powered by Google

5 Fase Perubahan di Jalan Braga

Kamis, 12 Januari 2012

5 Fase Perubahan di Jalan Braga

“Mengenang 129 tahun Jl. Braga”

Oleh: Jalaksana Winangoen


Jalanannya yang berlumpur dan hanya dilewati pedati, ditambah beberapa warung bambu beratap rumbia dengan pepohonan besar yang meranggas, itulah Jalan Braga 150 tahun lalu. Orang-orang Belanda menamainya dengan “Karren weg” alias Jalan Pedati. Tetapi 60 tahun dari situ, Braga menemui bentuknya yang memikat. Di jaman keemasan “Parijs van Java”-lah kawasan ini terkenal sebagai pusat bisnis paling elit di Hindia-Belanda. Baik penghuni maupun pendatang, bergaya bak peragawan dan peragawati dengan memamerkan pakaian mode Paris yang terbaru. Tapi sekarang, kemewahan Jalan Braga tinggallah sebuah kenangan. Baik bangunan, jalan dan orang-orangnya tidak memikat seperti dahulu lalu. Berikut perkembangan Jalan Braga dari masa ke masa:

1. Jalan Braga (1911)

Siapa yang bakal menyaka, dahulu pada tahun 1911-an, Jalan Braga masih terlihat begitu asri. Baik disamping kanan maupun kirinya, banyak ditanami berbagai macam pohon seperti pohon kenari dan pohon aren yang rimbun.

(Sumber: uniknya)

(Sumber: angkringanvanjava.blogspot)

2. Jalan Braga (1937)

Di tahun 1937, Jalan Braga telah dipenuhi toko-toko dan bangunan modern. Dimasa setelah inilah Braga akan memasuki fase baru, berangsur kehilangan identitasnya sebagai lokasi tersohor di masa Parijs van Java. Karena lima tahun ke depan, kekuasaan Jepang mulai bercokol di Nusantara.

(Sumber: uniknya)

3. Jalan Braga (1960)

Braga di tahun ’60-an masih terlihat cukup menawan. Gedung-gedungnya masih terawat dan tampak orisinal sebagaimana peninggalan aslinya. Kenyataan ini ternyata tak akan bertahan lama, beberapa windu ke depan, beberapa diantaranya akan berlahan memudar menjauh dari kesan asli bawaannya.

(Sumber: blog.upi.edu)

4. Jalan Braga (1980)

Di tahun-tahun ’80-an, perputaran roda ekonomi dari setiap toko-toko yang berjajar di sepanjang jalan ini masih terbilang cukup bergairah. Setidaknya dengan keberadaan mereka, itikat untuk merawat gedung-gedung yang memang sudah tua, mau tidak mau mereka lakukan. Karena di tahun-tahun mendatang, pertokoan di jalan Braga cenderung lebih banyak yang tutup ketimbang yang buka.

(sumber: uniknya)

5. Jalan Braga (2011)

Semakin tua usia jalan Braga semakin kehilangan bentuknya. Kondisi memperhatinkan ini terus berlangsung. Gedung-gedung yang semakin lapuk karena tidak terawat atau sengaja tidak dirawat, mungkin tinggal menanti pembenaran dari tangan-tangan pengembang yang ingin menggantinya dengan bangunan-bangunan baru semodel mall. Belum lagi peliknya permasalahan di Jl. Braga yang kini mengadopsi batuan andesit yang sering kali pecah, semakin membenamkan jalan Braga ke jurang kehancuran. (**)

(sumber: flickr.arthur welvaart)


Sumber: Uniknya.com


Baca juga :
Mengenang Braga Stone di Jalan Braga

Video kecapi Braga Stone

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP