Video: Ingin Beri Contoh, Dirut Pertamina Karen Agustiawan TF'78 Gunakan Energi Surya di Rumah
Jumat, 22 Agustus 2014
Baca juga:
- Prestasi Dirut Pertamina Karen Agustiawan TF'78 di Kancah Internasional
Video: Ingin Beri Contoh, Karen Agustiawan TF'78 Gunakan Energi Surya di Rumah
Keterangan video:
Published on Dec 7, 2012
Jakarta: Ada yang unik di rumah Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. Kebutuhan energi rumah Karen tidak mengandalkan pasokan setrum dari PLN, tapi menggunakan panel surya. Ini dilakukan sebagai komitmen untuk menghemat bahan bakar minyak fosil yang sudah mulai menipis.
"Sistem ini sudah digunakan utuk lampu. Jalan sejak tiga bulan lalu. Namun untuk rumah saya ingin menjadi contoh untuk mengurangi penggunaan listrik dari PLN dengan mengoptimalkan energi matahari," ujar Karen Agustiawan saat diwawancarai Metro TV di Kediamannya di Kuningan Jakarta, Sabtu (8/12).
Menurutntya, setiap rumah solar panel menyimpan 200 watt. Dalam satu hari efektifitas energi dapat mengubah menjadi 800 megawatt. Energi itu disimpan dalam baterai. Baterai dapat menyimpan energi matahari yang sudah dikonversi. Energi dalam baterai dialirkan ke konverter dan kemudian ke lampu-lampu dalam rumah.
Menurut Karen, untuk memasang instalasi solar panel membutuhkan waktu satu minggu. "Yang lama adalah pemasangan seluruh lampu dalam rumah," kata Karen.
Karen menjelaskan, sistem ini sudah digunakan oleh PT Pertamina, terutama di kantor pusat, unit operasi di Dumai dan Balikpapan. "Kami mengimbau seluruh SPBU untuk menggunakan sitem ini," jelas Karen.
Ia menambahkan, penggunan solar panel dikombinasikan dengan LED (lampu hemat energi) dan PLN. Pembangkit listrik ini ramah lingkungan dan tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik. (****)
"Sistem ini sudah digunakan utuk lampu. Jalan sejak tiga bulan lalu. Namun untuk rumah saya ingin menjadi contoh untuk mengurangi penggunaan listrik dari PLN dengan mengoptimalkan energi matahari," ujar Karen Agustiawan saat diwawancarai Metro TV di Kediamannya di Kuningan Jakarta, Sabtu (8/12).
Menurutntya, setiap rumah solar panel menyimpan 200 watt. Dalam satu hari efektifitas energi dapat mengubah menjadi 800 megawatt. Energi itu disimpan dalam baterai. Baterai dapat menyimpan energi matahari yang sudah dikonversi. Energi dalam baterai dialirkan ke konverter dan kemudian ke lampu-lampu dalam rumah.
Menurut Karen, untuk memasang instalasi solar panel membutuhkan waktu satu minggu. "Yang lama adalah pemasangan seluruh lampu dalam rumah," kata Karen.
Karen menjelaskan, sistem ini sudah digunakan oleh PT Pertamina, terutama di kantor pusat, unit operasi di Dumai dan Balikpapan. "Kami mengimbau seluruh SPBU untuk menggunakan sitem ini," jelas Karen.
Ia menambahkan, penggunan solar panel dikombinasikan dengan LED (lampu hemat energi) dan PLN. Pembangkit listrik ini ramah lingkungan dan tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik. (****)
-------------------
Tanggapan:
From: "Heru Purnomo"
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Tue, 26 Aug 2014 00:35:35 +0800
Dear all
Saya belum pernah ke rumah bu Karen, berdasarkan visual dari wawancara metro TV ada bebarapa keterangan Bu Karen yang bisa saya luruskan sejauh ilmu yg saya miliki
1:32, Karen : Ada solar panel, disitu masing2 rumahnya mempunyai kapasitas sekitar 200 Watt
Saya : Masing-masing Solar Panel mempunyai daya (power) 200 Watt peak atau Wp. Power ini berasal dari perkalian arus maksimum (Im) dan tegangan maksimum (Vm).
Power maksimum Solar panel dicapai pada tengah hari yaitu saat radiasi matahari mencapai puncaknya
1:42, Karen : jadi dalam satu hari efektifitas menyimpan matahari untuk dirubah menjadi Mega Watt itu ada 800
Saya : Rata-rata energi yg bisa disimpan dari matahari adalah 800 Watt hour (Wh) per harinya. (dari solar panel 200 Wp x 4 hour)
1:52, Karen : dari konverter ke seluruh lampu di rumah
===========
Bang Itb
Ah itu cuman pencitraan, PLN tetap dia pakai, solar energi hanya mengurangi sedikit PLN, namun belum ekonomis, kalau gaji 350 juta rph bisa perbulan bisa jugalah , he.....he......!
==========
Saya : Bang Itb bener, kelihatannya memang hanya untuk beban lampu sajah. AC, Pompa,setrika, Kulkas dll masih pake PLN. Masalah "pencitraan" saya no comment bang.
2:36 Karen : Sebelum saya rubah ini semua, penggunaan saya peak adalah 6700 ..... menjadi 1700-an,.... jika ini bisa menyimpan sekitar 8000 Mega watt,
Saya : Rada bingung nih, beban bisa turun dari 6700 W jadi 1700 W. Apakah beban lampu di rumah bu Karen ini sebelumnya 6700 Watt, kemudian diganti dengan lampu LED menjadi 1700 Watt sajah?
Biasanya merubah dari LHE (lampu hemat energi) ke LED hanya mengurangi daya sekitar 50% sajah, mungkin sebelumnya masih banyak menggunakan lampu pijar yg boros di rumah itu
Energi yg tersimpan bukan 8000 Mega Watt, tapi yg benar 8000 Watt hour (Wh). Mohon dimaklumi ya prend, bukan dari jurusan elektro, ndak bisa mbedain satuan power dan energi.
Pada 1:51 kelihatan bahwa jumlah solar panel ada 10 buah. Jadi total powernya 10 x 200 Wp = 2000 Wp.
Energi yg dihasilkan tiap hari sekitar 2000 Wp x 4 hour = 8000 Watt hour.
Karen : investasi sekitar 50 s/d 100 juta
Perkiraan Saya :
1. Solar modul 200Wp@ 3,5 jt x 10 = ~35 juta
2. Inverter + Solar charge Control 3000 Watt = ~30 juta
3. Battery 8 buah x 12 Volt 150 Ah = ~20 juta
4. Balance of sistem (panel-panel, kabel dsb) = ~25 juta
Peralatan ini bisa tahan 20 tahun. kecuali batere, harus diganti setelah 3 s/d 5 tahun.
Kesimpulannya sangat muahal buat yg duitnya pas-pasan.
Untuk di Arizona perkiraan saya adalah tanpa batere, jadi sistem diconnect ke PLN (on grid). Silahkan dichek disana Pak Lukman.
Estimasi biaya terpasangnya sbb
Solar modul 5000 Wp = 25 solar panel @ 200 Wp x 3,5 jt = ~87,5 juta
Inverter On Grid 5000W = ~40 juta
Balance of sistem (panel, cable, meter, mekanikal) = ~40 juta
Demikian dongeng (dipaido keneng) saya, mudah mudahan mangpaat
Nuhun
Heru el88
2 comments:
2014-08-26 8:01 GMT+07:00 ROSES-Man :
Nah kan penjelasan Pak Heru ini lebih detail, selain itu juga saya bingung... rumah seperti apa yagn memakai power 8000 MWatt? bisa satu kecamatan di jakarta tuh.... itu juga sekilas yg dideskripsikan oleh kawan saya, investasi pemasangan solar cell dan kawan2nya.... dan ditambah oleh info dia "kalau di jabotabek kayaknya masih belum optimal karena potensi mendungnya besar..."
kalau memang ada sistem solar cell seharga 15juta untuk 1000watt, saya tertarik juga untuk rumah di daerah bogor.... sekarang saja listrik sudah 250rb per bulan, jadi setahun sekitar 3jutaan.... ya BEP di 6tahunan lah... masih layak.... malah mungkin untung, karena bisa jualan sistem listriknya ke tetangga.... hehe....
From: "Guntur Supriyadi"
Date: Tue, 26 Aug 2014 12:03:49 +0700
Bener Pak Heru, harap maklum. Tidak terbiasa dengan satuan listrik kali, sampek keluar angka 8000 MW.
Mau bayangin rumah seperti apa yg pake 8000 MW?
Ini perbandingannya: Beban puncak Sumatera 4000-an MW, beban puncak Jawa-Madura-Bali sekitar 24.000 MW.
:)
-guntur-
el97
Posting Komentar