powered by Google

Ibra beli mobil mahal Rp 10M tapi irit.

Jumat, 30 Mei 2014




Porsche 918 Spyder Hybrid drives - first real video

----------------

From: "Iwan Gunawan
Date: Fri, 30 May 2014 21:27:38 +0700
Subject: Re: [Senyum-ITB] Ibra beli mobil mahal Rp 10M tapi irit. Re: Liberalisasi Tanpa Kendali



Bli Erik,

Saya curiga dia tidak menghitung (sebagai konsumsi) energi yang di-supply oleh batere untuk menggerakkan motor listrik. Yang dihitung hanya bahan bakar yang berkurang di tangki bensinnya. Kalau kW dari motornya cukup besar dibanding cc mesin, angka 60 ~ 100 km per liter bensin yang ada di tangki cukup masuk akal.

Penyiarnya tidak bohong hanya tidak memberi info lengkap....... hehehe....


Salam,
IWG

--------------------

On 30 Mei 2014, at 07:42, "'B. Antariksa (Erik), bantariksa2@gmail.com


Arthur, Mas IWG, dan Rekan2,

Utk mobil dg bahan bakar alternatif, kemarin saya lihat penyerang Paris St Germain, Ibra membeli mobil sport mahal seharga Rp 10M.
Yg istimewa mobil sport ini bisa melaju sampai 350km per jam dg menggunakn bahan bakar hibrida bensin dan listrik.

Katanya bisa 1 lt utk 60-100 km.
Apa nggak salah data ya penyiar TV nya karena cukup fantastis angkanya?
Tolong cek lagi dong.



Salam kompax
Erik

Wow.. Ibra Punya Mobil Senilai 9,8 Miliar Rupiah


Penyerang Paris Saint-Germain, Zlatan Ibrahimovich menjadi pusat perhatian di negaranya sendiri, Swedia. Dia baru saja membeli supercar yang diproduksi secara terbatas.
Bertempat di sebuah jalan yang terdapat di Stockholm, Swedia, Ibrahimovic dengan kendaraan barunya berhenti di pinggir jalan. Dia tampak sedikit membuka kaca jendela supercar.
Namun Ibrahimovic tidak keluar dari mobil. Saat ada seseorang ingin mengambil gambarnya, dia malah menginjak gas dan menghilang dari pandangan.
Hal yang menjadi pusat perhatian pemain Timnas Swedia itu adalah mobil barunya, yakni Porsche 918 Spyder berwarna hitam. Supercar yang hanya berpenumpang dua orang itu merupakan kendaraan baru Ibrahimovic.
Eks penggawa Barcelona, Juventus dan AC Milan itu menjadi orang Swedia pertama yang memiliki Porsche 918 Spyder. Mobil yang diproduksi tahun 2013 itu hanya dijual sebanyak 918 unit di seluruh dunia.
Untuk memiliki mobil yang menggunakan mesin, 4.6 L V8 + 2 electric motors, Anda harus mengeluarkan uang sebesar 845 ribu Dollar atau 9,8 miliar Rupiah. [inilah]
------------

Keterangan video:

Uploaded on Aug 15, 2010
This past Thursday, the Porsche 918 Spyder Hybrid made its driving debut on a closed road in Monterey California, just days prior to its appearance at the Pebble Beach Concours d'Elegance.

After being shipped over from Germany by plane, engineers handed the keys of the new 918 Spyder Hybrid to Porsche AG Design Chief Michael Mauer. The car drove under its own power which comes from the mid mounted 3.4 liter V8 out of the RS Spyder as well as in all electric mode which powers just the front wheels.
The 918 Spyder prototype combines high-tech racing features and electro-mobility to offer a fascinating range of qualities: An emission level of just 70 grams CO2 per kilometre on fuel consumption of three litres/100 kilometres (equal to 94 mpg imp) truly outstanding even for an ultra-compact city car, on the one hand, combined with the performance of a super sports car and acceleration from a standstill to 100 km/h (62 mph) in just under 3.2 seconds, top speed of 320 km/h (198 mph) plus, and a lap time on the Nordschleife of Nürburgring in less than 7:30 minutes, faster than even the Porsche Carrera GT, on the other.


Read more...

Wimbo Hardjito EL'75 ditunjuk Dahlan Iskan jadi Bos Baru Pelni

Rabu, 21 Mei 2014


2014-05-22 11:05 GMT+07:00 Sugeng Setyadi :

Selamat utk Wimbo EL75, yg kemarin dilantik jadi Dirut PT Pelni. 
Tugas berat nih. Mberesin Pelni yg masih rugi. 

Mudah2an berbekal pengalaman di PT KAI bisa mengatasi segala tantangan yang ada.


Sugeng Setyadi/MA76 

----------------


Jadi Bos Baru Pelni, Apa Prestasi Wimbo Hardjito di PT KAI?

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Rabu, 21/05/2014 14:31 WIB


Direktur Komersial PT KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito menerima penghargaan 
sebagai finalis CMO of The Year dari Menteri BUMN, Dahlan Iskan

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah menunjuk Sulistyo Wimbo Hardjito sebagai Direktur Utama PT Pelni (Persero). 
Wimbo yang merupakan mantan Direktur Komersial PT KAI telah menggantikan posisi Syahril Japarin di Pelni.

Syahril diberhentikan dari posisi Dirut karena kinerja keuangan Pelni yang tak kunjung membaik. 
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan menanggapi atas penunjukkan mantan bawahannya itu sebagai orang nomor satu di PT Pelni.

Jonan mengatakan Wimbo sebagai pribadi yang sangat profesional, pekerja keras dan mampu berpikir kreatif. Ia menyebut Bimbo sebagai sosok yang tepat memimpin PT Pelni.

"Satu Pak Wimbo itu pekerja keras, hampir nggak kenal hari libur. Kedua, dia kreatif. Misal ada program cetak tiket mandiri, customer service, bikin online ticketing," kata Jonan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Ia menambahkan saat menjadi Direktur Komersial di PT KAI, Wimbo merupakan salah satu direksi yang membantu Jonan memperbaiki dan meningkatkan kinerja PT KAI. "Dia, antara lain yang membawa KAI menjadi maju," sebutnya.

Jonan enggan menyampaikan bahwa dirinya yang memberi rekomendasi Wimbo sebagai orang nomor 1 di PT Pelni. "Nggak, itu yang menunjuk Kementerian BUMN," tegasnya.

(feb/hen) 

Read more...

Kiat Ferry Soetikno TK'79-ITB membesarkan Dexa Medica

Sabtu, 17 Mei 2014

Baca juga:
-Video: We Did It! Prestasi Alumni TK (Teknik Kimia) ITB menembus Pasar International



From: "Wajan Sudjana Sudja
Date: Sun, 18 May 2014 10:28:45 +0700


Mohon ijin,
Koreksi juga mas Monny

Bukan Freddy mas, sejak lahir di Palembang, namanya tetep Ferry Abidin Soetikno dari TK79 dengan Dexa Medika, perusahaan farmasi terbesar kedua di Indonesia sesudah Kalbe Farma.
Beliau melanjutkan, membesarkan dan menduniakan usaha yang dirintis ayahnya, Bp Rudy Soetikno, alumni FA ITB.
www.dexa-medica.com/en/about-dexa-medica

Dia tukang obat beneran mas.

Terima Kasih

Salam
Wajan Sudja
TK79



Kiat Ferry Soetikno Besarkan Dexa Medica
Kamis, 31 Maret 2011 | 19:20 WIB 



KOMPAS.com — Dexa Medica, perusahaan farmasi nasional yang lahir di Palembang tahun 1969, dalam 10 tahun terakhir ini masuk dalam lima besar perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.
Dexa Medica sukses merambah pasar internasional. Selain menguasai pasar dalam negeri dan menjadi lima besar di Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini, Dexa Medica juga eksis di pasar global di tujuh negara.
Orang di balik suksesnya Dexa Medica adalah Ferry Soetikno, putra sulung keluarga Rudy Soetikno, pendiri Dexa Medica. Lahir di Palembang, 22 Juni 1961, Ferry Soetikno lulusan SMA Xaverius I Palembang tahun 1979 ini melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Kimia ITB (1979-1984), dan meraih gelar MSc dari Washington University, AS, dan gelar MBA dari University of Pittsburgh di AS.
Ferry sempat bekerja di perusahaan farmasi di Amerika selama enam tahun (1987-1993). Setelah memiliki pengalaman yang cukup, Ferry kembali ke Indonesia dan memimpin perusahaan farmasi yang didirikan sang ayah.
Berikut ini wawancara dengan Ferry Soetikno, Presiden Direktur PT Dexa Medica, oleh Robert Adhi Kusumaputra dari Kompas.com di Palembang belum lama ini.

Setelah kembali dari Amerika, Anda masuk ke Dexa. Apa tantangannya?
Salah satunya adalah tantangan sebagai profesional, mengadaptasi kultur Indonesia di perusahaan ini. Saya masuk ke Dexa Medica mulus, tidak ada rekayasa, dan tidak mentang-mentang. Saya profesional murni. Secara bertahap, saya mendapat kepercayaan dari atasan.

Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, apa yang terjadi pada Dexa?
Dexa mampu melalui masa-masa sulit. Tapi, Dexa tidak mem-PHK satu karyawan pun. Dalam masa krisis 1998, kami mendapat berkah juga karena pembayaran hasil ekspor dalam dollar AS sehingga menjadi cash flow bagi perusahaan.

Apa kiat sukses Anda memimpin dan mengembangkan Dexa Medica sehingga mampu masuk lima besar perusahaan farmasi nasional?
Pertama, tentu saja harus visioner, harus tahu arah dan kebutuhan pasar. Kedua, harus mampu membangun daya saing karena pasar sangat fragmented. Ketiga, membangun tim yang tangguh, yang mau tumbuh bersama perusahaan ini. Dan ini tidak mudah.
Saya meningkatkan eksistensi Dexa Medica. Dalam 10 tahun terakhir ini, Dexa mampu masuk dalam lima besar perusahaan farmasi nasional. Kuncinya adalah delegasi dan pemberdayaan. Kalau memberi delegasi, tanpa kekuasaan, itu percuma karena itu sama dengan boneka. Jadi memberi delegasi dengan otoritas. Itu kuncinya.
Saya tidak malu belajar dari orang lain. Dan Dexa harus memiliki strategi unik dan diferensiasi menghadapi para pesaing. Kami harus memiliki teknologi dengan riset yang baik. Jadi, Dexa harus dipersepsikan berbeda.
Kalau biasa-biasa saja percuma. Industri farmasi industri fragmented. Di Indonesia, ada 200-an pemain di industri ini. Jadi harus ada kelebihan dan perbedaan dari yang lainnya. Dan salah satu yang kami adopsi adalah diferensiasi.
Ini terbukti membuat Dexa tumbuh lebih cepat dari pasar. Kami memiliki ragam produk. Kami mengerti kebutuhan pasar. Kami berharap suatu hari kelak, Dexa menjadi yang terdepan.

Dexa baru saja menambah kapasitas pabrik hingga 40 persen. Apa yang Anda harapkan dari penambahan kapasitas ini?
Pertama, langkah ini melanjutkan komitmen Dexa Medica mematuhi persyaratan pemerintah yang berkembang secara dinamis soal cara membuat obat terbaik, memenuhi ISO 9001 dan 14001, termasuk syarat Badan POM.
Kedua, menambah kapasitas pabrik untuk menunjang kebutuhan masa depan dan mengantisipasi kebutuhan obat terkait jaminan kesehatan nasional. Ketiga, Dexa tetap hadir di Palembang sejak awal berdiri pada tahun 1969 hingga kini. Seperti yang Anda tahu, Dexa Medica didirikan tahun 1969 oleh ayah saya untuk memenuhi kebutuhan obat di Sumatera Selatan. Dalam perjalanannya, Dexa makin berkembang dengan dinamis.
Dalam pertumbuhannya, Dexa menambah kapasitas, standar, dan persyaratan good manufacture practice. Kami mengantisipasi pergerakan ke depan yang sangat dinamis.
Dexa Medica perusahaan farmasi nasional yang terus membangun daya saing dan menunjang program Pemerintah Indonesia. Dexa konsisten memproduksi obat generik berlogo sejak tahun 1991 hingga saat ini.
Belum lama ini, Dexa Medica menerima penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dari pemerintah. Ke depan, Dexa akan terus mendukung pengadaan obat berkualitas dan terjangkau melalui OGB.
Untuk itulah, Dexa mengembangkan pemasaran dan menambah suplai pabrik. Saat ini kapasitas Dexa meningkat 40 persen, dan ini signifikan bagi perkembangan Dexa. Untuk menambah kapasitas, solusi yang diambil Dexa adalah membeli teknologi canggih dalam skala besar, termasuk menambah dan melatih orang-orang yang berkompeten menggunakan teknologi canggih ini. Dan investasi yang dibutuhkan tidak kecil.
Ini semua didukung oleh keputusan berani membeli teknologi canggih tanpa harus mengurangi tenaga kerja di pabrik. Kami mempersiapkan pegawai pabrik mampu menguasai teknologi canggih.

Dexa lahir di Palembang dan hingga kini tetap hadir di Palembang. Mengapa?
Kami tetap hadir di Palembang dan makin disayang masyarakat Sumsel. Tidak banyak memang, industri farmasi berada di luar Jawa. Namun, Dexa yang sudah dikenal luas di bumi Sriwijaya tetap berada di Palembang.

Dexa sukses merambah ke pasar global?
Kami tetap masuk pasar ASEAN, dan mempersiapkan diri menjelang pasar perdagangan bebas AFTA tahun 2015. Kami juga membuat brand yang dikenal luas hingga ke mancanegara. Setidaknya ada enam brand besar yang dikenal di mancanegara, mulai dari produk obat hipertensi, diabetes, saluran pernapasan, sampai saluran pencernaan. Selain itu juga ada merek Stimuno yang dikenal masyarakat Indonesia.
Sebenarnya masih banyak impian untuk memajukan Dexa Medica. Yang penting, kami konsisten mengabdi bagi kemajuan kesehatan. Kami mempertahankan trust, kepercayaan, dan dukungan. (Robert Adhi Kusumaputra)



Read more...

We Did It! Berhasil membuat Public Training di Singapura

Baca juga:



Singapore Entertainment & Shopping Area @ Orchard Road

Published on Apr 26, 2013

The Orchard Road in Singapore is truly a shopper's paradise with a multitude of shops containing an exclusive range of items. Before commercial development prompted the huge influx of buildings the area was abundant with plantations and orchards and this resulted in the name Orchard Street


---------------------


From: Akhmad Khaqim 
Date: Fri, 16 May 2014 15:22:50 -0700 (PDT)
Subject: [Senyum-ITB] WE DID IT !!!


Alhamdulillah kami berdua dibantu tim pendukung baru saja selesai memberikan
public Training di Singapore untuk satu topic technical course.

Sebuah mimpi sangat sederhana. Mimpi yg kami bangun sejak 3 tahun lalu.

Sudah lumrah dan jamak, kalau selama ini kami dikirim utk mendapatkan
Training atau pelatihan ke luar negri. Tentu selama ini menjadi peserta
training.

Tapi memberikan Training di luar negri? Dan public Training lagi yg kami
harus jualan nyari peserta.  Tentu tantangan yg tdk mudah. Bukan krn tidak
mampu menguasai materi dg sangat baik dan professional. Tapi terus terang
nama Indonesia tdk terlalu menjual.

Apalagi kami juga bukan professor, doktor, atau pejabat tinggi.

Kami hanya lulusan S1  ITB dengan IP dua koma Alhamdulillah. Bukan cumlaude,
atau summa cumlaude. Krn saat kuliah dulu sibuk nyambi ngobyek sana sini utk
cari tambahan uang kuliah.  Shg kuliah asal  saja, yg penting lulus. Maka
jadinyapun IP cukup DUA KOMA ALHAMDULILLAH. Bukan excuse ya... Tapi memang begitu. Otak tumpul kali ... He he...

Mimpi utk menjual public training di luar negri kami bangun sejak 3 tahun
lalu. Sebetulnya bukan mimpi. Tapi tepatnya rencana.

Maka demi menyambut Free Asian Community 2015, targetnya adalah dimulai dari
yg dekat. Dan kami pilih Singapore. Karena brand "Singapore" sangat di
kenal.

Singkat cerita, akhirnya kami dapat kepercayaan kerja sama dg salah satu
lembaga Training di Singapore. Maka dibuatlah brosur Training yg semenarik
mungkin tetap dalam batas2 professional. Brosur di keluarkan sejak 3 bulan
lalu. Dan harga  trainingpun harga normal di Singapore bukan banting harga
bahkan sedikit lebih mahal, begitu kata para peserta. Mereka harus bayar
1800 USD  utk 2 hari training. Dan istimewanya, public training kami
mendapat 14 SDU Points dari Ministry of Manpower Singapore dan 10 PDU Points
dari PEB-Professional Engineers Board  Singapore. Woww keren abis deh ....

Dua minggu sebelum acara Training, kami diberi kabar dari partner Singapore
bahwa jumlah peserta sudah 12 dari target 20 seat. Maka jumlah minimum
terlewati sudah. Dan dg sisa waktu dua minggu, harapannya peserta bertambah
sampai full 20 seat. Karena biasanya orang mendaftar di hari2 terakhir.
Kami bisa mulai menyiapkan materi training utk di cetak. Dan kami lihat nama
pesertapun ada 2 orang manager, satu VP, lainnya engineer. Juga dari
beberapa perusahaan MNC Oil&Gas bonafide.

Keraguan kami yg pertama terlewati. Ternyata nama Indonesia laku juga dijual
di Singapore.

Akhirnya dua hari kemarin, 15-16 Mei, training berjalan lancar.

Awalnya para peserta mungkin agak ragu, lho kok wajah Indonesia. Mungkin
menyesal kali mendaftar training ini. Pasti kurang bermutu, begitu mungkin
pikir mereka.

Maka kami buat trik komunikasi bombastis diawal dg tetap menjaga etika
professional. Kita sebut semua acuan yg dipakai di training ini, dihafal
diluar  kepala tanpa membaca slide. Lengkap dengan detail Nomor Standard
Internasioal tsb, bab berapa, sub bab berapa, halaman berapa dan bunyi
kalimatnya lengkap dengan titik komanya. Dan bukan hanya satu, dua atau tiga
referensi baik code and standard atau buku, tapi 13 referensi bahkan lebih.
Semua kami hafal diluar kepala. Maka terpaksa kami hanya tidur satu jam semalam
sebelumnya utk persiapan ini. Jadi ingat dulu kalau mau ujian sama Pak Danu
utk mata kuliah OPD-Operasi Pemisahan Diffusional- sistem wayangan,
bergadang semalam suntuk.

Rupanya trik ini berhasil. Kepercayaan mulai terbangun. Peserta mulai memperhatikan setiap detail kata demi kata, kalimat demi kalimat yg kami sampaikan.

Setelah pintu hati peserta terbuka, maka mengalirlah spt biasa dan
Alhamdulillah response peserta cukup bagus. Di formulir evaluasi yg kami
bagikan, utk semua item rata2 jawabannya Good atau Excellent.

Bahkan diakhir hari pertama, salah satu peserta yg juga VP mendekati kami
dan bilang. Besok pagi sy dipanggil bos utk meeting mendadak, tapi sy harus
tolak meeting itu, krn sy nggak mau ketinggalan satu momen pun dari training
ini. Sy nggak tahu apakah dia berbohong atau benar. Dan benar esok harinya dia datang tepat waktu. Dan dengan serius dia menawarkan kami utk melakukan in-house training di perusahaan dia di Singapore. Dia menawarkan kami utk presentasi membuat proposal itu di kantornya. Woowww, sebuah kesempatan yg pasti tdk boleh kami lewatkan.

Alhamdulillah. Mungkin sebuah mimpi sangat sederhana dan kecil. Tapi bagi kami, sejatinya diawalnya kami sendiri ragu. Apakah iya nama kami cukup "menjual" di luar. Tapi rupanya keraguan itu terjawab sudah.

Sekedar berbagi, mimpi kecil kami yg terpenuhi.

WE DID IT!!! Begitu kata ikan Dori kepada Marlin di film Nemo ketika mereka
keluar dari bahaya besar.  EUREKA kata Archimedes setelah berhasil
memecahkan teka-teki sang Raja tentang emas dg hukum densitas.

Wassalam
Khaqim TK '91

------------------

Komentar:

From: "'B. Antariksa (Erik), 99Bali International, www.99Bali.com' bantariksa2@gmail.com [Senyum-ITB]" <Senyum-ITB@yahoogroups.com>
Date: Sat, 17 May 2014 01:08:08 +0000
Subject: Re: [Senyum-ITB] We Did It !!! Berhasil memberikan Public Training di Luar Negeri

 
Selamat Mas Akhmad !

Topik public training ini ttg apa?
Saya tangkap cerita Mas Akhmad tadinya berkarir di Migas, lalu pindah ke Bursa Efek Indonesia dari email2 terdahulu.


Salam kompax
Erik
-----------

From: "Akhmad Khaqim"
To: "Senyum-ITB@yahoogroups.com"
Date: Sat, 17 May 2014 01:35:04 +0000
Subject: Re: [Senyum-ITB] We Did It !!! Berhasil memberikan Public Training di Luar Negeri



Sy masih setia di Oil n Gas di bidang saya. Hanya office-nya aja di BEI.

Topic trainingnya : HAZOP Course.

Read more...

Video: We Did It! Prestasi Alumni TK (Teknik Kimia) ITB menembus Pasar International


Baca juga:

-
We Did It! Berhasil membuat Public Training di Singapura

 


Business Inspirations 3 part 1:
The Father Starts The Business, The Son Takes it Global


Uploaded on Aug 3, 2011

Guest : Ferry A. Soetikno
President Director of PT. Dexa Maedica

Host : Cynthia Wihardja
The Owner of ActionCOACH South Jakarta

-------------

From: monny_t.rukmono
Subject: Re: [sinergi-ia-itb] Re: [Senyum-ITB] WE DID IT !!!
Sent: May 17, 2014 12:36


Selamat buat Khaqim TK91 yang telah sukses sbg Training provider menembus pasar Singapore.....

selamat pula untuk Ricky dan Albert TK88 TEKNOPREUNER2 yg perusahaannya (Pasadena Group) telah terbukti berhasil sbg TEKNOLOGI PROVIDER pabrik Gondorukem, Terpentin dan derivat2nya yg pabrik pertamanya di Pemalang telah start up dan onstream dg baik.

Selamat buat Assad TK77 sbg Teknopreuner yg perusahaan dan pabrik kimianya telah berhasil menembus pasar Aussie dan Middle East...(Pabrik di Cikarang, HQ dan rumah di Aussie)

Selamat buat RudBhar ( TK76, vocalist BandIT'B76) sbg Teknopreuner yg pabrik surfactantnya (Emulsi Biru) telah berhasil menembus bbrp Oil Companies.

Selamat buat Freddy (TK79) sbg Teknopreuner yg pabrik obat dan herbalnya (Dexa Medika) telah menembus pasar dunia.

Sopo maneh......

TK memang oyee....maju teruss siapapun presidennya......asyiiiik



Salam TeknoPreuner,
monny tk76

Ferry Abidin Soetikno TK'79, Presiden Direktur PT. Dexa Medica

---------------------

From: "'Esthi T. Bhirawati'


Wah, ikut bangga dan terharu membaca email mas Khaqim TK '91 !
Salut bisa mewujudkan mimpinya menempus Singapore sebagai training provider dengan hasil memuaskan stake holder training :)
Sukses terus mas Khaqim...

Mohon izin share dengan milis sinergi dan ia itb.


Salam,
|Esthi |TF|83|


Read more...

Gathering dan Makan Pempek di Bandung

Rabu, 14 Mei 2014


- Form Pendaftaran
- Daftar Peserta




Komunitas Senyum-ITB akan mengadakan acara

Acara: Gathering dan Makan Pempek
Hari / Jam : Rabu 21 Mei 2014, Jam 17:00 - 22:00 WIB
Tempat: Jl Sultan Agung, Bandung / Kafe Progo
Sponsor: Wahyu Saidi SI'81 dan Meita KI'88
Moderator: B. Antariksa (Erik) EL'86


Keterangan:
Wahyu Saidi SI'81 dan Meita KI'88 mengundang makan pempek yang dibuat dengan resep spesial.
Sesudah itu, dilanjutnya dengan ngobrol-ngobrol dan diskusi santai.



Video: Kopi Progo






Wahyu Saidi "Berani Bangkrut" Seri VZ Skincare Part 3

Read more...

Agenda


Jadwal Acara dan Form Pendaftaran

- Rabu 21 Mei 2014: Gathering dan Makan Pempek di Bandung
Jumat 28 Februari 2014: Senyum-ITB Ventura at MBA CCE Pitching Day, ITB, Bandung

Selasa 26 Maret 2013: MBA-CCE (Creative and Cultural Entrepreneurship) ITB jadi tuan rumah event Presentasi Proposal Bisnis

Selasa 26 Maret 2013: Presentasi Proposal Bisnis di MBA-ITB Bandung

Read more...

Sejarah armada laut Ratu Kalinyamat membantu gempuran Portugis di Malaka

Ilustrasi Ratu Kalinyamat


Ratu Kalinyamat = Wanita Pemberani dari Jepara


Berbicara tentang Jepara tentunya pikiran kita tak bisa dialihkan dari kiprah seorang wanita asal kota ini yang amat melegenda dalam sejarah Indonesia. Ya dia adalah Raden Ajeng Kartini yang berkat surat-suratnya menjadi inspirasi dalam memajukan gerakan emansipasi kaum wanita Indonesia. Namun yang kita bicarakan kali ini adalah tokoh wanita lainnya dari Jepara yang kiprahnya tak kalah heroik. Dia adalah Ratu Kalinyamat yang memiliki nama asli Retna Kencana.

Retna Kencana merupakan putri dari Sultan Trenggana, raja Demak yang memerintah sejak 1521-1546. Pada saat ia masih remaja, ayahnya menikahkan Retna Kencana dengan Pangeran Kalinyamat yang oleh masyarakat Jepara dipanggil dengan nama Win-tang. Mengenai hal ihwal Pangeran Kalinyamat ini ada beberapa versi.

Pada versi pertama mengisahkan bahwa Win-tang atau Pangeran Kalinyamat ini merupakan saudagar Tiongkok yang mengalami kecelakaan di laut. Ia kabarnya terdampar di pantai Jepara dan kemudian berguru pada Sunan Kudus. Namun versi lain menyatakan bahwa Win-tang berasal dari Aceh. Nama aslinya adalah Pangeran Toyib, putra Sultan Mughayata Syah, raja Aceh yang memerintah pada 1514-1528. Toyib lalu berkelana ke Tiongkok dan menjadi anak angkat seorang menteri bernama Tjie Hwio Gwan. Nama Win-tang sendiri merupakan ejaan Jawa untuk Tjie Bin Thang, nama baru Toyib. Dalam versi ini dikisahkan Win-tang dan ayah angkatnya lalu pindah ke Jawa dan mendirikan desa Kalinyamat yang saat ini berada di wilayah kota Tegal sehingga ia pun dikenal dengan nama Pangeran Kalinyamat.

Setelah menikahi Retna Kencana, putri raja Demak maka Pangeran Kalinyamat pun menjadi anggota keluarga Kesultanan Demak dan mendapat gelar Pangeran Hadiri. Nama Retna Kencana pun kemudian dikenal sebagai Ratu Kalinyamat. Mereka pun memerintah bersama di Jepara. Sementara Tjie Hwio Gwan, sang ayah angkat dijadikan patih bergelar Sungging Badar Duwung, konon ia pulalah yang telah mengajarkan seni ukir pada penduduk Jepara.

Akibat kematian kakaknya yang merupakan pewaris takhta kerajaan Demak membuat Ratu Kalinyamat terlibat dalam intrik politik di kerajaan Islam pertama di Jawa ini. Setelah kematian Sultan Trenggana, maka Sunan Prawata, kakak Ratu Kalinyamat naik takhta menjadi raja ke-4 Demak. Namun belum lama ia memerintah, pada tahun 1549 ia tewas dibunuh oleh utusan Raya Penangsang, bupati Jipang yang sebenarnya merupakan sepupunya sendiri. Ratu Kalinyamat menemukan keris Kyai Betok milik Sunan Kudus menancap pada mayat kakaknya itu. Hal ini membawa Pangeran dan Ratu Kalinyamat menemui Sunan Kudus untuk meminta penjelasan atas kematian kakaknya.

Namun Sunan Kudus yang pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak ini memberikan penjelasan yang menyakitkan bagi Ratu Kalinyamat. Seperti yang telah diketahui oleh umum, Sunan Kudus merupakan guru dari Arya Penangsang dan pada masa pemerintahan Sunan Prawoto ia menjadi penasehat Arya Penangsang dan menjadi pendukung Arya Penangsang dalam konflik perebutan takhta sepeninggal Sultan Trenggana pada tahun 1546. Saat Ratu Kalinyamat menuntut keadilan atas kematian kakaknya. Sunan Kudus malah mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Sunan Prawoto, kakak Ratu Kalinyamat adalah balasan yang setimpal karena ia semasa mudanya pernah membunuh Pangeran Sekar Seda yang merupakan ayah Arya Penangsang.

Tentu saja pernyataan Sunan Kudus ini menyakitkan hati Ratu Kalinyamat. Ia dan suaminya akhirnya memutuskan kembali ke Jepara. Namun di tengah jalan mereka dikeroyok oleh anak buah Arya Penangsang hingga menyebabkan Pangeran Kalinyamat tewas. Ratu Kalinyamat lalu meneruskan perjalanan sambil membawa jenazah suaminya sampai pada sebuah sungai. Konon menurut cerita darah yang berasal dari jenazah Pangeran Kalinyamat menjadikan air sungai itu berwarna ungu sehingga daerah tersebut pun lalu dikenal dengan nama Kaliwungu.

Ratu Kalinyamat sendiri berhasil meloloskan diri dari serangan anak buah Arya Penangsang namun kematian kakak dan suaminya membuat dendamnya pada Arya Penangsang pun jadi berlipat ganda hingga membuatnya bertapa telanjang di Gunung Danaraja dan bersumpah tidak akan berpakaian sebelum berkeset kepala Arya Penangsang. Namun kabarnya hanya Hadiwijaya atau Jaka Tingkir saja yang memiliki kesaktian yang setara dengan Arya Penangsang. Maka Ratu Kalinyamat pun menggantungkan harapannya pada adik iparnya ini untuk membalaskan dendamnya. Tapi Hadiwijaya yang merupakan bupati Pajang ini merasa segan menghadapi Arya Penangsang secara langsung karena mereka sama-sama anggota keluarga Kesultanan Demak. Ia lalu mengadakan sayembara dan menjanjikan tanah Mataram dan Pati sebagai hadiah bagi siapapun yang berhasil membunuh Arya Penangsang. Sayembara itu dimenangi oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi.

Kisah kematian Arya Penangsang sendiri sangat tragis. Ia tewas di tangan Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan berkat siasat cerdik Ki Juru Martani, putra Ki Ageng Saba atau Ki Ageng Madepandan yang merupakan putra dari Sunan Kidul, putra Sunan Giri, anggota walisanga, pendiri Giri Kedaton. Sementara ibu Ki Juru Martani adalah putri Ki Ageng Sela yang masih merupakan keturunan Brawijaya, raja terakhir Majapahit (menurut versi Babad).

Ki Juru Martani sendiri merupakan orang yang sangat cerdik dan pandai dalam mengatur siasat. Ketika Hadiwijaya mengadakan sayembara untuk membunuh Arya Penangsang, ia pun meyakinkan Ki Penjawi dan Ki Ageng Pemanahan untuk mengikuti sayembara itu namun sejak semula ia telah mengatur strategi dengan menempatkan Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan untuk membunuh Arya Penangsang. Karena Sutawijaya merupakan anak angkat Hadiwijaya maka ia pun tak tega pada putra angkatnya ini dan memberikan pasukan Pajang untuk mengawal Sutawijaya sementara pasukan Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi yang terdiri atas gabungan orang Pajang dan Sela berangkat dan menunggu di sebelah barat Sungai Bengawan Solo tapi karena sungai tersebut telah dimantrai Sunan Kudus maka Ki Juru Martani melarang mereka menyebrang sungai tersebut. Lalu bagaimana caranya membuat Arya Penangsang keluar menghadapi mereka. Ki Juru Martani pun menjalankan siasat cerdiknya. Ia menangkap tukang kuda Arya Penangsang yang tengah mencari rumput dan memotong telinga orang itu lalu menempelinya dengan surat tantangan atas nama Hadiwijaya karena ia tahu Arya Penangsang hanya mau meladeni tantangan dari Hadiwijaya yang kesaktiannya dinilai setara dengannya.

Benar saja. Demi melihat surat tantangan atas nama Hadiwijaya itu, Arya Penangsang pun langsung keluar menghadapi tantangan itu. Namun karena ia imgat pesan gurunya, Sunan Kudus untuk tak menyebrangi Sungai Bengawan Sore maka ia pun hanya berteriak-teriak memanggil nama Hadiwijaya dari seberang sungai. Ki Juru Martani pun melancarkan siasat cerdiknya yang lain untuk membuat Arya Penangsang menyebrangi sungai maka ia pun memerintahkan Sutawijaya mengendarai kuda betina yang sudah dipotong ekornya akibatnya kuda jantan yang dinaiki oleh Arya Penangsang pun bisa melihat langsung alat vital kuda betina yang ditunggangi Sutawijaya. Kuda jantan Arya Penangsang yang diberi nama Gagak Rimang ini pun menjadi liar dan tidak terkendali sehingga membawa Arya Penangsang menyebrangi sungai mengejar kuda betina milik Sutawijaya.

Ketika Arya Penangsang baru saja mencapai tepi barat, Sutawijaya langsung menusuk perut Arya Penangsang dengan menggunakan tombak pusaka Kyai Plered. Perut Arya Penangsang robek dan ususnya terburai. Namun rupanya ia masih bisa bertahan. Ususnya itu disampirkan pada pangkal keris pusakanya. Arya Penangsang yang sudah terluka parah ini bahkan masih bisa menaklukkan musuhnya. Meski dalam keadaan sedemikian parahnya, namun Arya Penangsang ini masih bisa mencekik Sutawijaya hingga membuatnya tak berdaya. Menyadari Sutawijaya masih bukan merupakan tandingan kesaktian Arya Penangsang maka Ki Juru Martani pun dengan cerdiknya menggiring Arya Penangsang menemui ajalnya akibat kearoganannya.

Melihat Sutawijaya sudah kepayahan dan hampir saja tewas di tangan Arya Penangsang maka Ki Juru Martani pun meneriaki Arya Penangsang agar bertarung secara adil. Karena Sutawijaya menusuk perutnya dengan tombak pusaka maka Ki Juru Martani pun meminta Arya Penangsang membunuh Sutawijaya dengan keris pusakanya. Tanpa pikir panjang Arya Penangsang pun menyetujui usul Ki Juru Martani ini dan langsung mencabut keris pusaka Kyai Setan Kober yang terselip di pinggangnya, tak ingat bahwa ususnya yang terburai tersampir di keris pusaka itu akibatnya saat ia menarik keris pusakanya maka ususnya yang tersampir di pangkal keris pusaka itu terpotong sehingga Arya Penangsang pun menemui ajalnya.

Namun Ki Juru Martani yang cerdik ini lalu menyusun laporan palsu bahwa Arya Penangsang tewas dikeroyok oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Panjawi karena apabila Hadiwijaya tahu kalau pembunuh sebenarnya adalah Sutawijaya tentu ia akan lupa memberi hadiah tanah Mataram dan Pati seperti janjinya karena Sutawijaya adalah anak angkat Hadiwijaya.

Setelah Arya Penangsang tewas maka dendam Ratu Kalinyamat atas kematian suami dan kakaknya pun terbalaskan. Namun kisah heroik Ratu Kalinyamat masih berlanjut.

Setelah kematian Arya Penangsang pada tahun 1549 wilayah Demak, Jepara, dan Jipang menjadi bawahan Pajang yang dipimpin Sultan Adiwijaya sebagai raja. Meski begitu Sultan tetap memperlakukan Ratu Kalinyamat sebagai tokoh senior yang dihormati. Ratu Kalinyamat kembali menjadi bupati Jepara namun seperti pendahulunya, Pati Unus yang antipati pada Portugis, Ratu Kalinyamat pun tak menyukai keberadaan bangsa Eropa ini yang menjajah nusantara. Pada tahun 1550 ia mengirim 4000 tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan Sultan Kerajaan Johor untuk membebaskan Malaka dari kekuasaan bangsa Eropa itu.

Pasukan Jepara itu lalu bergabung dengan pasukan Persekutuan Melayu hingga mencapai 200 kapal perang. Pasukan gabungan tersebut menyerang dari utara dan berhasil merebut sebagian Malaka. Namun Portugis berhasil melakukan serangan balik dan memukul mundur Pasukan Melayu sementara Pasukan Jepara masih bertahan. Setelah pemimpinnya gugur barulah pasukan Jepara ditarik mundur.

Pertempuran selanjutnya masih terjadi di pantai dan laut yang menewaskan 2000 prajurit Jepara. Badai datang menerjang sehingga 2 buah kapal Jepara terdampar kembali ke pantai Malaka dan menjadi mangsa bangsa Portugis. Prajurit Jepara yang berhasil kembali ke Jawa tak lebih dari setengah dari yang berhasil meninggalkan Malaka. Meski mengalami kekalahan yang menyesakkan namun hal ini tak membuat Ratu Kalinyamat jera dalam mengusir bangsa Portugis dari bumi nusantara.

Ratu Kalinyamat tetap memenuhi permintaan raja-raja di nusantara untuk membantu mereka menghalau Portugis seperti pada tahun 1565 ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan Portugis dan kaum Hative. Meski ia telah mengalami kekalahan yang amat parah pada serangan pertamanya melawan Portugis tapi rupanya hal itu tak membuat Ratu Kalinyamat kapok. Ia kembali mengirimkan pasukannya ke Aceh untuk memerangi pasukan Portugis atas permintaan Sultan Ali Riayat Syah dari Kesultanan Aceh. Pada tahun 1564 Sultan Aceh ini meminta bantuan Demak untuk menyerang Portugis di Demak. Namun saat itu Demak dipimpin oleh seorang bupati yang mudah curiga bernama Arya Pangiri, putra Sunan Prawata (keponakan Ratu Kalinyamat yang dibesarkannya). Bukannya memenuhi permintaan Sultan Aceh ini malahan utusan Aceh itu dibunuhnya.

Meski tak mendapat bantuan dari tanah Jawa namun Aceh tetap menyerang Malaka pada tahun 1567. Sayangnya serangan itu gagal. Maka pada tahun 1573 Sultan Aceh meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali. Ratu Kalinyamat menyanggupi permintaan Sultan Aceh ini dan mengirimkan 300 kapal berisi 15.000 prajurit Jepara dengan dipimpin Ki Demang Laksamana. Namun pasukan Jepara ini baru tiba di Malaka pada bulan Oktober 1574, saat itu pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis. Meski begitu pasukan Jepara yang datang terlambat ini langsung menembaki Malaka dari Selat Malaka. Esoknya, mereka mendarat dan membangun pertahanan. Tapi pertahanan itu dapat ditembus pihak Portugis. 30 kapal Jepara terbakar. Pihak Jepara mulai terdesak tapi tetap menolak perundingan damai karena terlalu menguntungkan Portugis. 

Sementara itu sebanyak 6 kapal perbekalan yang dikirim Ratu Kalinyamat direbut Portugis sehingga membuat pihak Jepara semakin lemah dan akhirnya memutuskan pulang. Dari jumlah awal yang dikirimkan Ratu hanya sepertiganya saja yang berhasil kembali ke Jawa.

Walaupun telah dua kali gagal menghadapi serangan Portugis namun Ratu Kalinyamat tetap menunjukkan dirinya sebagai seorang wanita yang gagah berani. Tak heran bila Portugis pun mengapresiasi keberanian bupati Jepara ini dan bahkan mencatatnya sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de Kranige Dame yang artinya "Ratu Jepara, seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani."

Ratu Kalinyamat meninggal sekitar tahun 1579 dan dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di desa Mantingan. Semasa hidupnya, Ratu Kalinyamat membesarkan tiga orang pemuda. Yang pertama adalah adiknya yaitu Pangeran Timur Rangga Jumena, putra bungsu Sultan Trenggana yang kemudian menjadi bupati Madiun.

Yang kedua adalah keponakannya yaitu Arya Pangiri, putra Sunan Prawata yang kemudian menjadi penguasa Demak. Namun sebelum itu ia sempat menjadi Raja Pajang dengan gelar Sultan Ngawantipura. Saat itu dengan bantuan Panembahan Kudus pada tahun 1583 ia berhasil naik takhta atas kerajaan Pajang menggantikan Sultan Hadiwijaya yang meninggal dunia akibat sakit sepulang dari perang dengan Mataram melawan anak angkatnya sendiri, Sutawijaya. Sepeninggal Hadiwijaya, terjadi perebutan takhta antara Pangeran Benawa yang merupakan putra dari Sultan Hadiwijaya sendiri dengan Arya Pangiri, menantunya yang dimenangkan oleh Arya Pangiri. Namun pemerintahan Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram sehingga kehidupan rakyat Pajang terabaikan. Hal ini kemudian membuat Pangeran Benawa yang tersingkir ke Jipang prihatin. Pada 1586 ia lalu bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu Pajang. Arya Pangiri kalah. Ia lalu dikembalikan ke negeri asalnya yaitu Demak.

Sedangkan yang ketiga adalah sepupunya yakni Pangeran Arya Jepara, putra Ratu Ayu Kirana (adik Sultan Trenggana). Ayah Pangeran Arya Jepara adalah Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten. Ketika Maulana Yusuf, raja ke-2 Banten meninggal pada tahun 1580, putra mahkotanya masih kecil. Pangeran Arya Jepara berniat merebut takhta. Pertempuran pun terjadi di Banten. Namun Pangeran Jepara terpaksa mundur setelah Ki Demang Laksamana, panglimanya gugur di tangan Patih Mangkubumi Kesultanan Banten.

Kiprah Ratu Kalinyamat dalam menghadapi Portugis memberikan pelajaran berarti bagi bangsa ini akan arti persatuan dan kesatuan. Meski saat itu Pancasila belum ditetapkan secara resmi sebagai lambang negara ini dan Bhinneka Tunggal Ika pun belum secara sah menjadi semboyan negara namun Ratu Kalinyamat telah memperlihatkan semangat dan arti sesungguhnya dari semboyan pengikat semua elemen bangsa yang majemuk ini. Walaupun ia seorang wanita namun Ratu Kalinyamat dapat bersikap jauh lebih arif dibanding penguasa Demak yang bukannya memenuhi permintaan Sultan Aceh namun malah membunuh utusannya. Ratu Kalinyamat memberikan contoh kearifan bagi pemimpin di negeri ini. Dua kali ia mengirimkan bantuan untuk memerangi Portugis di Malaka namun dua kali pula ia gagal tapi kegagalan ini tak menyurutkan keberaniannya dalam menghadapi bangsa Eropa ini. Walaupun Aceh terletak jauh dari daerahnya namun Ratu Kalinyamat dengan besar hati mau memberikan bantuan kepada Sultan Aceh memerangi Portugis.


Sumber: hernyyahya.blogspot.com

Read more...

Anggota baru: Monik mengajak makan malam di Harvard, Boston

Selasa, 13 Mei 2014




Harvard Medical School in Motion

Uploaded on Sep 13, 2011
Welcome to Harvard Medical School, where a vibrant community is shaping the future of education and biomedicine. This is a place where bold ideas are incubated, a place where extraordinary individuals working as teams tackle tough problems with unrelenting passion. In the past year alone, the school has moved in exciting new directions, propelled by the expertise and energy of its faculty, staff and students.
---------------

DATA PRIBADI
Tak kenal maka tak sayang


Lampiran foto terkini (Foto attachment) ?   [x] Ada dong :-)    [  ] Tidak
Note: file foto lebih kecil dari 150 KB


Nama (Name)              :  Monica Raphita Simarmata
Nama panggilan (Nickname) : Monik, Monce


Jurusan di ITB            : Teknik Kimia
Jenjang S1 / S2 / S3      : S1
Angkatan Tahun            : 2009

Personal Web/URL/Blog    : http://monicantik.wordpress.com
Foto / Alamat Facebook    : http://www.facebook.com/monica.simarmata
Rekaman Video / Film      : http://www.youtube.com/


Profesi (Profession)      : PNS di Ditjen Migas Kementerian ESDM
Keahlian (Expertise)      : energy policy


Alamat Rumah (Home Adr)  : Komplek Unilever Jl Merak No 4 RT 04 RW 01 Jakarta Selatan 12270
Kota/Negara (City/Country): Indonesia
Perusahaan (Company)      : Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM
Alamat Kantor (Office Adr): Plaza Centris Jl. H.R. Rasuna Said Kav B-5 Jakarta
Kota/Negara (City/Country): Indonesia
Company Web/URL          : http://migas.esdm.go.id


Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Jakarta/26 September 1991
Umur (Age)      : 22 tahun 5 bulan
Hobby/Life Style : blogging, Zumba, travelling, jazz and music enthusiast, reading
Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB: 

Agak sulit memilih 1 pengalaman karena menurut saya 4 tahun di ITB sungguh-sungguh berkesan mulai dari ikut kepantiaan acara di kampus seperti ITB Fair, Pagelaran Seni Budaya, dan Olimpiade; ikut berbagai unit seperti ITB Student Orchestra dan UKSU, menginap di lab selama seminggu demi mengejar deadline TA supaya bisa lulus Juli, dan lainnya.....

Salah satu pengalaman berkesan selama di ITB adalah saya terpilih menjadi salah satu delegasi tim ITB untuk mengikuti Harvard National Model United Nations 2013 di Boston, Massachussetts. Ketika kami sampai di Boston, kami diundang dalam acara jamuan makan malam bersama alumni ITB cabang Boston. Ibu Sidrotun Naim yang sedang postdoc di Harvard Medical School menjadi host acara tersebut dan berkat acara itu kami dapat berkenalan dengan kakak-kakak alumni yang sedang sekolah/bekerja di Harvard, MIT, Boston University, dan sekitarnya. It almost felt like home away from home, apalagi teman tim delegasi saya, jurusan Teknik Mesin iseng membawa jaket himpunan dan bendera himpunan. Entah kenapa berkumpul dengan alumni ITB di negeri orang menimbulkan ada rasa homey dan comfort. :-)

Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir : Sejauh ini belum ada (karena baru 1 bulan bekerja hehehe)
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join : networking dan berteman dengan kakak-kakak alumni yang menginspirasi!



Peta: (A) New York City - (B) Harvard Medical School, Boston = 215 mil


Read more...

Menentukan Harga Wajar Saham

Senin, 12 Mei 2014



Banyak yang sering bertanya bagaimana cara menentukan harga wajar suatu saham? Apakah saham yang akan saya beli masih murah atau sudah mahal ? Ada banyak metode yang bisa digunakan, dan dalam kesempatan ini saya hendak menjelaskan cara menentukan harga wajar suatu saham dengan metode PBV (Price to Book Value).



Apa dan bagaimana menentukan harga wajar saham dengan PBV ?
Seperti biasa dalam setiap tulisan, saya berusaha menganut konsep KISS (Keep it Super Simple) dan membagi dalam 3 bagian yaitu: Definisi, Ilustrasi sederhana, Studi Kasus Nyata.

A. Defenisi
PBV = Price/Book Value
Dimana:
  • Price adalah market cap
Market cap merupakan singkatan dari market capitalization atau kapitalisasi pasar, yang secara sederhana merupakan harga jual sebuah perusahaan
  • Book Value adalah ekuitas
Ekuitas adalah modal bersih sebuah perusahaan.
Aset adalah ekuitas ditambah utang
Semakin tinggi nilai PBV maka semakin mahal saham dari perusahaan tersebut.
Jika suatu saham memiliki angka PBV = 2, itu berarti bahwa investor yang membeli… bersedia membayar harga 2 kali lebih tinggi dari modal bersih perusahaan tersebut.

B. Ilustrasi sederhana:
Andrew membangun sebuah pabrik tahu di Cirebon.
Total dana yang dibutuhkan untuk membangun pabrik tahu adalah 50 juta rupiah.
Modal awal Andrew adalah 25 juta rupiah.
Andrew meminjam dari Bank sebesar 25 juta rupiah.
 Maka diperoleh:
  • Ekuitas = modal bersih Andrew = Book Value = 25 juta rupiah
  • Utang Andrew  =  25 juta rupiah
  • Aset pabrik tahu = 50 juta rupiah
Pabrik tahu sudah berjalan selama setahun dan menghasilkan laba bersih 10 juta rupiah.
Sehingga diperoleh Ekuitas pabrik tahu meningkat menjadi = 25 + 10 = 35 juta rupiah, dan Aset pabrik tahu menjadi = 35+25 = 60 juta rupiah.
Andrew berencana menjual pabrik tahu tersebut kepada Girsang, salah seorang teman pengusahanya.
Dengan segala usaha marketing, Andrew berhasil meyakinkan Girsang bahwa pabrik tahu tsb bisa memberikan keuntungan 10 juta rupiah per tahun sesuai dengan history tahun sebelumnya. Girsang pun tertarik dan akhirnya membeli pabrik tahu tersebut dengan harga 70 juta rupiah.
Berapa PBV pabrik tahu?
Harga jual pabrik tahu = market cap = Price = 70 juta rupiah.
Ekuitas pabrik tahu = Book Value = 35 juta rupiah.
Maka PBV = Price/Book Value = 70/35 = 2.
Bagaimana dengan utang Andrew ke Bank?
Andrew dan Girsang sepakat bahwa utang ke Bank akan dibayarkan Andrew dari harga jual 70 juta rupiah, yang artinya Andrew memperoleh hasil penjualan pabrik tahu adalah = 70-25= 45 juta rupiah, dengan laba bersih dari awal membangun pabrik tahu = 45 – 25 =20 juta rupiah.
C. Studi Kasus Nyata:
Tulisan ini dibuat tanggal 28 June 2012. Saya mengambil contoh saham ASII.JK (PT. Astra International Tbk).
Untuk memperoleh data market cap ASII di Q1 2012 …anda bisa browse ke web berikut:
Untuk memperoleh data ekuitas dari ASII di Q1 2012 … anda bisa browse ke web berikut:
Diperoleh:
Market cap = 271.24 triliyun rupiah dan Ekuitas = 64.632 triliyun rupiah
Sehingga PBV = 271.24/64.632 = 4.2 kali.Pertanyaan nya, apakah PBV 4.2 masih murah?
PBV wajar biasanya dikisaran 2 atau maksimal 3….namun karena ASII termasuk perusahaan dengan fundamental yang baik, maka banyak trader/investor yang masih tertarik membeli dengan harapan memperoleh keuntungan dalam jangka pendek sebesar 10-20%. Biasanya mereka membeli ketika terjadi koreksi harga seperti di akhir 3 minggu terakhir.
Anda juga sebenarnya dapat langsung melihat nilai PBV terakhir untuk suatu saham dengan mengakses web berikut:
Jika ingin melihat saham lain, anda dapat mengganti huruf ASII menjadi kode saham tsb misalnya: IMAS ( PT Indomobil Sukses Internasional Tbk) menjadi:
Lihat nilai Price/Book (mrq)…mrq sendiri adalah most recent quarter yang berarti data quarter terakhir.


Salam Profit, 
Yossy Andrew Girsang
Alumni Training Trading Profits, Kontributor Ellen May Institute  

Read more...

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP