ITB: Kami prihatin & sedih dengan penangkapan Rudi Rubiandini
Rabu, 14 Agustus 2013
Reporter : Andrian Salam Wiyono
Penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh KPK mengejutkan banyak pihak, tak kecuali kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah membesarkan namanya. Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni Hasanuddin Z Abidin mengaku prihatin dengan kabar mengejutkan tersebut.
Menurut Hasanuddin, tidak ada yang mengira dengan adanya penangkapan Guru besar ITB itu oleh lembaga antirasuah. "Semua pasti kaget mendengar berita ini, tentu kami dari ITB prihatin dan sedih mendengar kabar tersebut," katanya kepada merdeka.com, Rabu (14/8).
Rudi sebelum diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo, memulai karir di sekolah teknik pertama di Indonesia pada 1985 sebagai dosen pada Jurusan Teknik Perminyakan ITB.
Sepak terjangnya di dunia Migas kian mentereng hingga mendapatkan gelar Doctor of Engineering Bidang Teknik Perminyakan dari Technische Universitaet Clausthal Jerman pada 1991.
Rudi kembali ke ITB dan menjadi Guru Besar ITB Bidang Teknik Minyak dan Gas Bumi. Rudi juga bekerja sebagai konsultan teknis pengeboran migas Indonesia dan proyek pengembangan lapangan KKKS.
"Di dunia Migas beliau memang terkenal," terangnya. Dari kacamata Hasanudin, Rudi dinilai orang yang baik, pintar dan sangat profesional.
"Sekarang semua kaget, kita jujur enggak ngerti apa-apa, karena sejak diangkat (Jadi Wamen) kita sudah bebas tugaskan," paparnya.
Dia pun menunggu status hukum Rudi yang akan ditetapkan KPK selama 1X24 jam pasca dicokok Rabu dini hari tadi. "Kita tunggu saja. Semoga tidak ada apa-apa, kan saat ini masih diperiksa juga," tandasnya.
[hhw]
Sumber: merdeka.com
0 comments:
Posting Komentar