraksi dari mereka yang mengendarai mobilnya menyusuri tebing2 bukit pasir dengan kemiringan yang cukup curam, sekitar 80 derajat.  Karena kecepatannya, dan tanah pasir yg lembut, mobil mereka bisa tetap melaju tanpa terbalik.  Kami bersama penonton di kaki bukit hanya menonton saja dengan berdecak kagum dan agak ngeri2.  Pernah satu kali, ketika kami menonton acara tsb, ada kecelakaan, dimana 2 mobil yang saling berpapasan di tebing tsb, salah satunya berhenti (mengurangi kecepatan), memberi jalan kepada mobil yg bergerak dari arah yang berlawana.  Saya kira pengereman ini adalah tindakan refleks dari pengemudinya, tetapi akibatnya, mobil tsb jadi berguling, dan 2 orang penumpangnya terpental keluar mobil.  Tetapi karena jatuhnya di pasir yang lembut, nampaknya mereka tidak mengalami cidera berarti.  Hanya mobilnya saja, semacam Toyota Land Cruiser yang digunakan Pak Prabowo, yang bagi ukuran saya, rasanya sayang dipakai untuk hal2 demikian. Tapi mungkin memang demikian gaya hidup anak2 muda kaya di Qatar.  Tidak berapa lama, muncul helicopter medivac untuk mengevakuasi mereka yang mengalami kecelakaan tsb. 

Response terhadap kecelakaan atau kejadian darurat memang sangat cepat di Qatar.  Hal ini tidak hanya pada kejadianyang saya ceritakan di atas, tetapi juga di beberapa kejadian lain, seperti kecelakaan lalu lintas, penanganan pasien terkena serangan jantung, dsb.  Jika ada kecelakaan, polisi, ambulance, dan mobil pemadam kebakaran datang ke TKP, seperti seakan2 satu paket.  Polisi akan menangani lalu lintasnya, ambulance menangani korbannya, dan pemadam kebakaran akan membersihkan lokasinya, menyemprot dengan air, sehingga dalam beberapa saat, semua menjadi normal kembali.

Mungkin ini saja dulu cerita saya.  Rasanya banyak yang bisa kita contoh, sebagaimana mungkin teman2 yang juga tinggal di negara lain, bisa menceritakan hal2 baik yg bisa diaplikasikan di kita.  Untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai.

@Mas Oem Khay, maaf, saya baru baca pertanyaannya, kondisi QP yang sangat berbeda dari Pertamina ant. lain adalah dalam jumlah cadangan migas yang dikelola, dimana QP mengelola migas yg reserve-nya sangat banyak, sekitar 900 TCF untuk gasnya. Hal ini mencerminkan kekuatan keuangan yg bisa di dapat, karena merupakan sesuatu yang bankable. Bandingkan dengan kita yang dulu mempunyai Arun, lapangan gas terbesar pada saat itu yang hanya sekitar 17 TCF.  Selain itu jumlah penduduk yg jauh lebih kecil dari Indonesia, yang hanya 1.4 jt jiwa termasuk para expatnya, dimana hal ini juga merefleksikan jumlah kebutuhannya yg jauh di bawah kita.  Pendistribusiannya juga tidak sesulit kita karena luasnya hanyalah sebesar Jabodetabek (sampai ke Cikampek kira2), dibandingkan dengan kita yg tersebar dari Sabang hingga ke Merauke.  Kalau hal2 lain, karena menyangkut politik dsb., mungkin lebih baik kita diskusikan sambil kongkow2 aja Mas ... hehehe :)

@Mas Priyo, Terimakasih Komandan.  Jayalah NKRI.  Semoga ke depan negara kita bisa selalu menjadi lebih baik lagi.  Amin.


Wassalam,
HK'75

------------------
On Thursday, August 28, 2014 6:23 AM, "'B. Antariksa (Erik), 99Bali International wrote:


Terima kasih sudah berbagi pengalaman, Kang Harry.

Apakah dg keluarga di Qatar?
Kegiatan apa yg biasa dilakukan jika akhir minggu di Qatar?


Salam kompax
Erik

------------

Peta: (A) Doha Airport - (B) Pantai Corniche = 17 km

Read more...

Video: Mbah Rono mengajak cari Durian Petruk

Rabu, 27 Agustus 2014




---------------------

On Thursday, August 28, 2014, suronopvg wrote:



Mohon ijin ikut nimbrung Petruk,

Di eks Karesidenan Banyumas ada jenis duren yg unik tur enak; namanya duren Petruk. 
Konon katanya nama duren tsb diambil bukan dari bentuk durennya tapi dari rasanya.
Monggo


Salam durek Petruk
Surono/Mbah Rono FO76


------------------------

Komentar :

From: "Taufiqur Rahman "
Date: Thu, 28 Aug 2014 06:23:40 +0700
Subject: Re: [sinergi-ia-itb] [W] Banowati (1)


Mbah Rono, daerah Jepara juga sama, yang paling top namanya duren Petruk.
Karena habis makan duren Petruk sangat puas, di Bandung liat tulisan duren Petruk saya langsung tergoda. Makan di tempatlah... Lhadalah, ternyata judulnya aja duren Petruk, rasanya ternyata Gareng :(((
Habis itu saya kapok nyari duren Petruk kalo nggak di daerah Jepara.


Tara

Read more...

Anggota lama: Rita Marina mau pakai kaos ITB tiap hari

Selasa, 26 Agustus 2014


Nama (Name) : Rita Marina‎
Nama panggilan (Nickname) :Rita

Jurusan di ITB : TK
Jenjang S1 / S2 / S3 : S1
Angkatan Tahun : 1975

Personal Web/URL/Blog : http://
Foto / Alamat Facebook : http://www.facebook.com/ritamarina55@yahoo.com
Rekaman Video / Film : http://www.youtube.com/

Profesi (Profession) : Niaga
Keahlian (Expertise) : Oil and Gas

Alamat Rumah (Home Adr) : Pondok Indah
Kota/Negara (City/Country): Jaksel 12310/Indonesia
Perusahaan (Company) : PT Mahaputra Adi Nusa
Alamat Kantor (Office Adr): Lebak Bulus 
Kota/Negara (City/Country): Jaksel 12440/Indonesia
Company Web/URL : http://pelumas-mahaputra.com

Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Semarang, 11/11/1955
Umur (Age) : 58 th
Hobby/Life Style : Travelling, Shopping, nonton

Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB : sangat bangga pakai Kaos yg ada tulisan ITB nya. Penginnya tiap hari kuliah pakai kaos ITB 
Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir : banyak kemudahan bisnis jika bertemu sesama alumni ITB
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join dengan IA-ITB : menambah informasi disegala aspek dan menjalin silaturachmi



REFERENSI

Bagaimana Anda tahu milis IA-ITB ?
[ ] Search Engine (Google, Yahoo, dll)
[ ] Yahoo Groups page
[ ] Teman. Nama/email :
[ x] Lain-lain. Tolong sebutkan :
Sudah menjadi member, tp krn email Yahoo bermasalah, jadi ganti email ke gmail

Terima kasih banyak sudah mengisi form !


Read more...

Video: Rangkuman pengalaman Harry Kusna ITB'75 di industri migas Qatar



Qatar Petroleum's Corporate Video - English


--------------

From: Harry Kusna 
Date: Tue, 26 Aug 2014 05:46:23 -0700



Tahun ini adalah tahun ke-enam saya di Qatar bekerja di sektor perminyakan, dan selama ini banyak yang saya dengar dan saya lihat tentang pengelolaan industri migasnya.  Tidak hanya berhenti sampai disitu, saya juga mencoba membandingkannya dng bagaimana hal tsb dilakukan di negeri kita di Indonesia.  Tulisan ini merupakan rangkuman dari sedikit apa yang saya ketahui yang mudah2an bisa memberikan inspirasi bagi pengembangan industri migas kita.

Sama dengan di Indonesia, Qatar-pun mempunyai Qatar Petroleum (QP) yg merupakan State Oil Company-nya, yang menangani perusahaan2 asing sebagai kontraktornya sebagaimana dahulu Pertamina atau sekarang SKK-MIGAS di Negara kita.  Perbedaaannya hanyalah di dalam penanganannya, yang mungkin bisa kita “adopt” jika hal itu dirasa lebih baik dari apa yang selama ini kita lakukan, seperti misalnya:


1. Kerjasama / Kepemilikan. 
Sebagaimana di Indonesia, Qatar juga memberikan konsesi pengelolaan blok / wilayah kerja kepada para kontraktor migasnya.  Dalam banyak usaha yang dibentuk, baik sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) maupun sebagai entitas lain, Joint Venture (JV) misalnya,  QP selalu memegang peranan penting sebagai pengawas atau sebagai pemilik saham mayoritas disana.   

QP yang mewakili negara, dapat bertindak sesuai dengan kebijakan yang terlihat sbb:
  • Apabila konsesi yang diberikan hanya menghasilkan minyak bumi (karena kontraknya hanya minyak bumi), maka QP akan bertindak sebagai pengawas atas KKKS tsb.
  • Tetapi apabila konsesi memproduksi produk migas lain selain minyak bumi, maka QP akan menjadi pemegang saham mayoritas atas Joint Venture yang dibentuk sebagai entitas baru yang berbasis di Qatar.
Perusahaan minyak internasional seperti ExxonMobil, Total, Conoco Phillips, Shell dsb, juga beroperasi di Qatar baik sebagai KKKS dan/ataupun pemegang saham pada joint venture yang dibentuk.  Tetapi mereka selalu sebagai pemegang saham minoritas, yang akibatnya, mereka tidak menjadi penentu kebijakan dalam operasi bisnis KKKS atau bisnis tsb.  

Qatarpun membentuk perusahaan pengapalan LNG yang bernama Nakilat, yang sahamnya dimiliki oleh berbagai negara.  Dengan kepemilikan bersama oleh banyak negara ini, maka armada tanker-nya relatif aman di dalam melintasi berbagai wilayah negara di dunia. 


2. Pembinaan SDM Local. 

Majoritas pegawai (JV maupun KKKS) di Qatar adalah pekerja asing (ekspatriat). Pegawai lokal pribumi jumlahnya tidak sebanyak pegawai/pekerja asing tsb. Pegawai perusahaan minyak internasional/kontraktor dari induk perusahaannya atau afiliasinya yang dipekerjakan sebagai secondee umumnya dipekerjakan hanya untuk waktu terbatas (+/- 3 tahun). Ekspatriat dan secondee wajib membina, melatih, dan mengajarkan keahlian masing2 kepada pegawai lokal pribumi, yang masih merupakan pegawai minoritas di masing2 KKKS ataupun joint venture.  Sebagai gambaran suasananya, dapat diambil sebagai contoh peraturan kepegawaian di QP yang sangat berpihak kepada pegawai local, baik dalam hal yang berkaitan dengan pembinaannya, maupun dalam hal yang berkaitan dengan remunerasinya. Dampak positif dari hal ini adalah, posisi pegawai local menjadi sangat kuat, dan dengan posisi/dukungan yang kuat tsb, mereka dapat mengawasi, mengarahkan dan belajar dari pegawai expat dan para secondee dengan baik.  Dengan suasana yang demikian, keputusan dapat diambil secara professional untuk kepentingan Negara. 

Pola pembinaan umumnya adalah on the job training di masing2 KKKS/joint venture, dibarengi dengan training2 keahlian yang diselenggarakan oleh lembaga2 pelatihan/pendidikan. Target tahunan Qatarisasi diwajibkan bagi setiap KKKS/joint venture. Pola developmental assignment pada mitra perusahaan minyak asing (istilah yang digunakan adalah “Attachment”) tidak umum dilakukan.

Dengan melihat hal ini, saya berpendapat bahwa untuk developmental assignment seorang pegawai yang biasa dilakukan oleh kontraktor Migas kita,
  • Apabila penekanannya kepada kebijakan, mungkin lebih baik jika hal itu dilakukan di Negara lain tempat perusahaan kontraktor tsb beroperasi, daripada ke Negara asal dimana induk perusahaannya.
  • Dengan dikirim ke Negara lain, maka pegawai kita bisa mempelajari bagaimana perusahaan kontraktor beradaptasi dengan system di Negara tsb sehingga bisa membandingkannya dengan keadaan di negara kita.
  • Jika untuk developmental assignment yang penekanannya kebijakan pegawai kita dikirim ke induk perusahaan, maka pegawai tsb hanya akan menjadi lebih familiar dengan system di perusahaan tsb.

3. Synergy.
Walaupun Qatar kaya dan terlihat boros, tetapi dalam beberapa hal, mereka juga mengelola bisnisnya secara efisien.  
 
Pola sinergi sangat digalakkan untuk menekan biaya dan memanfaatkan keahlian secara maksimum, diantaranya penggunaan fasilitas secara bersama dibawah operasi/pengelolaaan badan/organisasi ahli yang diawasi bersama2.  Contohnya adalah:
  • Pengelolaan pembangunan berbagai proyek investasi yang dimiliki beberapa pemilik oleh satu badan bersama,
  • Operasi kegiatan ekspor macam2 produk migas milik beberapa perusahaan oleh satu badan,
  • Pengelolaan persediaan spare-parts bersama oleh satu badan, termasuk pengelolaan material berlebih-nya.
  • Operasi fasilitas produksi dari produk semacam yang dimiliki beberapa joint venture/KPS oleh satu badan.
Badan yang berbentuk operating company ini memiliki tenaga ahli, sistim, prosedur, standar operasi, yg terbukti mampu mengawasi pembangunan proyek baru, sampai mengoperasikan fasilitas milik banyak joint venture secara  transparan, tanpa memihak, dan dengan biaya yang effisien.  Operating Company ini juga memberikan efifisiensi dalam biaya dan prosedur operasi kepada masing2 KKKS/joint venture yang menjadi pelanggannya.  Operating company tidak mencari laba, tetapi tidak juga boleh rugi.   Pola operating company berkembang semenjak Qatar melakukan ekspansi atas produksi LNG nya.  Hal ini menjadikan operasi LNG yang dihasilkan Qatar sangat effisien dan mendatangkan keuntungan yang besar baik bagi negara maupun mitra perusahaan2 minyak internasional mereka.

Di kitapun mungkin ada hal2 seperti ini, seperti misalnya JMG - Joint Mngmt Group di Gedung Patra dulu, yg menangani pemasaran gas dari Mobil, Total, Vico secara bersama2.  Akan lebih baik jika hal seperti ini cakupannya dapat lebih diperluas sehingga dapat dihasilkan
  • Penghematan yang cukup besar karena pemanfaatan sumber daya secara bersama
  • Pengawasan yang cukup baik, karena diawasi secara bersama.
  • Cost Recovery yang mengecil karena transparansi bagi semua pihak yang terlibat.

4. Pembedaan Antara Kegiatan Hulu dan Hilir Migas 
Bidang migas di Qatar membedakan produksi minyak yang bisa langsung diekspor sebagai produk hulu dan dikerjakan dalam bentuk kontrak bagi hasil. 
Sedangkan gas yang dikilang menjadi LNG beserta produk ikutan lain yang masuk dalam kilang seperti LPG, sulfur, gas helium, ataupun produk minyak bumi yang dikilang di Qatar dikategorikan sebagai industri hilir, dan dikelola oleh bentuk badan hukum berbentuk joint venture. Joint venture membayar royalti kepada negara untuk gas yang menjadi feedstock bagi produk akhirnya. Joint venture juga membayar pajak kepada negara atas keuntungan usahanya. 

Akhir2 ini, kecenderungannya pada industri migas yang menghasilkan sekaligus minyak dan gas, adalah dikelola oleh joint venture, dimana joint venture membayar royalti untuk setiap produk yang dihasilkannya, dan pajak atas keuntungan usahanya.  Keuntungannya adalah, selain menghasilkan devisa yang lebih besar, negara juga tidak dipusingkan dengan urusan cost recovery KKKS, karena biaya2 yang boleh dibebankan sebagai beban usaha sudah diatur oleh undang-undang pajak yang berlaku baik bagi perusahaan lokal maupun joint venture. 


5.  Menarik Investor.
Kita tahu bahwa salah satu hal yang membuat investor tertarik adalah kemudahan dan keamanan berinvestasi. Dalam rating dari Wood Mackenzie, salah satu perusahaan penyedia data informasi bidang Migas, Qatar termasuk di dalam daftar Negara2 yang favourable untuk berinvestasi. Selama 6 tahun saya di Qatar, tidak pernah sekalipun terjadi demo, riot, atau kegaduhan yang mengakibatkan lumpuhnya kegiatan.  Pernah terjadi dua kali pemogokan buruh kontrak (pekerja kasar) dikarenakan terlambatnya penggajian oleh kontraktornya. Tetapi persoalan  tsb segera diambil alih oleh pemerintah, dan dalam waktu beberapa jam saja, pekerjaan kembali berjalan seperti sedia kala.

Pengalaman saya berurusan dengan birokrasi Qatar adalah lurus dan mudah.  Apa yang terbaca di dalam peraturannya, demikianlah yang akan didapat. Untuk Investor, Qatar menyediakan sumber energy yang berlimpah, infrastruktur yg nyaman, pengurusan birokrasi yang mudah, dan investasi yang aman melalui politiknya yg stabil. Dengan keadaan seperti ini, pengembalian investasi menjadi lebih pasti, banyak investor menjadi tertarik, dan Qatar mempunyai posisi tawar yang tinggi terhadap mereka.  Selain Industri Migas yang ada di Qatar, Industri turunannyapun  banyak dibangun juga, seperti misalnya Pupuk (QAFCO – Qatar Fertilizer Company),  Petrokimia /plastic(QCHEM – Qatar Chemical),  Aluminium (QATALUM – Qatar Aluminum), Baja (Qatar Steel), dsb.

Mungkin ini saja dulu yang dapat saya sampaikan.  Jika memang ada hal2 yang bisa menginspirasi perbaikan di negeri kita, saya kira banyak diantara kami di Qatar yang bisa diajak berdiskusi untuk memberikan gambaran dan solusi yang lebih jelas.  Karena kami, para pegawai Indonesia bekerja dalam berbagai bidang, berbagai level, dan di berbagai perusahaan/instansi di Qatar, maka sedikit banyak, kami mengetahui arah pembangunan Qatar ke depan.  Sedikit banyak kami mengetahui tenaga kerja apa saja yang Qatar perlukan, kapan diperlukannya, berapa banyak mereka memerlukannya, dan apa saja yang harus kita siapkan kalau kita ingin turut mendapatkan kue pembangunannya.  Sampai sekarang Qatar masih kesulitan mendapatkan tenaga berpengalaman di dalam mengelola train2 gasnya, dan mungkin fasilitas gas kita di Arun yg sudah decline dapat menjadi "balai latihan kerja" untuk tenaga2 muda kita agar dapat bersaing di dunia International. Semoga ke depan kita bisa lebih banyak meng-export tenaga2 kerja terdidik daripada tenaga kerja tidak terdidik.  Semoga kita juga bisa mengurangi jumlah tenaga kerja wanita (TKW) tidak terdidik yang terpaksa mencari kehidupan di negeri orang dengan segala resikonya.  Amin.

Untuk kesempatan kerja di Qatar, silahkan lihat di http://www.qp.com.qa 



Wassalam,
Harry Kusna

----------------------

Peta: Qatar dengan ibukota Doha




Keterangan video:

Uploaded on Feb 19, 2012
Entitled "Treasures of Qatar," Qatar Petroleum's latest corporate video traces the corporation's history and the State of Qatar's rapid development over the years. 
Using a combination of animations, aerial shots, old footage, graphics and other special effects, the video tells an engaging story of how the sustainable utilization of the country's oil and gas resources is fuelling the continued development of the State of Qatar while helping meet the world's rising energy requirements.

Read more...

Video: Daftar 7 Tempat Wisata di Hamburg Terpopuler

Sabtu, 23 Agustus 2014

Baca juga: 
Anggota baru: Budi Indra berkarir sebagai Mechatronic Engineeer di Jerman



Sightseeing Hamburg

Published on Oct 28, 2009
A sightseeing tour through Hamburg - the German city that is called "gate to the world."
---------------------


Daftar 7 Tempat Wisata di Hamburg Terpopuler
Henry Pratama, Minggu 16 Juni 2013


Hamburg, adalah kota terbesar kedua di Jerman yang menyimpan banyak obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tempat wisata di Hamburg menawarkan banyak pilihan bagi wisatawan, mulai dari 50 museum dan arena konser, opera, hingga miniatur kereta api. Bangunan megah menjadi saksi sejarah panjang dan menakjubkan yang menjadi milik Hamburg. Menaiki Sebuah perahu wisata adalah suatu keharusan jika Anda berkunjung di Hamburg.

Hamburg adalah kota pelabuhan terbesar di Jerman, hamburg juga memiliki banyak pusat perbelanjaan. Villa gaya Neoklasik, rumah dan taman kota yang membuat kota ini menjadi salah satu tempat  wisata di Hamburg, Jerman yang paling banyak di kunjungi. Di kota Hamburg kita dapat menemukan banyak konsulat asing dari berbagai negara di seluruh dunia. Untuk pengusaha dari berbagai negara, Hamburg bisa menjadi rumah kedua bagi bisnis mereka.

Berikut adalah tempat wisata terbaik di Hamburg:


1. Pelabuhan Hamburg

Pelabuhan Hamburg
Pelabuhan Hamburg adalah salah satu yang terbesar di dunia, karena Hamburg adalah salah satu pintu ekonomi Eropa Utara. Kita bisa berkeliling di Pelabuhan Hamburg dengan Ferry, Ada begitu banyak cara untuk menikmati pelabuhan Hamburg, yang berusia lebih dari 800 tahun, salah satunya dengan mengambil perahu wisata, berjalan-jalan sepanjang tepi pantai, dan makan malam seafood yang sangat enak di restoran Rive, yang menawarkan pemandangan pelabuhan. Tak salah jika tempat wisata di Hamburg ini menjadi tujuan favorit wisatawan.

2. Gereja  St Michaelis

Gereja ST.Michelis
Gereja St Michaelis adalah salah satu simbol dari kota Hamburg, Jerman. St Michaelis juga merupakan daya tarik utama di Hamburg. Dibangun sekitar abad ke-17, bangunan tua ini telah menjadi simbol kebanggaan warga kota yang digunakan untuk kepentingan gereja atau konser. Dari menara tinggi 82 meter, pengunjung bisa melihat sebagian besar pelabuhan dan danau Alster. Salah satu Tempat Wisata di Hamburg ini bisa menjadi tujuan wisata Anda.

3. Danau Alster

Danau Alster
Ini adalah salah satu tempat wisata di Hamburg yang paling indah yang harus Anda kunjungi. Danau Alster, sungai sungai Elbe bukan hanya surga bagi pelaut, canoeists dan wisatawan, tetapi juga oleh penduduk setempat. Industrialisasi yang pesat selama abad ke-13, termasuk pembentukan sebuah bendungan untuk pabrik tenaga air, yang pada gilirannya mengarah pada pembentukan dua danau buatan di danau Alster.

4. Speicherstadt

Kompleks Gudang terbesar di Hamburg
Terletak di pelabuhan Hamburg dan dibangun 1883-1927. Ini adalah kompleks gudang terbesar yang ada di Hamburg. Jalan-jalan sempit batu batu bulat dan saluran air kecil yang dibatasi oleh gudang berumur 100 tahun, Speicherstadt adalah tempat wisata di Hamburg yang paling digemari. Ada beberapa museum seperti Deutsches Zoll museum, Miniatur Wunderland, model kereta api, Dungeon Hamburg, dan Museum Afghanistan. Bangunan ini juga digunakan sebagai gudang. Pada 2005, perusahaan di Speicherstadt ditangani sepertiga produksi karpet dunia, dan barang-barang lainnya, seperti kakao, kopi, teh, rempah-rempah, peralatan maritim, dan barang elektronik.

5. Museum Seni Hamburg

Museum Seni Hamburg
Museum seni Hamburg rumah koleksi penting lukisan dari abad ke-19 dengan karya-karya dari Max Liebermann, Lovis Corinth, Philipp Otto Runge, Caspar David Friedrich, Adolf Menzel. The Gallerie der Gegenwart dikhususkan untuk seni modern dari awal abad ke-20, seperti Pablo Picasso, Paul Klee, dan Max Beckmann, dan seni setelah 1945, dan tempat wisata di Hamburg ini menjadi tujuan wisatawan pencinta seni dari seluruh Dunia.

6. Blankenese

Blankenese di Tepi Sungai Elbe
Blankenese adalah tempat wisata di Hamburg yang indah di tepi utara sungai Elbe, sekali waktu tempat ini menjadi sebuah desa nelayan yang disukai oleh kapten kapal pensiunan. Tempat ini, sangat populer di kalangan masyarakat setempat sebagai tempat liburan akhir pekan dan beberapa orang terkaya di Hamburg tinggal di sini. Desa ini memiliki sejumlah kafe, bioskop, restoran, toko-toko dan pasar mingguan menjual buah-buahan dan sayuran segar.

7. Pasar Ikan Hamburg

Pasar Ikan Hamburg di Malam Hari
Pasar Ikan Hamburg adalah tempat wisata di Hamburg yang harus dikunjungi untuk semua pengunjung Hamburg, menjual apa saja dan segala sesuatu bersama dengan berbagai jenis ikan.  Pasar ini ramai dan meriah berwarna-warni mulai pada tahun 1703, dan berlangsung setiap hari Minggu 05:30-09:00. Kunci daya tarik pasar ini adalah TPI Hall, di mana ikan segar yang dijual ber ton-ton. Ada juga sebuah restoran yang menyediakan musik, sehingga pembeli akan merasa terhibur.

Gimana teman-teman, apakah Anda sudah siap untuk memasukkan Hamburg sebagai tujuan wisata Anda?

Read more...

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP