powered by Google

Modal Ventura

Minggu, 31 Maret 2013

Senyum-ITB Ventura (SIV) 


Selamat datang di Senyum-ITB Ventura :-)
Berita-berita dan info-info terbaru ada di bawah.

Form Pendaftaran:
- mengajukan Proposal Bisnis untuk Senyum-ITB Ventura
- menjadi Investor untuk Senyum-ITB Ventura


       

Senyum-ITB Ventura (SIV) merupakan wadah untuk mewujudkan kerjasama antara Pemilik Proposal Bisnis dan Investor-Investor yang tertarik memberi modal untuk ide bisnis tersebut.
Secara rutin, Senyum-ITB Ventura (SIV) menyelenggarakan Presentasi Proposal Bisnis untuk mempertemukan Pemilik Proposal Bisnis dan Investor-Investor di Jakarta, Bandung, dan akan menyusul di kota-kota lain.

Senyum-ITB Ventura (SIV) adalah usaha pembiayaan dalam bentuk dengan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
Ada kemungkinan Senyum-ITB Ventura (SIV) tidak meminta jaminan/agunan untuk bantuan pembiayaan.

Istilah ventura berasal dari kata venture, yang berarti sesuatu yang mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. 
Jadi, modal ventura (venture capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang mengandung risiko. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal ventura merupakan pembiayaan yang memiliki risiko tinggi.

Pembiayaan modal Senyum-ITB Ventura (SIV) berbeda dengan bank yang memberikan pembiayaan berupa pinjaman atau kredit, karena modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayainya. 





Read more...

Kirim Foto Tempo Doeloe ataoe D.O.?

Jumat, 29 Maret 2013



Nah, ini diaaaaaa. Foto Lurah M76 sedang ganteng2-nya tahun 76.

@/m76

IMG-20130329-00778

IMG-20130329-00779

IMG-20130329-00781

IMG-20130329-00782

Read more...

Presentasi Proposal Bisnis, Selasa 26 Maret 2013


Re: [Senyum-ITB] Barrac MBA-ITB siap menyambut [1 Attachment]


Para peserta.... 
Dan bli Erik 



unie.pl88


IMG-20130326-00409

IMG-20130326-00411

Read more...

Nostalgia Anak Barrac

Minggu, 24 Maret 2013

Bersama ini dari mantan pendiri "B", Ir.Ary Mochtar Pedju MSc. IAI


Salam,
Razif Halik Uno / Henk Uno


From: Ary Mochtar Pedju 
Date: Sun, 24 Mar 2013 14:45:00 +0700
Subject: Re: [Senyum-ITB] Nostalgila Anak Barrac



Pak RH,

Wah, tksh telah menggugah masa lalu yg sdh mulai kabur2 di ingatan saya.
Saya masuk barrack ketika dosen2 ITB yg sekarang umumnya belum lahir; seingat saya thn 1956. Barrack asli letaknya di kampus, dekat Jurusan Mesin, dekat batas utara kampus. Thn '58 barrack-baru dibangun di jln Gelapnyawang. Selain 7 asrama putra, ada asrama putri yg saat itu dikenal dengan singkatan DI (dames internaat), bahasa VOC dari asrama wanita.

BarrackBaru menampung 88 mhsw, terbesar diantara 8 asrama itb. Jadi setiap pekan olah raga asrama kami selalu juara umum.

Kenangan terbaik saya sebenarnya banyak. Sejak di barrackLama saya sudah diolok2 oleh penghuni tua karena kurus, dianggap berasal dari luar Jawa yang tidak pernah lihat kereta api, rendah diri dst. Olok2 berpuncak pada pemilihan ketua asrama barrack, yang disebut "Senior Barrack" ( jadi asrama itb punya 8 Senior. "Dewan Seior" memilih lagi "Ketua Dewan Senior). ITB   memiliki Pengurus resmi Asrama, mereka pegawai itb.

To cut it short, thn 60-an sy jadi ketua dewan, yang bersama anggota dewan menemukan ada korupsi di lingkungan Pengurus Asrama. Dewan Senior memutuskan mengambil alih paksa kekuasaan. Seluruh pegawai itb Pengurus asrama, dari pimpinan hingga tukangmasak, tukang kebon, tukang sapu, sopir mobil dinas asrama ( D-245 ), dilarang masuk asrama. Keuangan pun diambil alih. 

Sejak itu belanja ke toko dan kepasar dilakukan oleh penghuni asrama dg menyetir sendiri D254. Memasakpun oleh mhsw dibantu asrama putri. D254 dikaryakanuntuk memproduksi sopir2 baru, penghuni asrama. Yng sdh dapat SIM harus melatih teman lain. Jeep D254 ini yg sedang dipakai belajar nyetir "menabrak" barisan polisi yang sedang melintas di jln AsiaAfrika; barisan polisi buyar menyelamatkan diri. Tidak dijadikan perkara oleh polisi kArena "mahasiswa itb".

Peristiwa coup d'e-tat ini dilaporkan itb ke satuan keamanan kota, lalu diakhiri dengan kunjungan polisi-militer ke asrama.
Namun sejak itu kami buktikan dengan anggaran yang ada pengkhuni asrama sebenarnya dapat menikmati nasi tanpa pasir, bahkan lauk sate kambing. Sebelumnya, daging bisa disayat demikian tipis hingga tembus pandang. Ikan mas ukuran lumayan dapat disantap sekarang seekor utuh tiap orang.................

Maaf, anda2 harus korbankan waktu utk membaca nostalgia yg hanya berarti bagi saya sendiri.



Salam, 
ary mochtar pedju.

Read more...

Anggota baru: Indra mengajak Merintis Monorel Dalam Negeri

Kamis, 21 Maret 2013

DATA PRIBADI
Tak kenal maka tak sayang

Lampiran foto terkini (Foto attachment) ?  [  ] Ada dong :-)     [  ] Tidak


Nama (Name)               : Indra Nugraha Kusnan
Nama panggilan (Nickname) : Indra

Jurusan di ITB            : Teknik Mesin
Jenjang S1 / S2 / S3      : S1
Angkatan Tahun            : 1995

Personal Web/URL/Blog     : http://
Foto / Alamat Facebook    : http://www.facebook.com/indra.nk
Rekaman Video / Film      : http://www.youtube.com/

Profesi (Profession)      : General Manager
Keahlian (Expertise)      : Engineering, Manufactur & Construction

Alamat Rumah (Home Adr)   : Cluster Water Garden, BH05 no.15, Grand Wisata,
Tambun
Kota/Negara (City/Country): Kab Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Perusahaan (Company)      : PT Melu Bangun Wiweka
Alamat Kantor (Office Adr): Jl. Simpang Tiga Setu no.39, Tambun, bekasi
17510
Kota/Negara (City/Country): Kab Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Company Web/URL           : http://www.mbwpt.com

Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Jakarta, 22 Mei 1977
Umur (Age)       : 35
Hobby/Life Style : Sepeda
Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB : Bisa Lulus
Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir : Merintis Monorel
Dalam Negeri
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join dengan Senyum-ITB : Networking
& informasi seputar ITB



REFERENSI

Bagaimana Anda tahu milis Senyum-ITB ?
[ y ] Search Engine (Google, Yahoo, dll)
[  ] Yahoo Groups page
[  ] Teman. Nama/email :
[  ] Lain-lain. Tolong sebutkan :

Terima kasih banyak sudah mengisi form !

Read more...

Undangan : Presentasi Proposal Bisnis

Selasa, 19 Maret 2013


Acara      : Presentasi Proposal Bisnis
Tempat    ; MBA ITB, Ruang 2, Jl Gelap Nyawang 1, Bandung
Hari / Tgl : Selasa 26 Maret 2013
Jam          : 14.00 - 17.00 WIB


Klik : Form Pendaftaran di sini



Read more...

Video: Maudy Koesnaedi manis main di film Laskar Pelangi 3

Senin, 18 Maret 2013

Baca juga:
Film: Maudy Koesnaedi manis dan Alumni ITB bernama Engkus memadu kasih

--------------------------

From: ari.surhendro
Subject: Ganesha in Gokilria / Pelangi

Murid-murid di Laskar Pelangi 3


Sebelum memberi pelajaran, guru yang baru ingin kenalan dengan muridnya.

Guru: Coba kamu yang depan pojok, siapa namamu dan apa hobimu?
Wahyu: nama wahyu, hobi lihat pelangi.
G: coba yg duduk di sblhnya?
Ghozali: nama ghozali, hobbi lihat pelangi.
G: ooo sama, kalian bersahabat ya? Coba yang duduk belakang?
Luthfi: nama luthfi, hobi lihat pelangi.
G: lho? Sama juga, rupanya kalian satu geng ya? Coba yang ganteng di pojok sana?
Ari: nama ari, hobi lihat pelangi.
G: ya amploppp, kok sama semua sih. Penasaran pak guru. Coba yang cantik dan bohay itu, siapa nama dan hobinya.
Pelangi: nama saya pelangi, hobi mandi di sungai.
G: gdubraaakkkkkkkkk!



@/m76
Special thanks buat penjaga warung bb sebelah.

----------------------------------------------------
Video humor: Murid-murid yang hobi lihat Pelangi



Keterangan video:

Quiz:
Maudy Koesnaedi yang manis berperan sebagai siapa?

Pemeran pria lain:
Wahyu = diperankan oleh Yovie Widiyanto
Ghozali = yang akhirnya mendapatkan murid baru. Diperankan oleh Dodik, pemain bass Kahitna
Luthfi = diperankan oleh Heidi Yunus
Ari = yang merasa ganteng dan suka cari gara-gara dan memaksa mengantar pulang murid baru



Maudy Koesnaedi manis main di Laskar Pelangi 3


Read more...

Kick Andy: Ridwan Kamil menjelaskan ide-ide sosial untuk masyarakat

Minggu, 17 Maret 2013






KICK ANDY: Berbagi Demi Sesama - [2/6]


Published on Jan 26, 2013

Ada orang yang hidupnya sudah mapan, tidak kekurangan suatu apapun, tetapi rela 'blusukan' atau turun langsung ke desa-desa miskin untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

Simak penuturan langsung Ridwan Kamil, seorang arsitek muda yang menghabiskan banyak waktu menolong banyak kaum marjinal dan kaum terpinggirkan.

Hadir pula Veronica Colondam, Ketua Yayasan Cinta Anak Bangsa dan sosiolog Imam B. Prasodjo.

Read more...

Susunan Pengurus Ikatan Alumni Informatika ITB Periode 2012 – 2016


Susunan Pengurus 

Ikatan Alumni Informatika ITB Periode 2012 – 2016

Sesuai dengan mandat yang saya terima dalam Kongres IAIF 3 November 2012, dengan ini saya umumkan Susunan Pengurus IAIF ITB periode 2012-2016. Sebagai catatan, nama-nama program masing-masing Bidang dan Koordinatornya akan dirumuskan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Personalia Dewan Penasehat, Biro Luar Negeri, dan Komite-Komite pendukung Bidang akan saya umumkan secara terpisah
Kepada Rekan-Rekan yang masuk dalam kepengurusan IAIF ITB, marilah kita bersama-sama bekerja keras memajukan organisasi sesuai amanat Konggres. Dan kepada seluruh alumni IF ITB, saya mengharapkan dukungan yang tulus.
Terima kasih
Jaka Sumanta
IKATAN ALUMNI INFORMATIKA ITB (IAIF-ITB)
SUSUNAN PENGURUS
Periode 2012 – 2015
Ketua Umum: Jaka Sumanta (1985)
Sekretaris Jenderal: Andi Waryanto (1987)
Wakil Sekretaris Jenderal: Anil Subarda (2000)
Koordinator Program
  • I Wayan Harimbawa 1993
  • Yuli Cahyono 1998
  • Renni Kusumowardani 2002
  • Sandra Syafwin 2002
  • Petra Barus 2005
  • Dannis Muhammad 2007
  • Dellyana Septia 2007
Bendahara Umum: Hernowo (1991)
Wakil Bendahara Umum: Noor Haryono (1993)
Koordinator Program:
  • Fery Chia 1995
  • Rakhmi Permatasari 2000
  • Imam Prabowo 2007
Bidang Pengembangan Kewirausahaan
  • Ketua Bidang: Arif Setiawan (1987)
  • Wakil Ketua Bidang: M. Agus Salim (1991)
  • Koordinator Program:
    • Dodong Cahyono 1991
    • Teguh Eko Budiarto 1998
    • Arif Rahmat 1999
    • Oka Sugandi 2003
    • Aji Nugroho 2004
    • Giovanni Sakti 2004
    • Wiradewa Arif 2005
    • Tito Daniswara 2006
    • Aqsath Naradipa 2006
Bidang Pengembangan Profesi
  • Ketua Bidang: Sutoyo (1985)
  • Wakil Ketua Bidang: Junaidi (1997)
  • Koordinator Program:
    • Rahmat Aji 1994
    • Iqbal Febriano 1998
    • Noverino Rifai 2001
    • Defindal 2003
    • Lely Triastiti 2003
    • Widya Wardani 2003
    • Elvina Halim 2007
    • Irfan Afif 2007
Bidang Keakraban Alumni
  • Ketua Bidang: Hariyono (1985)
  • Wakil Ketua Bidang: Fathansyah (1986)
  • Koordinator Program:
    • Dodi Jufiprianto 1989
    • Yofi Christian 1993
    • Mythia Bachsin 1996
    • Anita Rosalina 1997
    • Hardani Maulana 2003
    • Simon B. Hasiholan 2003
    • Victor Junaidy 2003
    • Fahris Mumtaza 2003
    • Rindu Astari Nalistia 2004
    • Tara Baskara 2004
    • Risa Astari Dewi 2006
Bidang Dukungan Almamater
  • Ketua Bidang: Heydarul Humam (1990)
  • Wakil Ketua Bidang: Saiful Akbar (1992)
  • Koordinator Program:
    • Ria Lestari Moedomo 1985
    • Adi Mulyanto 1989
    • Tricya Widagdo 1989
    • Slamet Puji Santuso 1996
    • Narenda Wicaksono 2002
    • Ivan Hamidi 2003
    • Unggul S. Respationo 2006
Bidang Kerjasama Industri
  • Ketua Bidang: Joseph Lumban Gaol (1988)
  • Wakil Ketua Bidang: Bambang Hariyanto (1989)
  • Koordinator Program:
    • Daddy Amin 1994
    • Sutan Sinar 1994
    • Kwarta Fitra 1996
    • Khusnul Khotimah 2000
    • Andoko Gunawan 2003
    • Rizkiana Novitasari 2007
Bidang Kajian Kebijakan
  • Ketua Bidang: Ahmad Hamdani (1986)
  • Wakil Ketua Bidang: Munawar Kholil (1985)
  • Koordinator Program:
    • Buroqi Thariq 1987
    • Ikhlasul Amal 1988
    • Yudanto Hendratmoko 1988
    • Thomas Athanasius 1989
    • Ridwan Prasetyarto 1990
    • Dedi Syafwan 1993
    • Yudhistira 1998
    • Didin Kristinawati 1999
    • Harmaji Ariwibowo 2000
    • Iqbal Farabi 2004

Read more...

Mohon restu: Ridwan Kamil AR'90 ikut pemilihan Walikota Bandung 2013-2018

From: mochamad kamil
Sender: Senyum-ITB
Subject: Bls: [Senyum-ITB] Siapa mau ikut ke Bangkok?
Sent: Mar 17, 2013 12:58

  
Rekan2 Alumni yang saya hormati,  

Mohon doanya, dengan segala kekurangan saya, Insya Allah saya akan maju berkompetisi untuk pemilihan Walikota Bandung 2013-2018. 
Saya ingin bekerja menyempurnakan Indonesia melalui sebuah rumah bernama Bandung. 

Sebagai alumni ITB saya mohon dukungan dan bantuannya.  
Demi Indonesia dan Bandung yg lebih baik dan memiliki martabat.  

Hari  Minggu ini saya akan ke KPU mendaftar melalui Partai Non Paremen, Gerindra dan PKS. 
saya bukan anggota partai, saya hanya seorang profesional yng kebetulan didukung oleh multi partai yang percaya dengan mimpi dan gagasan saya untuk Bandung. 

Pemilihan Walikota Bandung sendiri akan berlangsung 23 Juni 2013. 

Jabat Erat 



Salam hormat 
Ridwan Kamil.



Baca juga:
Video: Ridwan Kamil AR'90 menyulap 30 ribu botol minuman menjadi dinding bangunan
Herang caina, beunang laukna, Bandung euy

Read more...

Herang caina, beunang laukna, Bandung euy

Sabtu, 16 Maret 2013

From: Hendra Messa 
Sent: Saturday, 16 March 2013, 16:49

Subject: [Senyum-ITB] Herang caina, beunang laukna, Bandung euy !




rekan2 sekalian, 

Walau telah jauh di negeri orang, kota Bandung tetap tak terlupakan ,
walau dg setumpuk permasalahan nya, tetap saja kangen untuk pulang ke sana.

kata pepatah sunda, buruk2 oge papan jati, , papan jati yg walau sdh tampak jelek kusam, tapi sebenarnya masih kuat.
begitu lah perumpamaan mengenai kampung kita sendiri, milik kita sendiri, walau betapa banyak masalah, tampak jelek, tetap harus kita bela, harus kita perbaiki

Erwin, sobat lama di SMA3 & ITB , meminta saya membuat sedikit tulisan mengenai Bandung dan kepemimpinan nya.
silahkan simak di link berikut ;http://hdmessa.wordpress.com/2013/03/16/beunang-lauk-na-herang-cai-na-bandung-euy/



salam 
Hendra Messa
wargi Bandung yg sedang ngumbara di Abu Dhabi, UAE

note : Erwin, adalah kakak nya Ridwan Kamil



Herang caina, beunang laukna, Bandung euy

herang caina, pangalengan
“Herang cai na, beunang lauk na” ( kolam yg jernih, ikan bisa didapatkan, air kolam pun tak jadi keruh karenanya) , adalah sebuah pepatah sunda yg bijak, bagaimana menyelesaikan masalah dengan mencari  jalan tengah yg saling menguntungkan semua pihak, kebalikan dari pepatah melayu, “memancing di air keruh”, yg menjelaskan mengenai orang yang mengambil keuntungan sendiri tapi merugikan orang banyak.
Pepatah sunda tersebut, tepat sekali digunakan untuk bagaimana menyelesaikan berbagai permasalahan kota Bandung saat ini, yang menurut sebagian orang, telah menjadi bagaikan benang kusut, yang susah untuk diurai – diselesaikan. Setiap penyelesaian suatu masalah, seringkali membawa masalah bagi pihak lain, dan selalu ada pihak2 tertentu yg mencari keuntungan sendiri dari berbagai masalah tersebut, seperti kata pepatah, memancing di air keruh. Penduduk Bandung pun mengalami sendiri dampak dari itu semua, mulai dari masalah kemacetan lalu lintas, kekurangan air ledeng di musim kemarau namun kebanjiran di musim hujan, sampai urusan sekolah anak yg membuat bingung para orangtua murid dan setumpuk masalah perkotaan lain nya
Sejak kecil, tinggal & besar di kota penuh kenangan ini, bersekolah dari SD sampai kuliah di ITB, kemudian bekerja sampai berkeluarga di Kota Bandung tercinta ini, saya sebagaimana warga Bandung lain nya, ingin sekali kota ini menjadi tempat yg nyaman, tenang dan membanggakan bagi penduduknya. Berbagai permasalahan kota saat ini yang bagaikan benang kusut, telah membuat sebagian besar warga kota menjadi apatis, bahwa hal tersebut bisa diselesaikan ; “lieur ah, paduli teuing aing mah” , begitu ujaran singkat yg biasa kita dengar dari warga mengenai permasalahan kota nya.
Filsafat yg bijak dari pepatah sunda, herang caina, beunang laukna, bisa dijadikan asumsi dasar solusi praktis, bagaimana menyelesaikan permasalahan & mengelola kota Bandung tercinta. Diperlukan pemimpin, pengelola kota yang “herang” pula untuk bisa mewujudkan nya, kita memerlukan walikota yang herang  ( jernih, bersih), dalam arti pemimpin yg memiliki hati yg jernih pikiran yg cerdas & pengalaman hidup yg bersih, insya Allah kota Bandung dengan segala permasalahan nya, bisa dikelola dengan baik.
falsafah “herang caina, beunang laukna”, memberikan nuansa penyelesaian suatu masalah dg pendekatan yg bersih, setidaknya bisa menjadi sebuah secercah sinar dalam kegelapan dunia politik negeri kita. Sebuah dunia dimana pemilihan pemimpin baru ( pemilu-pilkada), telah menjadi bagaikan ajang “memancing di air keruh”. Dimana seorang calon yang didukung suatu kelompok politik, melakukan investasi yg besar (memancing) agar bisa dapat jabatan politik tsb, dengan harapan, saat ia memegang jabatan politik tersebut kelak, ia bisa mengambil hasil “investasi politik” nya tersebut. Hampir mirip dengan logika orang yang memancing dengan menaburkan umpan yg besar, dg harapan akan dapat hasil tangkapan ( pengembalian investasi) yg besar pula. Namun sebenarnya ia telah membuat kolam tersebut keruh , sebagaimana pepatah, memancing di air keruh. Keruh dalam arti, menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat banyak  ( misal korupsi).
Tong kurung batokeun ( janganlah seperti katak dalam tempurung ) , adalah pepatah sunda lain nya, yg menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yg baik, selain memiliki pikiran yg cerdas, juga perlu memiliki cakrawala berpikir yg luas. Pengalaman saya pribadi bepergian dan tinggal di luar negeri, bisa merasakan betapa nyaman nya tinggal di Kota yg ditata dg baik, memiliki pengelola kota yang cakap pula, kota yang memberi kenyaman dan kesejahteraan bagi penduduknya. Orang yg pernah pergi merantau, melanglangbuana ke berbagai kota dunia, akan memiliki cakrawala berpikir yg luas pula, tahu cara yg baik bagaimana mengelola kota dengan baik.
Sebentar lagi, kota Bandung tercinta, akan memilih pemimpin nya, walikota yg baru. Ini adalah kesempatan yg baik bagi warga kota Bandung untuk memilih pemimpin terbaiknya, yang akan membawa kebaikan bagi semua warganya, menyelesaikan berbagai permasalahan kota, membawa kenyamanan, ketenangan bagi semua warga kota nya.
Bandung  memerlukan  pemimpin baru yang herang ,jernih hatinya, cerdas akalnya dan bersih track record nya.   Ridwan Kamil ( Emil, begitu biasa teman2 nya menyebut), se almamater dg saya di SMAN3 Bandung dan ITB, kebetulan saya dekat dg Erwin, kakaknya Emil yg sekolah juga di tempat yg sama. Dari lembaga pendidikan terbaik tersebut, kita bisa berharap lahir pula pemimpin terbaik untuk kota Bandung tercinta ini.
Pengalaman Emil di luar negeri dan kiprah nyatanya selama ini dengan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan di Kota Bandung, sudah dikenal banyak orang, track record nya bersih selama ini. Semoga itu semua bisa menjadi bekal berharga untuk kepemimpinan nya.
Semoga warga kota Bandung tercinta bisa mendapatkan pemimpin terbaik nya, walau tak ideal sekalipun, setidaknya kita telah memulai sebuah langkah baru, sebuah langkah yang bersih dan membawa kebaikan bagi orang banyak.



Salam baktos, kanggo wargi sadaya
Hendra Messa
Wargi Bandung, yg saat ini tinggal dan bekerja di Abu Dhabi, UAE

Read more...

Ridwan Kamil AR'90 mendesain Arsitektur Rumah Botol

Arsitektur Ramah Lingkungan



iProud - Ridwan Kamil dengan Karya Masterpiecenya


Published on Mar 26, 2012
Sudah puluhan desain bangunan dibuat Ridwan Kamil, arsitek ramah lingkungan asal Bandung, Jabar. Ia membangun Masjid Al-Irsyad yang terkenal di dunia, kampus Untar dan juga mampu menyulap 30 ribu botol minuman menjadi dinding bangunan.

Read more...

Ir Rohali Sani TK'58, ayah dari artis Alya Rohali

Jumat, 15 Maret 2013


Kisah Sukses Orang Betawi








SELAMA ini, sosok warga Betawi selalu digambarkan sebagai seseorang yang lugu, lucu, bicaranya kencang, terbelakang, dan tidak bisa mengapresiasi orang lain. Citra tersebut tidak sepenuhnya benar, bahkan lebih karena gencarnya propaganda media massa yang lebih mementingkan aspek komersial semata.
Menurut salah seorang tokoh Betawi, Abdul Syukur, saat ini sudah banyak orang Betawi yang bersekolah tinggi dan bisa menikmati ekspresi budaya orang lain.
Bahkan, sudah banyak anak Betawi yang menduduki jabatan tinggi, baik sebagai eksekutif, legislatif, maupun pengusaha. Misalnya, Fauzi Bowo yang saat ini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Andi Subur Abdullah yang menjadi Wali Kota Jakarta Pusat.
Contoh lain anak Betawi berpendidikan tinggi adalah Alya Rohali, salah satu sosok Betawi muda yang cukup menonjol. Setidaknya, wajahnya meramaikan layar televisi.

Alya antara lain mengasuh acara "Kuis Siapa Berani" di salah satu stasiun TV. Perempuan yang pernah menyandang gelar Putri Indonesia dan pernah akan diikutkan dalam pemilihan Miss Universe ini juga dikenal sebagai bintang sinetron.
Alya tumbuh di lingkungan keluarga Betawi di bilangan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ayahnya, Ir Rohali, adalah lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bekerja di Perum Gas.
Lima anak Rohali semuanya berpendidikan tinggi. Tiga di antara mereka menyelesaikan jenjang S-3, sedangkan dua lainnya termasuk Alya, merampungkan S-1. Tipe keluarga seperti keluarga Rohali itu menurut Alya sudah lama berkembang.
"Banyak keluarga Betawi yang tersentuh modernisasi, dan itu tidak seperti yang digambarkan dalam sinetron. Mereka mempunyai visi yang jelas, punya tujuan hidup pasti, dan berpendidikan. Generasi saya banyak yang sarjana, mempunyai karier, berpikiran modern, dan berpandangan maju," tutur Alya.
Di keluarganya, lanjut Alya, semenjak kecil sudah ditanamkan bahwa pendidikan itu penting. "Ayah punya visi ke depan bahwa anak-anaknya harus mendapat pendidikan setinggi mungkin," ujar alumnus Universitas Trisakti, Jakarta ini.
Putra Betawi lainnya yang prestasinya membanggakan adalah Deddy Mizwar, sutradara, produser, sekaligus aktor kawakan. Selama kariernya, aktor asli Betawi ini pernah memenangi empat Piala Citra (untuk film) dan dua Piala Vidya (untuk sinetron).
Lain Deddy, lain lagi Abdul Radjak. Dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan alumnus FK-UI ini putera asli Betawi yang tidak hanya menguasai masalah kedokteran, tetapi juga permasalahan bidang marketing. 
Dr Abdul Radjak DSOG, adalah putra Betawi asli. Ia lahir sebagai anak ke-10 dari 11 bersaudara pasangan H Abdul Wahid bin Djimun dan Hj Asemah binti Aseni.
Ia dilahirkan di Jakarta, 13 September 1943. Pria yang berhasil mendirikan Rumah Sakit MH Thamrin Internasional di Jl Salemba Tengah dan beberapa RS lainnya serta sejumlah lembaga pendidikan tinggi ini, berasal dari keluarga Betawi yang sederhana.
Masih banyak tokoh Betawi yang bisa menggugurkan citra Betawi seperti yang digambarkan media TV selama ini. (L-11)


Sumber: gitu-sesen.blogspot.com


Baca juga:
Kenangan berdansa dengan pacarku Alya Rohali

Read more...

Ali Bagus, Lulusan ITB yang Sukses Bisnis Kuliner

Ali Bagus, Lulusan ITB yang Sukses Bisnis Kuliner
Oleh: Ageng Rustandi
Kamis, 8 September 2011 | 08:15 WIB

Ali Bagus Antra Suantara. - inilah.com/Ageng Rustandi
INILAH.COM, Bandung - Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) kerap identik dengan pekerjaan yang berbau teknologi. Tapi tidak bagi Ali Bagus Antra Suantara (28) yang sukses berbisnis kuliner dengan restonya Bebek Garang Segar Merangsang.

Ali merupakan lulusan Jurusan Planologi ITB tahun 2006. Bersama temannya yang juga alumnus ITB Jurusan Teknik Elektro, Wawan Wardany (28), Ali tampil sebagai seorang wirausaha muda sukses dengan bisnis kuliner.

Berkat bisnis kuliner berbahan dasar hewan unggas tersebut, Ali pun meraih beberapa penghargaan. Di antaranya 'Shell Start Up Award' untuk kategori wirausaha muda pada Juli 2010, penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM pada Januari 2011, dan finalis 'Wirausaha Muda Mandiri' pada Maret 2011 lalu.

“Alasan saya untuk berbisnis khususnya di kuliner karena ingin punya pekerjaan yang benar-benar memberikan dampak konkret pada perekonomian masyarakat. Karena sebelumnya juga saya sempat bekerja sesuai bidang saya planologi,” ujar Ali saat ditemui INILAH.COM di salah satu outlet Resto Bebek Garang di Jalan RE Martadinata Kota Bandung, Rabu (7/9/2011).

Saat bekerja sebagai seorang ahli planologi (tata ruang wilayah), Ali tidak menemukan kepuasan. Pasalnya, Ali menilai rekomendasi yang diberikan ahli planologi tidak bisa sepenuhnya diterapkan pemerintah karena keputusan yang diambil kerap berbenturan dengan kepentingan politik.

Berbisnis memang bukan suatu hal baru bagi Ali. Begitu lulus dari ITB, dia bersama rekan-rekannya memulai bisnis percetakan. Namun bisnis percetakan yang dibangunnya tersebut hanya mampu bertahan tidak lebih dari dua tahun.
Akhirnya bersama Wawan, Ali mulai banting setir sebagai pengusaha kuliner pada 2008. Bebek menjadi bahan dasar penganan yang dipilihnya dan diambil nama Bebek Garang dengan slogan yang nyleneh, ‘Segar Merangsang’.

“Selama ini bebek dicap sebagai penganan kelas PKL. Dan melalui resto Bebek Garang kita angkat penganan berbahan dasar bebek ini ke kelas restoran namun dengan harga yang masih terjangkau. Selain itu, kota Bandung pun dikenal sebagai surga kuliner dan fesyen,” terang pria kelahiran Bandung, 28 Januari 1983.

Setelah tiga tahun berdiri, Bebek Garang telah memiliki lima outlet, yakni di Jalan Sulanjana, Braga, Bandung Supermal, RE Martadinata, serta di Kota Bandung.

“Di tahun ini kita pun menargetkan untuk buka minimal dua outlet lagi, satu di Bandung dan satu di Jakarta. Dan dari empat outlet yang ada, di luar yang di Jalan Riau (RE Martadinata), omzet kita sudah mencapai Rp500 juta per bulan. Intinya terus berinovasi dan jangan mudah menyerah,” pungkas pria yang berencana menikah pada 2012 tersebut.[den]


Sumber: inilah.com

Read more...

Didi Apriadi menjadi Wirausaha Software


Gagal bercita-cita menjadi pilot tidak membuat Didi Apriadi patah arang. Dia akhirnya menemukan tambatan hatinya di dunia TI. Kegagalannya "naik pesawat" dibayar lunas dengan kepergiannya naik haji. Berikut kisah hidupnya yang diceritakan secara santai.



Saya dilahirkan di Tanjung Pandan, sebuah daerah kecil di Pulau Belitung, pada 22 April 1969. Saya merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Ayah saya seorang pegawai negeri yang kerap berpindah tempat tinggal sesuai dengan panggilan dinas sehingga saya terpaksa harus berpindah-pindah sekolah, mulai dari Tanjung Pandan, Jakarta hingga Palembang.
Keberadaan saya yang seperti nomad itu membuat saya sejak kecil terbiasa beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Hal ini membuat saya saat ini dapat dengan mudah masuk ke komunitas baru.
Waktu kecil, saya mempunyai cita-cita menjadi pilot. Ayah saya memang tidak menentukan saya akan jadi apa, asal selalu menjadi yang terbaik. Untuk mengejar cita-cita menjadi pilot, selepas SMA tahun 1988, saya mencoba mengikuti tes masuk AKABRI, tetapi apa boleh buat ternyata tidak lulus.
Gagal menjadi pilot, saya ingin sekali masuk ITB dan kemudian ikut UMPTN, tetapi apa hendak dikata, saat itu saya juga tidak lulus. Akhirnya, pada tahun yang sama, saya kuliah di jurusan arsitektur Universitas Parahyangan Bandung, walau hanya sampai jenjang sarjana muda. Karena saya ingin yang terbaik, maka tahun berikutnya saya ikut UMPTN lagi dan masuk ITB jurusan engineering.

Ide untuk menjadi entrepreneur sebenarnya baru muncul ketika saya kuliah di ITB, apalagi pada saat itu saya aktif di koperasi. Saya malah sempat membentuk CSED (center of student entrepreneurship development) pada 1994. Dalam hal ini, kami membentuk kelompok untuk mengembangkan semangat kewirausahaan pada rekan-rekan mahasiswa.
Bersama beberapa rekan di koperasi mahasiswa, mulai tingkat dua saya sudah mencoba menjalankan bisnis, tetapi tidak semuanya di TI. Saya sempat mencoba mengekspor teh, tetapi hanya bertahan selama dua bulan.
Pada saat di kampus ITB pulalah baru terpikir oleh saya untuk masuk ke dunia TI. Bagi saya, masa depan dunia TI di Indonesia cukup baik--jika belum bisa dikatakan sangat baik.
Saya memilih dunia TI sebagai ladang mencari nafkah bukan hanya karena masa depannya yang bagus, melainkan juga karena sesuai dengan hobi saya. Dengan menekuni pekerjaan yang digemari, seseorang tidak akan merasa tertekan dan enjoy dengan apa yang dilakukannya. Dengan demikian orang itu bisa sukses. Contohnya Stefie Graff yang bisa sukses dalam bertenis karena dia juga hobi main tenis. Selain hobi, seseorang yang ingin sukses juga harus memiliki kemampuan. Hal yang tak kalah penting, dia punya kesempatan yang datang sendiri atau dia ciptakan.
Selepas kuliah di ITB tahun 1994, saya ikut mendirikan PT Kreta Visual Dinamika yang bergerak di bidang advertising dan multimedia dan sampai saat ini masih menjadi komisaris di sana.
Kemudian saya pun mendirikan beberapa perusahaan PT Optima Infocitra Universal yang bergerak di bidang e-solution provider, PT Elga Yasa Media (ISP), Ebzoom.com (community portal), PT Optima Digital Comindo (pengembang perangkat lunak), dan PT Matriksindo (accounting software solution).


Mendirikan Optima
PT Optima Infocitra Universal didirikan pada Mei 1995 oleh tujuh orang yang semuanya lulusan ITB. Proyek pertama kami adalah proyek PDAM Bandung. Dahulu kami mengambil kesempatan yang ada sampai-sampai kurang terfokus, tetapi sekarang Optima berfokus di empat bidang: pertama, e-government, kedua, e- hospital, ketiga oil, gas, energy, transportation and distribution, dan terakhir cross industry yang di dalamnya termasuk e-finance.
Pada saat kami sudah tidak kuat menanggung biaya operasional Optima, kami mendapatkan pemodal dari Sarana Jabar Ventura (SJV) dan dua investor asing, yaitu Aiti Investment (Korea Selatan) dan Dinamic Venture Capital (Hong Kong). Ada satu lagi perusahaan Korea yang akan masuk ke Optima yaitu ICM, yang sudah listing di bursa Korea Selatan.
Dari perusahaan-perusahaan yang saya dirikan tersebut, yang saya jadikan fokus adalah Optima karena kebetulan, pada saat didirikan, saya yang memiliki mayoritas sahamnya yaitu 65%. Selain itu, saya melihat peluang Optima untuk maju lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Buktinya, pada saat didirikan, modal awalnya hanya Rp50 juta, sekarang sudah mempunyai omzet sampai Rp24 miliar. Saat ini saya hanya memiliki saham di bawah 50% karena kami membagi saham kami dengan SJV dan dua investor asing.
Beberapa tahun menjalankan Optima, yaitu pada 1998, saat banyak perusahaan asing yang cabut dari Indonesia, kami mendapatkan tender dari Caltex dengan penawaran yang tidak begitu tinggi. Mungkin pada saat itu Optima dilihat sebagai perusahaan lokal yang memiliki komitmen, di samping harga yang kami patok tidak begitu tinggi yaitu sekitar US$300.000.
Saya rasa, proyek Caltex ini merupakan awal baru bagi kami karena setelah itu perusahaan kami banyak mendapat tawaran yang cukup besar dengan referensi Caltex itu.
Saya tertarik menangani e-government karena, pertama, saya melihat peluang untuk TI di Indonesia itu banyak, tetapi e- government kita seperti kurang digarap. Jadi, pertama saya ingin membantu mengembangkan TI di Indonesia. Kedua, memang di situ ada juga profit yang bisa diambil. Selain itu, saya juga melihat yang bermain di e-government itu masih sedikit sehingga peluangnya masih terbuka.
Menurut saya, e-government yang baik syaratnya ada dua. Pertama, standardisasi dan kedua kontinuitas. Kita tidak mungkin bisa membuat e-government yang komprehensif kalau tidak ada standar yang baku. Jadi, seharusnya ada blue print dari pemerintah. Saya mengusulkan agar pihak pemerintah, swasta, dan pihak yang akan mengerjakan e-government dan perguruan tinggi menciptakan standardisasi. Kemudian harus melaksanakannya dengan kontinu dan konsisten.
Sebagaimana kebanyakan perusahaan lain, Optima juga ingin menempatkan diri sebagai perusahaan publik. Target kami sebenarnya tahun ini, tetapi karena ada sesuatu hal kami undur. Yang saya lihat, berjatuhannya perusahaan yang berbasis TI-- terutama perusahaan dotcom--yang go public karena mereka lebih condong untuk mencari dana segar di lantai bursa, sehingga terkadang ada kesan proses listing-nya dipaksakan. Dengan demikian, kemungkinan untuk jatuh cukup besar.
Saya berpendapat, jika suatu saat Optima dapat bermain di lantai bursa, maka Optima lebih cenderung mencari pengakuan pasar. Untuk itu, saham yang dilepas pun tidak perlu terlalu banyak, paling-paling hanya 10%.
Saya melihat pasar TI kita seperti gunung es. Ujungnya kelihatan kecil, padahal di bawahnya besar. Pasar di bawah itulah yang harus sama-sama kita gali. Untuk menggali pasar itu diperlukan idealisme yang cukup tinggi. Saat ini idealisme dan entrepreneurship saya sama-sama terpenuhi. Saya aktif di BHTV (Bandung Hi-tech Valley) dan Mastel itu untuk idealis saya, sedangkan untuk urusan bisnis, saya di Optima. Khusus di BHTV, kami mencoba menggali pasar yang terpendam itu.
Optima saat ini berpusat di Bandung dan memiliki kantor representatif di Jakarta, sehingga saya terpaksa harus bolak- balik Jakarta-Bandung setiap minggunya. Di Jakarta saya tinggal dengan mertua saya. Dari hasil pernikahan saya, saat ini saya telah mempunyai seorang putri.
Kesibukan yang banyak menyita waktu mungkin terasa agak mengganggu hobi saya seperti joging dan main catur. Bahkan dahulu saya sering menjadi juara catur. Selain olahraga, saya juga suka melukis di atas kanvas. Pada suatu saat nanti, saya ingin bisa membuat pameran lukisan yang bertema TI.



Saya Mengidolakan Bung Karno

Besarnya arus keluar masuk pegawai di perusahaannya memberikan satu pelajaran buat Didi untuk lebih berhati-hati menjaga salah satu asetnya itu. Dengan Bung Karno sebagai tokoh idolanya, ia berusaha menjadi pemimpin yang jago berdiplomasi, jago mengelola perusahaan sekaligus juga dekat dengan stafnya. Berikut petikan wawancaranya dengan D. Rusdianto Erawan dari Warta Ekonomi.

Warta Ekonomi: Apa prestasi Anda yang paling membanggakan?
Saya kira belum ada. Mungkin karena saya tipe orang yang perfeksionis dan tidak mudah puas.
Kalau hal yang paling mengecewakan?
Kalau software buatan kami tidak terpakai. Kadang kala kami sudah bikin, tetapi akhirnya tidak terpakai dengan alasan nonteknis.
Apa yang Anda anggap lebih dan kurang pada diri Anda?
Saya kira, kelebihan seseorang harus dilihat oleh orang lain. Kalau dilihat oleh diri sendiri akan kurang objektif. Kalau kekurangan saya, bisa dibilang saya ini perfeksionis sehingga akhirnya jadi kurang fleksibel.
Pernahkah Anda merasa melakukan keputusan yang paling baik?
Pada waktu saya memutuskan untuk terjun di TI dibandingkan dengan menjadi pilot atau pegawai negeri.
Bagaimana dengan yang terburuk?
Saya rasa tidak ada keputusan yang buruk karena semua itu bagian dari proses dan pengalaman. Jika memang hasilnya buruk, ya merupakan pengalaman.
Apakah Anda mempunyai pengalaman yang tak terlupakan?
Mungkin ketika saya naik haji tahun 1997, saat itu cukup menyentuh. Dengan titel haji yang saya sandang, saya merasa harus lebih berhati-hati berbuat sehingga tidak bertindak hal yang buruk bagi orang lain.
Bagaimana perlakuan Anda terhadap karyawan?
Di Optima, arus keluar-masuk pegawai itu cukup tinggi karena mungkin mereka belum benar-benar hobi atau sekadar cari pengalaman sampai-sampai ada yang membuat istilah "Ikatan Alumni Optima". Kami punya sekitar 50 karyawan tetap dan sekitar 250 pegawai yang kami pakai jika ada proyek. Yang 50 orang itu sangat saya jaga benar karena mereka adalah aset.
Kalau Anda dapat pindah ke dimensi lain, kira-kira mau menjadi apa?
Saya tetap ingin menjadi Didi Apriadi, tetapi saya berharap kondisi TI di Indonesia sudah mapan seperti di Amerika Serikat.
Untuk tokoh idolanya?
Idola saya Soekarno. Saya melihat visinya ke depan, bagaimana cara hidupnya, bagaimana dia dikagumi banyak orang, kemudian bagaimana cara dia menyatukan Indonesia.
Bisa dikatakan dia mewakili tiga orang. Jago untuk diplomasi ke luar, bisa untuk mengolah negara, dan dekat dengan rakyat.
Sampai saat ini, adakah cita-cita Anda yang belum tercapai?
Saya ingin membuat Optima menjadi salah satu perusahaan TI yang berkelas dunia.


Read more...

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP