Tes Mengukur Negara Yang Baik ala Jepang
Jumat, 28 Juni 2013
Negara yang baik
Pas pulang nyetel tipi, ada acara bagus ttg budaya dan kebiasaan tiap negara.
Dihadirkannya bintang tamu dari berbagai negara, ada yang berasal dari Iran,
Korea Selatan, Italia, Amerika, Finlandia, Cina, Brazil dll. Tak lupa juga dari
Indonesia jg turut serta. Semua warga negara ini rata-rata bisa berbahasa Jepang
dg lancar krn acaranya disiarkan ke seluruh Jepang. Mungkin produsernya
bermaksud biar warga negara di Jepang sendiri juga mengenal budaya, kebiasaan,
dan keunikan negara-negara lain. Seringpula diadakan rangking-rangkingan,
misalnya urutan negara yg paling diminati wisatawan, negara yg paling sopan dll.
Sekilas tampak sederhana, namun cukup menggambarkan kondisi suatu bangsa.
Kali ini mengadakan rangking-rangkingan "negara yang baik". Diambillah sample 5
negara: Australia, Etiopia, Finlandia, Indonesia dan tentunya Jepang krn
acaranya disiarkan lokal. Nge-tesnya sederhana, ada seorang mbak2 (lokal, sesuai
negaranya) yg abis belanja kesulitan bawa banyak barang belanjaan - yang gk
kebawa sekali jalan ke mobil di parkiran. Mbak2nya berakting seolah2 kesulitan
membawa barang sekaligus. Penilaiannya berdasarkan ada enggaknya orang yg
nolongin bawa barang dalam 1 jam. Dan hasilnya: Finlandia 13 org, Australia 12
org, Jepang 7 org, Etiopia 3 org, dan Indonesia 2 org.
Di Finlandia yg menolong mbak2 sebagian besar wanita juga, ada jg nenek yg
jalannya saja pakai walker beroda dibela-belain bawa kereta dorong ke mbaknya.
Di Australia tampaknya sangat friendly, saling menolong ketika yg lain kesulitan
sudah mjd refleks. Di Jepang lebih sedikit drpd Australia, mgkn krn org Jpg
pemalu, mikir panjang buat nolong, ada yg ngeliatin yang akhirnya dibawain
kereta dorong saja. Org Jpg mgkn jarang yg berani membuka pembicaraan/menyapa
lebih dahulu kpd org yg tdk dikenal, tapi Insya Allah hatinya baik-baik. Di
Etiopia, bnyk yang mau nolongin tapi sebagian besar bermotif mencari tips dari
membawakan barang. Yg saya sedih di Indonesia knp cuma 2 org yang mau nolongin
bawain barang saja dalam sejam, pdhal bnyk juga yg lewat. Ada ibu2 yg lewat dan
tahu ada mbak itu kesulitan bawa barang, berjalan dg pandangan kesana kemari, yg
kmd diwawancara knp engga si mbak ditolongin. Apa jawabannya, "lha mbaknya gk
minta tolong ...".
Apakah Anda berkenan menolongnya juga atau tidak?
Salam,
Hendi Wisma M'02
Sumber: Milis Senyum-ITB
0 comments:
Posting Komentar