Selamat Ulang Tahun Ibu
Selasa, 28 Agustus 2012
From: Ghozali Ghozali
Date: Thu, 16 Aug 2012 19:49:34
Subject: [IA-ITB] Selamat Ulang Tahun Ibu
Selamat Ulang Tahun Ibu
Kau tak lagi muda
Seperti 67 tahun lalu
Saat -saat para pemuda begitu memujamu
Rela menumpahkan darah untuk mu
Bangga mati demi menjaga keberadaanmu
Saat -saat para pujangga berlomba-lomba
Membuatkan lagu yang indah untukmu
Membuatkan puisi yang indah untukmu
Membuatkan cerpen juga novel untukmu
Saat saat para pemimpin negeri ini
Ingin membawamu ... beserta anak-anakmu
Melewati jembatan emas
Agar anak-anakmu , juga cucu-cucumu
Kelak bisa bermain riang di air sungai yang jernih
Burung-burung pun turut bernyanyi riang
Di pepohonan yang hijau menghibur anak-anakmu
Kini engkau tampak layu
Mukamu bopeng sana-sini
Sungai yang dulu menjadi bagian dari keindahanmu
Kini malah menampakkan mukamu yang kumuh
Pemimpin tua negeri ini yang mestinya setia menjagamu
Lebih banyak menipumu
Malah bermaksud melacurkanmu
Pemimpin muda harapanmu
Hanya menghambur-hamburkan kekayaanmu
Ibu pasti ingat
Ribuan anak-anakmu menjemput ajal
Mati muda
Terhempas ... kandas
Sepanjang jalan Karawang Bekasi
Sebagaimana yang diungkapkan salah satu anakmu
Chairil Anwar dalam sajaknya “Karawang Bekasiâ€
Ibu juga pasti ingat
Ratusan anak-anakmu di Rawa Gede Karawang
Menjadi korban angkara murka yang bermaksud menjarahmu
Memperkosamu
Ibu
Aku ... salah satu anakmu yang masih bangga dengan ibu
Meski engkau sudah tua tapi masih menampakkan kecantikanmu
Aku masih suka menyanyikan lagu cinta
Rayuan Pulau Kelapa
Yang diciptakan anak-anakmu terdahulu
Yang terpesona dengan kecantikanmu
Yang sempat membuat ibu tersapu malu
Ibu
Izinkanlah suatu saat aku menyanyikan lagu cinta itu
Di depan anak-anakmu ... Saudara kandungku
Agar saudara-saudaraku tahu betapa aku mengagumimu
Betapa aku mencintaimu
Selamat Ulang Tahun Ibu ...... Merdeka
Karawang, 17 Agustus 2012
Ghozali EL86
Date: Thu, 16 Aug 2012 19:49:34
Subject: [IA-ITB] Selamat Ulang Tahun Ibu
Selamat Ulang Tahun Ibu
Kau tak lagi muda
Seperti 67 tahun lalu
Saat -saat para pemuda begitu memujamu
Rela menumpahkan darah untuk mu
Bangga mati demi menjaga keberadaanmu
Saat -saat para pujangga berlomba-lomba
Membuatkan lagu yang indah untukmu
Membuatkan puisi yang indah untukmu
Membuatkan cerpen juga novel untukmu
Saat saat para pemimpin negeri ini
Ingin membawamu ... beserta anak-anakmu
Melewati jembatan emas
Agar anak-anakmu , juga cucu-cucumu
Kelak bisa bermain riang di air sungai yang jernih
Burung-burung pun turut bernyanyi riang
Di pepohonan yang hijau menghibur anak-anakmu
Kini engkau tampak layu
Mukamu bopeng sana-sini
Sungai yang dulu menjadi bagian dari keindahanmu
Kini malah menampakkan mukamu yang kumuh
Pemimpin tua negeri ini yang mestinya setia menjagamu
Lebih banyak menipumu
Malah bermaksud melacurkanmu
Pemimpin muda harapanmu
Hanya menghambur-hamburkan kekayaanmu
Ibu pasti ingat
Ribuan anak-anakmu menjemput ajal
Mati muda
Terhempas ... kandas
Sepanjang jalan Karawang Bekasi
Sebagaimana yang diungkapkan salah satu anakmu
Chairil Anwar dalam sajaknya “Karawang Bekasiâ€
Ibu juga pasti ingat
Ratusan anak-anakmu di Rawa Gede Karawang
Menjadi korban angkara murka yang bermaksud menjarahmu
Memperkosamu
Ibu
Aku ... salah satu anakmu yang masih bangga dengan ibu
Meski engkau sudah tua tapi masih menampakkan kecantikanmu
Aku masih suka menyanyikan lagu cinta
Rayuan Pulau Kelapa
Yang diciptakan anak-anakmu terdahulu
Yang terpesona dengan kecantikanmu
Yang sempat membuat ibu tersapu malu
Ibu
Izinkanlah suatu saat aku menyanyikan lagu cinta itu
Di depan anak-anakmu ... Saudara kandungku
Agar saudara-saudaraku tahu betapa aku mengagumimu
Betapa aku mencintaimu
Selamat Ulang Tahun Ibu ...... Merdeka
Karawang, 17 Agustus 2012
Ghozali EL86
1 comments:
> On 8/17/12, Esthi T. Bhirawati wrote:
>> Terima kasih Cak Ghoz atas puisinya.
>> Merdeka !
>>
>>
>> Terima kasih
>> Esthi TF'83
>> www.esthi-t-bhirawati.blogspot.com
>> www.facebook.com/esthi.bhirawati
Posting Komentar