Budi Terkesiap Ditelepon Istri Setelah Pesawat Lion Air Jatuh
Sabtu, 13 April 2013
Budi Terkesiap Ditelepon Istri Setelah Pesawat Lion Air Jatuh
Sabtu, 13 April 2013 | 19:36 WIB
AFP PHOTO/Karna Surya PutraBadan pesawat Boeing 737-800 NG milik maskapai Lion Air terapung di laut di ujung barat landas pacu Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2013).
BANDUNG, KOMPAS.com — Rudi Raharjo (56), warga Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, terkesiap setelah ditelepon istrinya, Dian Rahayu (50), yang mengabarkan mengalami kecelakaan dalam penerbangan dengan pesawat Lion Air di Denpasar Bali, Sabtu (13/4/2013).
"Saya terkesiap (terkejut sekali) ketika istri menelepon dan memberi tahu bahwa pesawat yang ditumpanginya jatuh ke laut. Namun, lega setelah ia mengabarkan selamat, juga penumpang lainnya," kata Budi Raharjo saat ditemui di posko informasi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Ia menjelaskan, istrinya berangkat dengan pesawat Lion Air dari Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 12.45 WIB untuk keperluan bisnis IT ke "Pulau Dewata" itu. Ia mengaku tidak punya firasat buruk dengan kepergian istrinya ke Bali karena sudah terbiasa. Namun, dia benar-benar terkesiap saat ditelepon istrinya.
"Ia menggunakan telepon petugas Bandara Denpasar. Ponselnya kemungkinan jatuh di laut atau terendam. Alhamdulillah ia selamat. Saya tetap datang ke posko bandara ini untuk menunggu tindak lanjut penjemputan," kata Budi.
Ia berharap bisa menjemput istrinya. Namun, dirinya juga tidak keberatan jika istrinya segera difasilitasi kembali ke Bandung oleh pihak maskapai penerbangan.
"Saya terkesiap (terkejut sekali) ketika istri menelepon dan memberi tahu bahwa pesawat yang ditumpanginya jatuh ke laut. Namun, lega setelah ia mengabarkan selamat, juga penumpang lainnya," kata Budi Raharjo saat ditemui di posko informasi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Ia menjelaskan, istrinya berangkat dengan pesawat Lion Air dari Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 12.45 WIB untuk keperluan bisnis IT ke "Pulau Dewata" itu. Ia mengaku tidak punya firasat buruk dengan kepergian istrinya ke Bali karena sudah terbiasa. Namun, dia benar-benar terkesiap saat ditelepon istrinya.
"Ia menggunakan telepon petugas Bandara Denpasar. Ponselnya kemungkinan jatuh di laut atau terendam. Alhamdulillah ia selamat. Saya tetap datang ke posko bandara ini untuk menunggu tindak lanjut penjemputan," kata Budi.
Ia berharap bisa menjemput istrinya. Namun, dirinya juga tidak keberatan jika istrinya segera difasilitasi kembali ke Bandung oleh pihak maskapai penerbangan.
Sumber :
ANT
Editor :
Heru Margianto
0 comments:
Posting Komentar