powered by Google

Sejarah Singkat 'Silicon Valley'

Sabtu, 24 Maret 2012

Sejarah Singkat 'Silicon Valley'





Saat ini hampir semua perusahaan dunia yang berbasis teknologi informasi berkantor di Silicon Valley. Dahulu siapa yang menyangka tanah gersang di lembah terpencil ini akan menjadi pusat teknologi dunia. Seperti Las Vegas, sebidang tanah gurun yang tadinya tak berarti apa-apa kemudian “disulap” menjadi surga penuh impian kaya mendadak. Tidak ada yang menyangka jika sebuah wilayah di California Utara, Amerika Serikat yang kini dikenal dengan julukan Silicon Valley ini bisa menjadi pusat impian teknologi dunia.

TENTARA DAN MAHASISWA
Sejarah Silicon Valley tidak bisa dilepaskan dari dua instansi besar, militer dan akademisi. Dalam hal ini adalah Angkatan Laut Amerika Serikat yang telah melakukan kegiatan riset dan teknologi di wilayah San Fransisco yang dikenal sebagai Bay Area. Sementara itu, dari sisi akademisi adalah Stanford University yang memiliki peran besar dalam melahirkan Silicon Valley. Lulusan Stanford, Cyril Erwell, adalah pendiri Federal Telegraph Corporation yang bermarkas di Palo Alto, California. Wilayah yang kini lebih dikenal sebagai pusat dari Silicon Valley. Bukan kebetulan juga jika kemudian dua lulusan Stanford menjadi pionir di Lembah Silikon itu. Adalah William Hewlett dan David Packard yang kemudian mendirikan Hewlett-Packard dari garasi David di wilayah itu. Garasi terkenal di dunia itu kerap menjadi simbol “rahim” yang melahirkan Silicon Valley dan hingga kini tetap dipertahankan sebagai bangunan bersejarah.

Istilah Silicon Valley dipopulerkan oleh jurnalis Don Hoefler yang menulis serial artikel bertajuk “Silicon Valley, USA” di mingguan Elektronic News, Hoefler konon mendapat istilah itu dari temannya, seorang pengusaha bernama Ralph Vaerst. Ketika itu Hoefler merujuk pada wilayah Santa Clara Valley, di selatan San Fransisco Bay, yang dijamuri oleh perusahaan-perusahaan terkait industri semikonduktor dan komputer (yang berbahan baku silikon). Demam silikon di wilayah itu bisa dilacak pada seorang bernama William Shockley yang pada 1956 mendirikan Shockley Semiconductor Laboratory (Shockley Labs.) di Mountain View, California (kini juga dikenal sebagai markas Google). Shockley adalah orang yang mendorong penggunaan silikon sebagai semikonduktor. Pada 1957, Shockley menghentikan riset silikon dan menyebabkan kaburnya delapan insinyurnya untuk membentuk Fairchild Semiconductor. Dua dari karyawan asli Fairchild adalah Robert Noyce dan Gordon Moore, dua pendiri perusahaan produsen mikroprosesor paling tekemuka di dunia saat ini, Intel.
Peran militer dalam menghidupkan lembah tersebut kembali terjadi melalui DARPA (Defence Advanced Research Project Agency). Lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika Serikat inilah yang kemudian melahirkan Internet.

GELEMBUNG DOT COM
Kurang lebih pada pertengahan periode 1990-an, terjadi apa yang dikenal kemudian sebagai Dot Com Bubble, alais Gelembung Dot Com. Istilah ini merujuk pada pertumbuhan pesat perusahaan yang memiliki basis bisnis di Internet dan biasanya memiliki website beralamat .com (dot com). Silicon Valley diakui sebagai pusat gelembung tersebut. Bahkan pada saat besar-besarnya gelembung tersebut, sebuah wilayah di Silicon Valley yang dikenal dengan nama Sand Hill Road menjadi wilayah perkantoran paling mahal di dunia. Sand Hill Road adalah pusat tumbuhnya perusahaan investor modal ventura di Silicon Valley. Banyaknya perusahaan pemodal ventura membuat perusahaan dot com banyak yang memilih untuk mendirikan perusahaan mereka di wilayah Silicon Valley. Selain itu, nilai sejarah wilayah itu sebagai tempat berkembangnya teknologi semikonduktor dan software agaknya juga menjadi faktor menarik bagi para “dot com-ers”. Gelembung dot com disebut demikian karena nilai para perusahaan dot com di bursa Nasdaq menggelembung gila-gilaan pada periode 1995-2000. Namun kemudian, diikuti dengan “ledakan” yang membuat banyak perusahaan bangkrut.

Yahoo!, eBay, dan Google hanyalah beberapa perusahaan dot com ternama yang memiliki markas di Silicon Valley. Ketiganya kebetulan mampu bertahan melewati masa terburuk usai gelembung dot com pecah. Patut dicatat bahwa kemudian industri dot com mengalami pematangan pada periode sekitar 2005-2006 seiring dengan sukses yang dialami Google. Raksasa Internet itu juga merupakan perusahaan yang didirikan oleh dua orang lulusan Stanford dan berawal dari sebuah garasi di Silicon Valley.
Kebetulan? Rasanya tidak.


Sumber : muhammadaziisasyraf.blogspot.com

Baca juga :
Tsinghua University: Pelopor Pertumbuhan Inovasi China?

Biodiversity dan Studi Kekayaan Botani Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP