Obituari untuk Prof. Dr. Ahmad Amiruddin
Sabtu, 22 Maret 2014
From: Subakat Hadi
Date: Sat, 22 Mar 2014 10:09:23 +0700
Subject: Re: Prof. Dr. Amirudin wafat
Saya merasa berhutang (obliged) untuk menyampaikan kesan saya mengenai Prof Amirudin, karena bisa menjadi suri teladan kita semua.
Alumni yang meniti karir, karena beliau sukses di bidang akademik, managerial dan politik.
Kepergian Prof Amirudin menorehkan kesedihan yang dalam di hati saya.
Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkannya mendapat kekuatan dalam menghadapi musibah ini.
Saya memilih jurusan Kimia Nuklir dan Radiokimia, karena arahan beliau.
Waktu itu, di kurikulum lama, beliau adalah pendiri dan dosen senior di jurusan itu.
Meskipun ketika saya melakukan penelitian di bidang itu beliau sedang di Malaysia atas permintaan pemerintahnya untuk membangun fondasi perguruan tinggi disana.
Semua melihatnya sebagai orang dengan extra ordinary intelectual ability.
Mulai dari hal yang kecil, seperti penulisan buku.
Buku Radiokimia yang ditulis dengan bahasa Indonesia yang apik itu, ternyata didiktekan dan langsung di ketik.
Mudah sekali merasakan bahwa beliau sepi ing pamrih rame ing gawe. Selalu siap menolong orang lain.
Karena itu mudah sekali untuk yakin bahwa beliau kelak akan maju. Waktu kemudian membuktikan hal itu : Beliau menjadi rektor Unhas, Ketua MPR dll.
Pelajaran bagi siapapun juga bahwa cara yang paling baik untuk maju adalah membuat orang membutuhkan kita.
Kita selalu mendapatinya rendah hati. Ketika menjadi Gubernur Sulsel, beliau selalu bisa menemui kita, dengan atau tanpa appointment. Meskipun sering sekali dengan berkata : "Maaf rapatnya panjang, apakah bisa nanti jam sekian." dan di waktu yang ditetapkan beliau selalu menemui kita dengan ramah.
Terakhir sekali saya menemuinya ketika berkunjung ke Palu, lagi-lagi saya mendapatinya tersenyum ramah.
Sungguh perjalanan hidup yang perlu diteladani.
Rgds
Subakat-KI68
On Mar 22, 2014, at 7:12 AM, sapto.kuntoro wrote:
Semoga alm Prof.Dr.Amirrudin,alumni ITB jurusan kimia berpulang ke Surga.
Mohon mas Subakat bersedia menulis obituari tentang beliau,mengingat reputasi beliau sangat tinggi:Ilmuwan, birokrat (rektor Unhas,Gubernur Sulawesi Selatan),politisi(MPR).
Beliau menata Unhas,menata Sulel,membantu mem bangun pendidikan tinggi di Malaysia atas permintaan pemerintah Malaysia.*
Alumni yang meniti karir, karena beliau sukses di bidang akademik, managerial dan politik.
Kepergian Prof Amirudin menorehkan kesedihan yang dalam di hati saya.
Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkannya mendapat kekuatan dalam menghadapi musibah ini.
Saya memilih jurusan Kimia Nuklir dan Radiokimia, karena arahan beliau.
Waktu itu, di kurikulum lama, beliau adalah pendiri dan dosen senior di jurusan itu.
Meskipun ketika saya melakukan penelitian di bidang itu beliau sedang di Malaysia atas permintaan pemerintahnya untuk membangun fondasi perguruan tinggi disana.
Semua melihatnya sebagai orang dengan extra ordinary intelectual ability.
Mulai dari hal yang kecil, seperti penulisan buku.
Buku Radiokimia yang ditulis dengan bahasa Indonesia yang apik itu, ternyata didiktekan dan langsung di ketik.
Mudah sekali merasakan bahwa beliau sepi ing pamrih rame ing gawe. Selalu siap menolong orang lain.
Karena itu mudah sekali untuk yakin bahwa beliau kelak akan maju. Waktu kemudian membuktikan hal itu : Beliau menjadi rektor Unhas, Ketua MPR dll.
Pelajaran bagi siapapun juga bahwa cara yang paling baik untuk maju adalah membuat orang membutuhkan kita.
Kita selalu mendapatinya rendah hati. Ketika menjadi Gubernur Sulsel, beliau selalu bisa menemui kita, dengan atau tanpa appointment. Meskipun sering sekali dengan berkata : "Maaf rapatnya panjang, apakah bisa nanti jam sekian." dan di waktu yang ditetapkan beliau selalu menemui kita dengan ramah.
Terakhir sekali saya menemuinya ketika berkunjung ke Palu, lagi-lagi saya mendapatinya tersenyum ramah.
Sungguh perjalanan hidup yang perlu diteladani.
Rgds
Subakat-KI68
On Mar 22, 2014, at 7:12 AM, sapto.kuntoro wrote:
Semoga alm Prof.Dr.Amirrudin,alumni ITB jurusan kimia berpulang ke Surga.
Mohon mas Subakat bersedia menulis obituari tentang beliau,mengingat reputasi beliau sangat tinggi:Ilmuwan, birokrat (rektor Unhas,Gubernur Sulawesi Selatan),politisi(MPR).
Beliau menata Unhas,menata Sulel,membantu mem bangun pendidikan tinggi di Malaysia atas permintaan pemerintah Malaysia.*
3 comments:
From: Agus Alim
Date: Sat, 22 Mar 2014 20:56:40 +0700
Subject: Re: Prof. Dr. Amirudin wafat
Semoga alm. Prof.Dr.Amirudin diliakan di sisi Allah Subhana wata’al dan dilapangkan kuburnya,diterima iman isalm dan amal salihnya.
Beliau berhasil menata sulsel sebagai gubernur dan pernah menjabat wakil ketua MPR.
Kami waktu itu sebagai mahasiswa asal Sul- Sel (UKSS-ITB) sangat terbantu oleh beliau.
Agus Alim TF’88
From: cardiyan_his
Sent: Mar 22, 2014 21:24
Prof.DR. Amirudin adalah putra terbaik ITB yang kariernya sangat komplit.
Sebagai akademisi beliau sangat kompeten di bidangnya seperti yang diungkapkan salah seorang mahasiswanya, mas Subakat Hadi.
Beliau bersama dosen-dosen senior ITB lainnya seperti DR. RE Soeriaatmadja (Biologi), DR. Sjamsul Arifin Achmad dan DR. Isrin Nurdin (Kimia), turut berjasa dalam merintis dan membina Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Sebagai Pemimpin Redaksi majalah sains dan teknologi "Scientiae" saya pernah mewawancarai beliau sebagai nara sumber dari Kimia ITB, disamping Prof. Oey Ban Liang, Prof. Sukeni Sudigdo, DR. Susanto Imam Rahaju dan Drs. Hiskia Achmad.
Saya dan Sapto Kuntoro sebagai finalis lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh UNPAD pada tahun 1974 ketemu beliau yang sebagai Rektor Universitas Hasanudin, Makassar, menjadi salah seorang keynote speaker di acara seminar dan lomba karya ilmiah dengan tema "Kuliah Kerja Nyata".
Kariernya yang cemerlang sebagai Rektor Unhas kemudian membawanya menjadi Gubernur Sulawesi Selatan yang juga penuh prestasi. Panggung politik nasional diraihnya sebagai anggota DPR bahkan di dunia internasional.
Selamat jalan Prof. Amirudin, semoga Allah menerima amal baik beliau. Amiin.
Cardiyan HIS
G&G 8273016
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
Saya tutur berduka yang sedalam-dalamnya atas wafatnya salah seorang putera terbaik bangsa Prof Amiruddin. Saya sebagai mahasiswa Jurusan Kimia ITB waktu itu tidak pernah mengikuti kuliah atau bertatap muka dengan beliau, karena beliau sudah bermukim di Makassar (Rektor Unhas di Ujungpandang), namun saya membaca buku karangan beliau bertajuk "Radiokimia".
Saya berterima kasih karena sempat bisa "mengenal" Prof Amiruddin melalui buku yang saya baca tanpa kesulitan itu - karena mudah dicerna (terlebih di awal karir memang saya berkarya sebagai Jr. Nuclear Metallurgist di Pusat Penelitian Teknik Nuklir, Badan Tenaga Atom Nasional - BATAN), sebelum saya berubah haluan sebagai professional di industri migas.
Selamat jalan Pak Amir, semoga Allah SWT memberi tempat terbaik disisiNya, serta keluarga yang ditinggalkan diberiNya kekuatan iman dan ketabahan. Amin ya Robbal Alamin (deden.supriyatman@yahoo.co.id) - KI'75
Posting Komentar