powered by Google

Buah sukun Tarap, Artocarpus Odoratissimus, dari Kalimantan

Kamis, 12 Februari 2015

Baca juga:
Saifuddien Sjaaf menyemaikan bibit Buah Tarap




Buah Tarap merah atau disebut juga Buah Kulidang

Genus Sukun (Artocarpus) terdiri dari sekitar 60 spesies pepohonan hijau tropis dari keluarga Moraceae (keluarga besar). Buah ini terdapat di Asia Tenggara dan kepulauan Samudra Pasifik. Buah sukun berhubungan dekat dengan Ficus (pohon ara hutan). Buah sukun yang paling banyak dibudidaya ada Artocarpus altilis. Beberapa spesies lain sepertiArtocarpus communisArtocarpus integer (Cempedak), Artocarpus heterophyllus (Nangka) dan Artocarpus odoratissimus (Tarap) juga merupakan bagian dari keluarga sukun.

Dalam artikel ini kami akan mengenalkan Anda pada Tarap (Artocarpus odoratissimus). Tarap adalah pohon berdaun hijau dari Pulau Kalimantan di Indonesia. Namun, secara luas ditanami untuk untuk pasar lokal di sekitar negara Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tarap dikenal dalam bahasa lokal sebagai Atau, Keiran, Loloi, Madang, Marang, Pi-ien, Pingan, Tarap, Terap, dan Khanun Sampalor. Spesies ini tidak dikenal di negara-negara yang tidak disebut di atas. Di alam bebas, pohon Tarap hidup di tanah berpasir dalam hutan di ketinggian sekitar 1000m di atas permukaan laut.

Pohon Artocarpus odoratissimus tumbuh hingga memiliki ketinggian 25 meter; dan daun-daunnya memiliki panjang sekitar 16 hingga 50 cm dan lebar 11 hingga 28 cm.
Karena pohon ini merupakan tanaman berumah satu, maka satu tanaman sudah cukup untuk produksi buah. Buah dari pohon ini berwarna hijau, berbentuk bulat, memiliki panjang 16cm dan lebar 13cm, berat 1kg dan dapat dimakan mentah maupun dimasak. Namun bijinya selalu dimasak sebelum dimakan.

Pohon sukun merupakan jenis makanan penting untuk orang-orang Asia Tenggara. Bagian dalam buah ini berwarna putih, dan buahnya terasa sangat manis, bercita rasa, beraroma, dan berbau seperti durian (Durio, buah paling berbau di dunia).

Cara terbaik mengembangbiakkan Tarap Artocarpus odoratissimus adalah dengan biji. Biji yang masih segar berkecambah dengan baik dan tunas muncul dalam waktu seminggu. Maka itu, biji harus segera disebarkan setelah dipanen di tanah berpasir dan berdrainase baik. Pembiakkan secara vegetatif lebih jarang berhasil dan binatang maupun penyakit jarang menyerang pohon ini.

Pohon sukun tidak dapat hidup di lingkungan dingin. Karena berasal dari iklim tropis, suhu minimum lingungannya tidak boleh di bawah 7 °C. Di wilayah tropis atau subtropis pohon sukun dapat ditanam di kebun, tetapi di lingkungan dingin harus disimpan dalam rumah atau rumah hijau.




0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP