powered by Google

"Pikiran nakal" Iwan Gunawan SI78 untuk desain mobil listrik

Kamis, 31 Mei 2012

From: Iwan Gunawan
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Fri, 1 Jun 2012 11:12:56 +0700
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [Senyum-ITB] Re: Tentang mobil listrik dan dampaknya ke jaringan listrik



Yang membedakan mobil listrik dengan mobil konvensional adalah engine nya.
Yang satu menggunakan internal combustion engine, umumnya mesin piston. Yang satu lagi menggunakan electric motor.

Hari ini, mobil yang menggunakan electric motor masih kalah dibanding mobil konvensional.
Kelemahan2 motor listrik berikut perangkat penunjangnya sudah dibeberkan oleh beberapa rekan di milis ini.
Jadi saya cuma mau omong "pikiran nakalnya" saja.

1. Electric motor.

Teknologinya apakah mungkin untuk dibuat lebih ekonomis ?
Maksudnya begini, dengan input power dari batere sejumlah tertentu, apakah sudah dihasilkan energi gerak di roda sebesar 100 % ? Ataukah masih ada energi yang terbuang dalam bentuk panas atau bentuk lainnya ?
Sebagai perbandingan, mesin pembakaran dalam memang tujuannya menghasilkan panas untuk memuaikan udara di dalam ruang bakar. Tidak semua reaksi-kimia-dengan-pembakaran disini berubah menjadi energi kinetik. Sebagian besar masih berupa panas yang harus didinginkan radiator. Gas yang masih panaspun terpaksa dibuang lewat knalpot.
Dalam hal motor listrik, jika energi kinetik yang dihasilkan sudah mendekati energi yang di-consume dari batere, berarti teknologi motor listrik sudah mentok. Saat ini, motor listrik model terbaru hanyalah berupa motor brushless outrunner.
Dari sisi ini, menjadi tidak menarik mengembangkan mobil dengan electric motor engine.


2. Batere penyuplai energi ke electric motor.

Apakah teknologi batere masih mungkin berkembang ?
Rasanya masih. Sekarang ini yang paling mutakhir dan sudah tahap komersial adalah batere Lithium Polymer, dengan salah satu turunannya LiFePO4 (yang akan dipakai pada mobilnya kang Dasep). Tapi batere ini masih membawa masalah kelemahan sebuah batere :

2.1. Kapasitas dibanding berat masih jauh dari angka yang bisa ditolerir, paling tidak oleh pemilik mobil.
2.2. Harga batere, yang berkorelasi juga dengan life time nya.
2.3. Charging time : masih jauh lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk nge-charge dari pada waktu meng-konsumsinya.

Masih ada peluang untuk menemukan sebuah batere dengan kapasitas yang diinginkan, dengan berat yang bisa ditolerir, dengan charging time yang singkat, dengan life time yang lebih panjang.
Ups, banyak amat ya persyaratannya. Tapi inilah tantangannya. Penemunya bisa ngetop kaya' Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Gerolamo Umberto Volta.
Busyet deh....ga kurang panjang itu nama...... :-(


3. Alternatif pengganti batere.
Sekarang sedang berkembang riset fuel cell. Secara reaksi kimia sangat ramah lingkungan sekali : menggabungkan hidrogen dan oksigen menjadi air, dengan hasil sampingan arus listrik.
Terus terang saya sendiri belum tahu seberapa besar ukuran reaktor fuel cell ini berikut tabung hidrogennya, jika diinginkan supply arus yang mencukupi untuk menempuh perjalanan 300 km dengan kecepatan max 200 km/jam.
Tapi yang jelas adalah teknologi ini masih muda, dan pasti akan terus berkembang.
Apalagi jika H2 nya bisa dipanen dari H2O.....(klo yg ini, asli mimpi kali yeee.....he78x).
Gpp, kan mimpi ?
Gantungkanlah mimpimu setinggi langit, gitu kan kata2 bijaknya...


Udah dulu ah........


Salam,
IWG

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP