powered by Google

Inspirasi memajukan UKM dari Thailand

Selasa, 02 Agustus 2011

RE: [Senyum-ITB] Belajar Industrialisasi dari Prof Huber dan pak Finaldo




Mas made ysh,

Kira2 sepuluh tahun y.l saya begitu penasaran kenapa OTOP (One Tambun one product) begitu berhasil di Thailand sedangkan ODOP (One Desa One Product) gagal di Indonesia.
Dari berbagai diskusi dan pada tahun 2006 melihat sendiri di Thailand, dapat disimpulkan bahwa peran mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra baik sebelum maupun setelah menjadi PM sangat besar.
Konon jasa Thaksin dalam memajukan UMK begitu besarnya, sehingga sampai saat ini mereka (kaum kaos merah) masih secara militan mendukung Thaksin.

Bukti keberhasilan Thailand tersebut bisa kita lihat dari beragam produk buah2an yang masuk ke Indonesia.

Kisah Thaksin ini sangat menginspirasi dan saat ini sedang saya coba implementasikan di Prambanan untuk industri komponen otomotif.

Saya sangat tertarik untuk bekerja sama apabila memang Balai Besar Kerajinan Batik mempunyai visi untuk dikembangkan sebagai Pusat Entrepreneur di bidang kerajinan dan batik/tenun.
Minggu depan saya ada acara di Jogya, mohon informasi no. telp yang bisa dikontak.

Salam entrepreneur

ps:
kalau dilihat Mas Made adalah Ms 76, tentuntya sobatan dgn ki lurah @ri ya?.....atau rival?
@ lurah @ri: saya sudah 30 tahun mbaureksa di cinere, jd lama sebelum ki lurah tho....

http://buntoro-mak-one.blogspot.com/
This blog will realy inspiring You....

Best Regards
buntoro

2 comments:

IA-ITB 2 Agustus 2011 pukul 20.44  

To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
From: harthana@yahoo.com
Date: Wed, 3 Aug 2011 09:28:24 +0800
Subject: RE: [Senyum-ITB] Belajar Industrialisasi dari Prof Huber dan pak Finaldo


Dear Mas Buntoro,

Perkenakan nama saya Made Dharma Harthana Ms.76, sekarang tugas di Yogya, tepatnya di Balai Besar Kerajinan dan Batik jl. Kusumanegara No.7. Diskusi di mailis ttg entreprenour atau kewirausahaan sangat menarik dan menggelitik bagi saya yg sudah 28 tahun bergelut dengan IKM. Sudah banyak hal saya ikuti termasuk menggunakan pendekatan One Village One Product konsep Jepang/Oita untuk endogenous development masyarakat pedesaan, yang bergerak dibidang agro, kerajinan dan pariwisata. Mottonya, orientasi local qualitasnya menjadi orientasi global, penanaman bisnisyg mandiri dg landasan kreativitas dan inovasi mengolah potensi sumber daya alam dan budaya kita yang berbasis pengembangan SDM dg prioritas utama.
Kami berharap Mas Buntoro berkenan menerima kami untuk berbagi pengalaman , termasuk kalau berkenan menjadikan balai sebagai pusat pengembangan entreprenour Indonesia dibidang kerajinan dan Batik/Tenun.

Atas segala respond dan keterbukaannya menerima permintaan kami, disampaikan banyak trimakasih.

Salam Entreprenour,

Made Dharma Harthana

IA-ITB 2 Agustus 2011 pukul 20.45  

From: buntoro MAK - 1
Subject: RE: [Senyum-ITB] Belajar Industrialisasi dari Prof Huber dan pak Finaldo
To: "senyum-itb"
Date: Tuesday, August 2, 2011, 9:33 AM




Mas Priyono,

Saya juga tidak percaya dengan hal itu (Cina lebih pintar).
Namun demikian, untuk melakukan peningkatan (lebih tepatnya disebut transformasi) usaha dari usaha mikro menjadi usaha kecil dan selanjutnya menjedi usaha menengah tidak hanya diperlukan "kepintaran" atau ilmu, tetapi juga "ngelmu" yang tidak bisa didapat dibangku sekolah.

Komitmen kelompok memang baik, namun perlu disadari bahwa sebuah usaha pada dasarnya adalah bersifat individual yang seringkali berbeda kepentingan dengan kelompoknya, terlebih lagi apabila kelompoknya bersifat heterogen.
Pada saat sebuah usaha masih kecil (mikro), kepentingan yang utama adalah mempertahankan hidup (survival for the life). Pada posisi ini, mengikuti kelompok bisa berakibat "tiji tibeh" artinya mati siji mati kabeh.
Selanjutnya pada tingkat yang lebih tinggi, kepentingan yang utama adalah mengejar pengakuan (identitas) individu atau branding yang bertabrakan dengan anggota kelompok lain.

Usaha "kelompok" baru bisa efektif pada tingkat dimana anggotanya sudah tidak disibukan oleh usaha mempertahankan hidup serta aman pada posisi (pangsa pasar)nya.
Pada tingkatan ini berlaku aturan "sesama bis kota dilarang saling mendahului" alias terbentuk jaringan imaginer yang solid dan sulit untuk diraba / dilihat apalagi ditembus.

Semoga bisa mencerahkan......

Salam entrepreneur.....

http://buntoro-mak-one.blogspot.com/
This blog will realy inspiring You....

Best Regards
buntoro

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP