powered by Google

Monorel Bandung Lintasi Jalan Dago-Buahbatu

Senin, 13 Januari 2014

Monorel Bandung Lintasi Jalan Dago-Buahbatu

Oleh: Dery Fitriadi Ginanjar
Monorel Bandung Lintasi Jalan Dago-Buahbatu
Monorel yang akan dibangun PT Haji Kalla rencananya melintasi dua koridor, yakni jalur Utara-Selatan dan Circle di Kota Bandung.
INILAH.COM, Bandung - Monorel yang akan dibangun PT Haji Kalla rencananya melintasi dua koridor, yakni jalur Utara-Selatan dan Circle di Kota Bandung.

Koridor pertama melintasi Jalan Ir H Juanda (Dago)-Buahbatu dan koridor kedua melewati Jalan Pajajaran-Merdeka.

“Monorel itu kan menggunakan rute atas, jadi rutenya tidak sekadar
mengatasi kemacetan, tetapi juga memberikan efisiensi dan efektivitas
pergerakan penumpang. Maka dipilihlah rute dalam kota yang terdiri
dari jalur utara-selatan yaitu Dago-Buahbatu dan jalur circle yang
mengelilingi kegiatan di Kota Bandung dengan rute Istana Plasa Jalan
Pajajaran-Merdeka,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar
Dicky Saromi kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota
Bandung, Jumat (5/8/2011).

Dicky menuturkan, Pemprov Jabar memberikan usulan kepada mantan Wakil
Presiden Jusuf Kalla selaku pemilik PT Haji Kalla yang ingin
berinvestasi monorel. Hal tersebut agar rute tidak hanya mengurangi kemacetan dalam kota, tetapi juga menjadi akses ke Kota Bandung dari wilayah perbatasan, seperti dari Ciwidey Kabupaten Bandung, serta Jatinangor dan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

“Sudah saatnya wilayah Bandung Raya memiliki transportasi massal yang
disenangi masyarakat sehingga mengurangi kemacetan. Kapasitas jalan di
Bandung Raya sudah berada dalam kondisi mengkhawatirkan,” jelasnya.

Di Bandung Raya, lanjut Dicky, perbandingan antara kendaraan dan daya
dukung atau kapasitas jalan, dilihat dari indikator volume capasity
rasio (VCR), sudah tidak logis. Karena itu, dalam 2-3 tahun ke depan
Kota Bandung terancam kemacetan terparah.

“Saya perhitungkan sampai lima tahun ke depan akan banyak jalan-jalan
kita VCR-nya mendekati 1 atau lebih dari satu. Artinya, sudah macet.
Kita hanya bisa memacu kendaraan dengan kecepatan rata-rata 20 km per
jam. Terlalu lambat untuk perjalanan sebuah kota,” tegasnya.[den]

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP