Kenangan Palembang - Lubuk Linggau
Kamis, 08 Mei 2014
Baca juga:
- Wahyu Saidi SI'81 mengajak menyusuri Bengkulu - Lubuk Linggau
Wahyu Saidi SI'81 dan Amitabh Bachchan mengajak gadis-gadis cantik India menari dan makan pempek di Palembang
Pempek Saga "Sudi Mampir" - kemasan |
Pempek Saga "Sudi Mampir" - Restoran |
-----------------------
From: Wahyu Saidi
Subject: Re: [Senyum-ITB] Benarkah Budi dan Ibunya menuntut?
Sent: May 6, 2014 22:33
Saat SMP 1974-1977, di lubuk linggau pedalaman sumatera selatan
Sepatu kungfu disebut sepatu bruce lee atau sepatu big boss, film bruce lee terkenal waktu itu the big boss.
Film india kurang digemari, yang digemari film silat cina dan kungfu. Wang Yu, Sang Kuan Lim Fung tokoh silat, chen sing, yasuaki kurata dan juga bruce lee tokoh kungfu.
Saya juga berlangganan aktuil dan majalah top, makanya kenal 23761, deni sabri dan pesta kemarau 76 di alun-alun. Dan jangan lupa komik-komik keluaran tb maranatha di jalan ciateul.
Ketika sma bersama ortu pindah ke palembang 380 km dari linggau, di palembang ada bioskop spesial india yg selalu ramai, bioskop saga, di sinilah saya kenal dengan (cmiiw) amitaba chan dll, yg filmnya sampai 3 jam, penuh tari nyanyi.
Dan disebelah bioskop ini ada pempek terkenal -sampai kini- pempek saga, bioskopnya sudah lama tutup.
Uhuiiiii
Film India: Kajol kabhi khushi kabhie gham say shava shava
Pemeran: Shahrukh Khan, Amitabh Bachchan, Rani Mukherjee;
---------------Peta: (A) Palembang - (B) Lubuk Linggau
1 comments:
From: wahyusaidi.ws
Date: Wed, 7 May 2014 02:17:33
Subject: Re: [IA-ITB] Kenangan Pelembang - Lubuk Linggau
Banyak kemajuan terjadi di palembang, banyak perubahan yg terjadi.
Dulu 1970 an,
Penjual tekwan di palembang menjinjing gerobaknya, bukan mendorong. Untuk efisiensi si emang meletakkan dagangannya di suatu tempat, dan mencari pembeli dengan berkeliling membawa satu piring yg dibunyikan berirama khas pakai sendok.
Pernah ke palembang ?
Pernahkah menyeberang sungai musi lewat air. Kalau mau mencoba silakan ke bagian bawah jembatan ampera, di sana banyak taksi air, yang disebut wong plembang 'ketek'. Kalau reguler biayanya Rp 2.000. Bisa juga dicharter untuk melihat suasana sekitar jembatan ampera, dari sudut pandang berbeda, dari air.
Kalau mau jalan lebih lama atau lebih jauh, bisa charter 'sekoci', kapasitas 8 orang, bisa ngebut dan untuk yg nggak biasa/tanpa jaket/topi dijamin masuk angin, karena ngebut terbuka menentang angin.
Hidup wong plembang
Posting Komentar