Srikandi, siapakah dia?
Kamis, 08 Desember 2011
Srikandi siapakah dia?
(RE: [Senyum-ITB] Srikandi Migas Membangun Negeri)
Siapakah Srikandi? Selama ini di Indonesia kalau ada seorang wanita yang sangat hebat melebihi kodratnya, maka dia disebut Srikandi. Mengapa demikian? Dalam pewayangan Jawa, Srikandi adalah wanita yang bisa berperang dan dia menjadi salah satu istri Arjuna.
Srikandi sebetulnya diambil dari legenda India, Mahabharata. Nama lainnya adalah Shikandin. Dia adalah putri Drupada, raja Panchala. Dalam Mahabharata, dia adalah titisan (reinkarnasi) dari dewi Amba, yang merupakan saudara dari istri-istri saudara tiri Bisma (Ambika dan Ambalika yang menikah dengan Wicitrawirya). Saat mengikuti lomba, dewi Amba, yang sudah bertunangan, secara tidak sengaja terbawa ke Hastinapura. Setelah mengetahui kekeliruannya, Bisma mengantarkan kembali dewi Amba ke negaranya, negeri Kasi. Tapi sayang tunangan Amba, Salwa, sudah memutuskan untuk tidak menikah dengannya dan memilih gadis lain. Terluka karena merasa dizhalimi, Amba kemudian bertapa dengan tapa sangat dahsyat dan meminta untuk menjadi laki-laki supaya bisa membalas dendam pada Bisma. Akhirnya Amba diijinkan untuk membalas dendam dengan cara menitis pada purti dari Drupada, karena saat itu juga Amba menghembuskan napasnya yang terakhir.
Pada saat lahir, Srikandi adalah seorang wanita, dimana dewi Amba kemudian menitis kepadanya. Tetapi karena diamanatkan oleh Dewa Guru, Srikandi diperlakukan seperti laki-laki. Diajari berperang, diberi pakaian laki-laki. Setelah remaja, seorang purti bernama Hiranyawati, anak dari Hiranyawarman jatuh hati dan meminta supaya dinikahkan dengan Srikandi. Drupada tentu saja gundah karena tidak mungkin menikahkan Srikandi dengan Hiranyawati. Tetapi kalau tidak disetujui, maka akan timbul peperangan. Pada akhirnya mereka dinikahkan. Karena secara fisik Srikandi adalah seorang wanita, maka dia tidak pernah menyentuh istrinya. Karena curiga, diam-diam Hiranyawati mengintip Srikandi pada saat mandi. Dengan menangis tersedu-sedu Hiranyawati melaporkan hal memalukan ini pada ayahnya. Beruntung, Srikandi mendengar pengaduan itu. Dengan diam-diam Srikandi kabur ke hutan untuk mencegah keributan.
Di hutan, dia bertemu dengan seorang Yaksa (raksaksa). Setelah bercerita, Yaksa tersebut merasa kasihan dan bersedia menukar kelaminnya, dengan janji akan dikembalikan setelah berhasil meredam peperangan yang akan terjadi. Akhirnya Srikandi datang tepat pada waktunya mencegah peperangan, dengan memotong bala tentara kedua kerajaan yang baru akan berperang. Setelah itu, dia kembali kepada istrinya dan berhasil “meyakinkan†istrinya bahwa dia adalah laki-laki tulen. Setelah beberapa waktu, Srikandi ingat akan janjinya untuk mengembalikan gender-nya pada raksaksa itu. Diam-diam pada suatu malam, dia meninggalkan kerajaan dan kembali ke hutan dengan tujuan menukar gender dan tidak akan kembali kepada istrinya. Beruntung, pada saat Yaksa tersebut menukar kelaminnya, raja dari raksaksa itu datang dan melihat bahwa dia berubah menjadi wanita. Raja raksaksa itu kemudian mengutuk / memberi supata Yaksa itu untuk menjadi wanita selama-lamanya. Dengan demikian janji untuk menukar kembali kelaminnya tidak mungkin dilakukan. Akhirnya Srikandi kembali kepada istrinya dan hidup bahagia. Dalam Mahabharata, disebutkan Srikandi memiliki anak. Dalam Bharatayuda (perang Bharata), Srikandi menjadi tameng Pandawa dalam pertempuran Arjuna dan Bisma. Bisma yang tahu bahwa Srikandi awalnya adalah wanita tidak pernah mau membalas serangan Srikandi dan akhirnya Bisma gugur. Terbalaslah dendam dewi Amba.
Jadi, kalau mengikuti cerita asli Mahabharata, Srikandi bukanlah seorang wanita. Tetapi seorang yang terlahir sebagai wanita tetapi mengalami transgender menjadi laki-laki. Apakah masih cocok kalau seorang wanita yang hebat disepadankan dengan Srikandi?
Cerita di atas bisa dibaca di buku Mahabharata yang ditulis RA. Kosasih (komik) atau Novel yang ditulis Nyoman S. Pendit.
Salam
Rayi – AR84
4 comments:
Nah.. ini tukang berdebat muncul lagi..
Saya rasa cocok saja. karena kita bukan meninjau sex, tetapi gender.
Pemahaman saya, sex (jenis kelamin) adalah ciri/fungsi biologis (dhi reproduksi). Gender adalah peran sosial atau fungsi kemasyarakatan. Inti yg saya tangkap dari Mahabharata adalah seorang berkelamin perempuan tapi melaksanakan peran sosial seorang pria. Ada tanggungjawab sosial luar biasa yang mendorong dia utk begitu.
Rasanya bisa diterima bahwa prestasi "hebat" dalam kultur dunia sebelum abad pertengahan selalu diasosiasikan dengan pria. (Kalau tdk salah Joan d'Arc juga selalu menyamar sebagai pria). Srikandi juga begitu. Terlepas dari sempurna/tidaknya dia berperan, dia sudah bekerja "beyond duty". Dalam analogi srikandi sekarang, "beyond duty" itulah yang dihargai.
Salam
ITb.
Re: Srikandi siapakah dia? (RE: [Senyum-ITB] Srikandi Migas Membangun Negeri)
Dalam Mahabharata versi India, yang film seri nya rajin ditayangkan TPI setiap Sabtu siang jam 11:00 sekitar 15 tahun yang lalu, Srikandi adalah laki-laki dengan jiwa seorang perempuan di dalamnya.
Gaya dan tingkah lakunya persis seperti (maaf) Emon di film Catatan si Boy.
Meskipun agak gemulai, Srikandi memiliki keahlian perang yang mencukupi untuk bisa menjatuhkan Bisma.
Tidak dikisahkan bahwa dia terlahir perempuan kemudian di tengah jalan berganti kelamin.
Salam,
IWG
Sebenarnya inti cerita di Mahabarata tersebut tidak menceritakan Transgender, dan Gen seseorang. Tetapi sebuah perjuangan seseorang wanita, yang secara kodrat dia adalah perempuan, tetapi dia bisa melakukan hal-hal yang laki-laki lakukan, seperti berperang. Dan saya sangat kecewa dengan kesimpulan yang di tarik oleh penulis. Coba telaah lebih lanjut tulisan-tulisan tentang Mahabharata, jangan berpatokan pada film, karena film banyak rekayasanya untuk mendongkrak banyak yang menonton. Trims.
Film apanya? Orang penulis bilangnya dari buku kok.
Posting Komentar