powered by Google

Video: Ketut Wiyasa EL'82 mengajak ke Wakatobi yang indah

Jumat, 17 Mei 2013

Baca juga:
- Video: Menyelam di Wakatobi



From: Ketut Wiyasa

Date: Fri, 17 May 2013 23:27:22 +0000
Subject: [Senyum-ITB] Salam dari Wakatobi [1 Attachment]


Nama wakatobi dan raja ampat sering saya baca di majalah maupu dengar dari sebuah lagu yang menceritakn indahnya Indonesia. Terbersit sebuah keinginan untuk dapat mengunjungi tempat-tempat yang konon memiliki keindahan alam yang eksotis, khususnya wisata bawah lautnya.


Tepatnya kemarin, terwujud satu dari keinginan itu, ada assignment berangkat ke wakatobi !
Ahaa ... siapa menolak, pucuk dicinta ulam tiba.

Esoknya harus terjaga di pagi buta, karena skedul pesawat (Lion) jam 04:00 dari Soe-ta. Penerbangan dari Soe-ta (satu pesawat dengan suami artis kondang asal bandung di jaman kuliah dulu, Nia Daniati, Farhat Abbas yang belakangan cukup kondang dengan sumpah pocongnya) transit di gatewaynya in-tim, Makassar, ganti pesawat dari Boeng NG ke propeller ATR (seperti pindah dari motor Harley Davidson ke motor bebek). Penerbangan lanjut ke bandara Haluoleo (Kendari) terlebih dahulu, sebelum mendarat di bandara Matohara (wanci-wangi wangi) pada pukul 10:50.



Peta:
(A) Bandara Haluoleo, Kendari - (B) Bandara Matohara, Wakatobi




Wangi-wangi adalah salah satu pulau dari gugus kepulauan Wakatobi. Kata Wakatobi sendiri merupakan rangkaian dua huruf pertama dari empat pulau : WAngi-wangi, KAledupa, TOmia dan BInongko.
Karena perjalanan dinas, pada kesempatan ini saya hanya dapat menikmati indahnya wangi wangi dari atas saja, belum sempat nyemplung, apalagi menyelam di salah satu tujuan wisata terkenal yaitu Hoga.

Air lautnya memang bersih di alasi pantai dengan pasir putih.

IMG01998-20130517-1130

Untuk kuliner, rasanya kurang lengkap kalau melewatkam menu khas daerah ini, ikan parende, sup ikan yang bahannya kata guide saya istilah di sana ikan putih, rasanya? Tidak kalah dengan Tomyam. Per porsi, reasonable dengan rasanya Rp. 30 ribu dan langsung bertemu dengan tukang masaknya.
Sayang saya belum sempat mencicipi soami (penganan dari talas di bakar, pengganti nasi).
Akomodasi di wangi2, bervariasi dari kelas budget 185 ribu net (pakai ac) di hotel wakatobi sampai dengan 600-an ribu ke atas di Patuno Resort.

Karena tidak ada taksi, kunjungan ke wangi2 sebaiknya sudah reservasi penjemputan ke biro perjalanan wisata atau hotel sebelum tiba.
Kali ini skedul flight dari dan ke wangi2 baru 4x seminggu : senin, rabu, jumat, minggu. Serunya, saya melanjutkan perjalanan dari wangi wangi ke bau-bau menggunakan kapal kayu km uki raya 02, kalau diambil analogi dengan kereta cirebon express hanya ada kelas bisnis, Rp. 155 rb per penumpang. Berangkat jam 21:45 dan tiba jam 06:00 keesokan harinya.
Namanya lucu juga ya wangi wangi dan bau bau :)

Next assignment ke bulukumba, mudah-mudahan sempat ke pantai Bira.


Hepi wik-en,
ketut wiYasa 

----------------------------------------


Hoga Island Dive Resort Wakatobi



Uploaded on Dec 5, 2011
Diving around Hoga Island, Wakatobi National Park, Tukang Besi Archipelago, SE Sulawesi, Indonesia. Filmed, edited and produced by Cinzia Barito during her stay at the small and friendly budget Hoga Island Dive Resort during 2011. See the latest about the resort at http://hogaislanddiveresort.com/ and on their facebook page


-------------------------------


Taman Nasional Wakatobi




Published on Apr 11, 2012
Taman Nasional Wakatobi adalah taman bawah laut di Indonesia. Dengan luas area sekitar 1,39 juta hektar. Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya, yang menyajikan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum, perairannya mempunyai konfigurasi mulai dari datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Kedalaman airnya bervariasi hingga mencapai 1.044 meter dengan dasar perairan sebagian besar berpasir dan berkarang. Taman tersebut terdiri dari empat pulau besar, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko yang berada di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi dan panorama bawah laut yang indah inilah yang membuat Taman nasional Wakatobi dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia.

Pada tahun 1994, beberapa orang yang tergabung dalam tim IPB melakukan survei di Wakatobi. Dari hasil survei yang mereka lakukan tersebut terungkap, bahwa di Wakatobi terdapat beraneka ragam kekayaan alam bawah laut, seperti terumbu karang dan aneka binatang laut. Karena memiliki kekayaan alam bawah laut, kawasan tersebut menyajikan panorama bawah laut yang begitu menawan dan sangat bagus sebagai tempat kegiatan menyelam. Setelah mempelajari dengan seksama hasil temuan tim IPB, Menteri Kehutanan pada tahun 1996 mengeluarkan surat keputusan No.393/Kpts-V/1996 yang menetapkan Wakatobi sebagai Taman Nasional.

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP