Jalan-jalan ke Danau Mendota, Madison memakai Google Street View
Minggu, 26 Agustus 2012
View Larger Map
Untuk melihat keadaan sekitar, silahkan putar-putar tombol arah di sebelah kiri atas.
Klik "View Larger Map" untuk melihat peta yang lebih besar.
Selamat jalan-jalan dan menikmati pemandangan di Danau Mendota, Madison.
Danau Mendota, Madison |
_______________________________________________________________
From: "Moko" <dmoko@mac.com>
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Thu, 23 Aug 2012 15:17:38 -0000
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Re: Keuntungan mengembangkan Earth Observatory
Entah kenapa kita selalu absen .. masalah dana? huh, kalau lihat "middle class" jakarta-bandung, rasanya jauh diatas GDP (nominal) Mauritius yang cuma $8,654 per capita. Lalu apa yang menyebabkan kita nggak pernah mncul di kancah bio- internasional ini? Ah ini kan bidang yang tidak ...
Whoa, we really don't have a sense of priority ... dengan lebih dari 241 juta mulut yang musti disuapi, bidang bioteknologi dan sekitarnya ini sangat krusial [bisa dilihat berapa banyak import bahan makanan kita! beras saja sekitar separohnya dari luar, kedele 70%]. Barangkali bidang ini "kurang sexy" seperti industri mobil listrik atau bikin pesawat ... "pet project" yang bulan ini genap berusia 36 tahun tanpa menunjukkan profit, malah ninggalin utang ukuran kolosal dan terus minta di-bailout, ditalangi, disupport [sampai kapan?], Oh boy ... 36 years ... haven't we learned enough?
BTW, Dewan Research Nasional itu tugas/kerjaaannya apa sih .. ada yang bisa memberi pencerahan?
Moko/
++++
--- In Senyum-ITB@yahoogroups.com, Alma Gawei
>
> Mbah Rono...saya ikut prihatin mbah...sayang sekali ya kalau teman-teman
> sejawat mbah Rono akhirnya memilih mengembangkan EOS daripada di Indonesia,
> karena kurangnya respons dari petinggi.
> Di bidang biologi molekular juga begitu mbah....dulu Singapura belajar dari
> Institut Eijkman Jakarta untuk mengembang penelitian biologi molekular di
> Singapura, sekarang mereka jauh lebih maju dari Institut Eijkman, dan
> mirisnya dari mana mereka mendapat sample kalau bukan dari Indonesia. Juga
> penelitian pabrik-pabrik obat melakukan kerja sama dengan universitas di
> Singapura, sementara sampelnya diambil dari pasien-pasien di Indonesia.
>
> Mbah Rono apakah mungkin Dewan Riset Nasional memberikan rekomendasi agar
> dibuat EO di Indonesia? Sayang DRN tidak mengelola dana penelitian ya....
>
> salam
> alma
0 comments:
Posting Komentar