Lumpia Gang Lombok : Menyantap Nikmatnya Kuliner Tionghoa Khas Semarang
Sabtu, 24 Maret 2012
LUMPIA GANG LOMBOK
Alamat: Gang Lombok No. 11 Kranggan, Semarang Tengah, Semarang, Indonesia
Koordinat GPS: S6°58'28.6" E110°25'40.5" (lihat peta)
Sebagai warung lumpia tertua di Semarang, Lumpia Gang Lombok tetap mempertahankan keaslian rasanya hingga sekarang. Tak heran jika pengunjung rela antri untuk menyantap nikmatnya kuliner Tionghoa khas Semarang ini.
Membicarakan lumpia maka ingatan kita pasti akan melayang menuju Kota Semarang. Ya, penganan nikmat ini merupakan salah satu makanan khas Semarang. Namun sejatinya, Lumpia bukanlah kuliner asli Semarang melainkan kuliner khas Cina. Lumpia atau yang juga disebut dengan nama lunpia pada mulanya merupakan penganan tradisional Tionghoa yang terbuat dari campuran rebung, telur, sayuran segar, daging, dan makanan laut, kemudian digulung dalam adonan tepung gandum yang menyerupai kulit. Lumpia mulai dikenal di Semarang karena banyaknya warga Tionghoa yang tinggal dan menetap di kota yang pernah menjadi bandar besar pada masa lalu. Di Semarang, lumpia mengalami proses pelokalan dan disesuaikan dengan lidah Jawa, hingga menemukan bentuk dan rasa seperti sekarang.
Berkembangnya lumpia di Semarang tentu tak bisa lepas dari peranan pasangan suami istri Cina-Jawa, Tjoa Thay Yoe dan Wasih. Mereka berdua merupakan penjual lumpia dengan ciri khasnya masing-masing. Setelah menikah, resep lumpia ala Hokkian milik Tjoa Thay Yoe dipadukan dengan lumpia ala Jawa khas Wasih, hingga terciptalah lumpia dengan rasa istimewa khas Semarang yang memadukan rasa gurih, asin, dan manis. Resep lumpia pasangan Cina-Jawa ini kemudian diturunkan kepada anak-anak mereka dan menjadi awal menyebarnya lumpia khas Semarang.
Lumpia Gang Lombok yang terletak tepat di samping Klenteng Tay Kak Sie merupakan warung lumpia tertua di Semarang milik keturunan Thoa Thay Yoe. Warungnya yang sempit dan letaknya yang menyempil di gang yang hanya cukup dilalui 1 mobil ini rupanya tak menyurutkan minat para tamu yang ingin mencicipi Lumpia Semarang Gang Lombok. Pembeli tak hanya berasal dari pengunjung klenteng yang selesai berdoa, namun dari pelosok Semarang hingga luar kota. Saat YogYES tiba, warung sedang ramai sehingga harus duduk berhimpitan dengan pengunjung lain. Meski kondisi ramai, pelayanan di warung ini terbilang cepat, sebab tanpa menunggu lama pesanan YogYES telah tersaji di atas meja. Lumpia goreng lengkap dengan acar mentimun, saus berwarna coklat sebagai cocolan, daun selada, cabai rawit, dan daun lokio.
Guna memudahkan pengunjung dalam memakannya, lumpia berukuran besar itu telah dipotong-potong menjadi 4 bagian. Untuk menikmatinya, Anda dapat mencocolkan potongan lumpia yang berisikan rebung dan udang ke dalam saus berwarna coklat, sekaligus menambahnya dengan acar. Perpaduan rasa gurih dan asin dari isi lumpia, bercampur dengan manis dari saus, dan rasa asam acar akan memenuhi rongga mulut. Jika Anda suka pedas, gigitlah cabai rawit, atau daun lokio yang aroma dan rasanya menyerupai bawang merah. Jangan lupa selada sebagai lalapan. Kombinasi rasa dari aneka makanan yang telah masuk ke mulut Anda akan menciptakan sensasi kenikmatan tersendiri yang tidak akan Anda dapatkan di tempat lain. Satu hal lagi, meski penjualnya adalah orang Tionghoa, Anda tak perlu khawatir akan masalah kehalalan. Lumpia Gang Lombok menggunakan bahan dasar udang, sehingga bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Jadi jangan ragu untuk segera mencicipi nikmatnya kuliner Tionghoa khas Semarang.
Jam buka:
08:00 - 16:00 WIB
Harga:Rp. 10.000 / biji
Sumber: semarang.yogyes.com
Baca juga :
Rujukan Untuk Menikmati Sarapan di Kota Semarang
Labels:
Foto,
Kuliner,
Semarang,
Senyum-ITB
0 comments:
Posting Komentar