powered by Google

Menghasilkan Steve Jobs

Minggu, 10 Juni 2012

Date: Sun, 10 Jun 2012 06:25:45 +0000
To: List tertutup Dosen ITB<dosen@itb.ac.id>; <Senyum-ITB@yahoogroups.com>
Subject: [Senyum-ITB] Menghasilkan Steve Job Fw: [Mgb] PETA-JALAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INDONESIA

 
Salam,
Sy fwd posting Prof Harijono terlampir, tentang tulisan Prof Emil Salim.
Cukup menarik persoalan mengelola SDA Indonesia yg terbatas dan juga perlunya mengelola SDM yg baik.
Walau tentu parameter yg rumit. Namun ajakan menghasilkan Steve Job yg banyak perlu kita elaborasi.
Apalagi dalam penyusunan kurikulum pendidikan maupun ekosistem yg sesuai.
Bagaimana suatu sosok bisa tumbuh menjadi inovatif dan entrepreneurship yg tangguh?

Tokoh2x inovator dunia banyak dilahirkan di suatu ekosistem yg memungkinkan tumbuhnya potensi kehebatan mereka.
Ekosistem "silicon valley" terbukti memberikan sumbangsih yg luar biasa di peradaban dunia.
Bagaimana dengan ekosistem di Indonesia?
Ya memang masih banyak persoalan yg harus dihadapi, tetapi semoga semakin banyak yg bersinergi untuk memikirkan ini.
Salam
Suhono
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Harijono A. Tjokronegoro" <hanegoro@gmail.com>
Date: Sun, 10 Jun 2012 10:55:31 +0700
To: Majelis Guru Besar<mgb@itb.ac.id>
ReplyTo: mgb@itb.ac.id
Subject: [Mgb] PETA-JALAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INDONESIA

Anggota Majelis yang budiman,
Berikut adalah dari Prof. Emil Salim.
Salam,
Harijono A. Tjokronegoro

PETA-JALAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INDONESIA

TANTANGAN PEMBANGUNAN
2012. 2050
1. Tantangan Global:
* Jumlah penduduk (milyar orang). 7 9
* Prosuk Bruto Global (US$ trilliun). 70.! 200

2. Indonesia:
*. Jumlah penduduk (juta orang). 230. 307-330
*. Prokduk Bruto Domestik (US$ per jiwa). 3.500. 14.500-65.697
-------

SDA TAK TERBARUKAN
* Besi cadangan habis sekitar 10 Tahun = 2022;
* Bauksit cadangan habis sekitar 5 Tahun = 2018;
* Nickel cadangan habis sekitar 15 Tahun = 2028 Jepang impor 50% daeri RI
* Tembaga cadangan 28.000 tn/produksi 625 tn 2011 = 45 thn habis;
* Penghasil Zircon nomor 4 di dunia, semua diekspor;
* Produksi batubara 332 juta ton dari cadangan 21.3 milyar ton = 64 Tahun;
* Peoduksi gas 3,2 juta TSCF dare cadangan 104,7 milyar TSCF= 33 Tahun
* Produksi minyak bumi 1,01 juta barrel/hari, cadangan 4000 jt = 11 Tahun;
* Bukit Karst utk bahan baku semen terbatas lokasi;
-------

TANTANGAN SDA TAK TERBARUKAN
SDA tak-terbarukan tidak jamin sustainabilitas pembangunan,
Perlu "Kebijakan Mineral" memuat penggunaan sains dan teknologi untuk:
*. Pengembangan "bahan mentah" bernilai-tambah tinggi;
* Re-use, reduce dan recycle SDA tak terbarukan;
* Prpses prpduksi dan konsumsi serba bersih-lingkungan;
* Pengendalian pencemaran dibawah ambang-batas daya serap lingkungan;
* Revenue digunakan "untuk keberlanjutan usaha" pada tahapan "habis SDA-tak-terbarukan" ( "post mining closure") dgn usaha berbasis renewable resources (pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, pendidikan);
* SDA-tak-terbarukan sebagai kompnen ecosystem unit (Karts Gombong Selatan, Karts Gunung Sewu, Karts Maros, Karts Pegunungan Tinggi Irian Jaya);
* Penerapan "Prior Informed Consent" penduduk lokal sebagai "public license to operate;
* Perencanaan bahan mineral dgn sains-technology memproyeksikan kebutuhan Indonesia dalam konteks persediaan cadangan global;
-------

SUMBER ENERGI
2010. 2050
1. Minyak Bumi (% dari total supply). 49,7. 20
2. batubara. 24,5. 25
3. Gas. 20,1. 15
4. Energi Baru dan Terbarukan 5.7. 40
(EB= nuklir, hydrogen, CBM, batubara tercairkan dan tergaskan;
ET= air, panas-bumi, biomassa sampan, BBN, surya, laut dan angin).
-------

SDA TERBARUKAN
Letak RI sepanjang equator dgn jarak "London-Teheran" =Sabang-Merauke: diapit 2 samudra, 2 benua tempat habitat diversitas sumberdaya alam hayati:
A. Habitat alami: Microba bacteri, aktinomisetes, Khamir, Jamur = bio-energy;
B. Mikroba dan flaura berpotensi obat: anti-TBC, anti-Kanker, Immumo-modulator, opioid "microbial natural product based drug discovery");
C. Mikroba Penyubur Perakaran (pengganti pupuk kimia), bio-kontrol (pengganti pestisida kimia), Agen-Perombak Bahan Kimia Agro ("microbial natural product based organic fertilizer");"
D. Bio-farming ntuk diversitas pangan: kentang hit am Nganjuk, 157 varitas Umbi Tacca di wilayah pesisir dan berpasir serta daerah kering Madura,Bangka dll;
E. Tropical Marine Biology: laut untuk pangan, obat, kosmetika, ruang habitat;
F. Sampah untuk bio-pestisida, bio-ethanol, bio-fuel, bio-pellet untuk interior otomotif, produk-produk berbasis sampah plastic;
G. Flora tumbuh-tumbuhan sebagai habitat mikroba dan juga produsen horticulture, pangan manusia, hewan serta penyerap gas-rumah-kaca;
H. Fauna hewan sebagai sumber pangan dan obat-obtan;
I. Ikan sebagai sumber pangan, obat, kosmetika.
----------

SUMBER DAYA EKO-REGION
1. Kawasan habitat yang mengindahkan arus jasa-ecosystem antar Kota-Desa dari aliran dan kuantitas air, udara, energi, transportasi, produksi-konsumsi barang-jasa dalam keseimbangan ecology dalam membangun "alam butane manusia" kawasan perkotaan dan perdesaan ditopang infrastructur ekonomi dan sosial;
2. Perencanaan persebarannkegiatan ekonomi sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial (penduduk, adat istiadat, kapasitas pendidikan, budaya, agama, dll);
3. Perencanaan dan penataan ruang habitat menyerasikan pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam dengan pengelolaan sumber daya sosial dan daya dukung lingkungan dalam perspektif generasi (siklus 20 Tahun).
-------

kEKUATAN DAYA SAING INDONESIA
1. Kompetitor Indonesia adalah "negara berpenduduk besar": RRT (1,3 milyar jiwa penduduk) India (1,1 milyar jiwa penduduk);
2. Negara berpotensi teknologi timggi, US,EU, Kanada, Australia-New Zealand, Jepang, Korea Selatan)
3. Keuanggulan daya saing Indonesia terletak pada "keunikan sumber daya alam Tropis daratan dan lautan". Potensi ini ditumbhkan dengan sains-teknologi berlandaskan kearifan penduduk lokal untuk ditingkatkan "nilai tambah"umber daya alam tsb. Untuk ini perlu dikembangkan pola,pembangunan berbasis sosial dan lingkunan.
-------

TRILOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Ekonomi: optimalisasi growth ekonomi yang effusion dan steady;
2. Sosial: kohesi sosial dari masyarakat bineka dengan equity antar kelompok dan daerah dan antar generasi ditopang pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan pencapaian Millennium Development Goal dan kenaikan Human Development Indeks;
3. Lingkungan : terpelihara keberlanjutan fungsi ecosystem sebagai "penopang kehidupan makhluk alami" melalui keanekaragaman SDA Hayati dan ecosystem dan tercemrin pada pengendalian "jejak ecology" (ecological footprint).
-------

KOREKSI "MARKET FAILURES"
1. Pembangunan ekonomi didominasi oleh paradigm "pasar sebagai alokasi resource untuk output yang effisien". Perkembangan pembangunan melahirkan dampak pada masyarakat sosial (kemiskinan, ketimpangan) dan lingkungan (ancaman perubahan iklim dan merosotnya keanekaragaman hayati);
2. Akar kerusakan sosial dan lingkungan adalah; "market failure", gagalnya pasar menampung "kebutuhan sosial dan lingkungan" dalam "pasar ekonomi". Jasa sosial dan lingkungan tidak punya "nilai" karena tidak punya "harga pasar";
3. Tumbuh 2 aliran besar pengelolaan ekonomi:
(a) perlu campur tangan Pemerintah Nasional dan Dunia untuk koreksi pasar dengan memperbaikinya "akarnya", yakni pola pembangunan;
(b) campur tangan Pemerintah Nasional dan Dunia 'untuk koreksi "dampak" pembangunan ekonomi pada kerusakan sosial dan lingkungan.
-------

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN POLA INDONESIA
Melalui kebijakan Pemerintah merubah oaradigme pembangunan:
1. Beralih dari jalur tunggal (ekonomi) ke tiga jalur (ekonomi-sosial-lingkungan) dengan memanfaatkan "Triple Matrix Eknomi-SOsial-Limgkungan";
2. Insentive bergeser dari "resource exploitation" ke "resource enrichment";
3. insentive bergeser dari wawasan "jangka-pendek" ke "jangka-panjang";
4. Alokasi Dana bergeser dari "pendekatan sector" ke "integrative lintas sector ekonomi-sosial-lingkungan";
5. Insentive beralih dari "non-renewable natural + energy" ke "renewable natural + energy resources" based development;
6. Intervensi koreksi "market failures" dengan "internalisasi social and environment costs"
7. Sasaran pembangunan Dari "Produk Domestic Bruto" dan "Produk Global Bruto" menjadi Produk Domestik Bruto + Jasa Sosial +Jasa Lingkungan". Secara operational pembangunan berkelanjutan mengusahakan "peningkatan MDG dengan HDI disertai penurunan ecological footprint".
-------

PERAN SERTA BISNIS
1. Pengusaha perlu merubah haluan usaha dari "Profit Making Only" ke bottom-line "sustainable profit (ekonomi) dengan kesejahteraan sosial dan keberlanjutan lingkungan;
2 Mengurangi dampak sosial dan lingkungan dengan menginternalisasikan biaya sosial dan biaya lingkungan;
3. "Corporate Social Resposibility" bergeser menjadi "Corporate Sustainable Development Responsibility".
-------

PERAN MASYARAKAt
1. Pengimbangnya kepentingan sosial, lingkungan dengan ekonomi;
2. Articulator aspirasi sosial dan lingkungan dalam sustainabilitas ekonomi;
3. Pengawasan dan pengritik sosial terhadap pembangunan berkelanjutan;
4. Penggagas dan pembawa aspirasi masyarakat masa depan ke RI 2045 .
-------

TUGAS MULIA ILMUWAN
Degnan perubahan paradigma pembangunan dari "jalur tunggal ekonomi" ke "jalur tiga-jalur ekonomi-sosial-lingkungan" dalam pembangunan berkelanjutan di dataran global dan nasional, terbuka kesempatan luas bagi ilmuwan dan cendekiawan berbagai cabang ilmu untuk mengkaji ulang paradigma masing-masing ilmu untuk direlevansikan dengan tuntutan zaman.
Berfikir monokitik dan sektoral melahirkan distorsi dalam pembahasan solusi permasalahan. Yang didambakan adalah pendekatan multi dan inter-discipline mendekati permasalahan pembangunan berkelanjutan secara holistik menyeluruh mencakup berbagai segi kebutuhan dan kepentingan manusia dan masyarakat di Tahun 2045 nanti.
Menempatkan perkembangan pembangunan selama 1962-2012 ketika yang masih dialami banyak senior cendekiawan, kita sama-sama takjub pada perkemampuan ilmu mendorong pembangunan tahun2012 sekarang. Seorang Steve Job berhasil mencetuskan revolusi komunikasi-electronic sehingga mampu merubah pola fikir dan pola kerja generasi sekarang. Kata kunci Steve Job adalah menemukan "sistem pembangunan berlandaskan teknik electronic". Ia tidak temukan ilmu electronic baru, tetapi ia bangun sistem pengembangan baru yang memanfaatkan ilmu electronic sehingga mendorong perubahan dalam ilmu dan proses pembangunan berbasis komunikasi electronic.
Saya ingin melihat lahirnya "Steve Job-Steve Job" Indonesia yang bisa mengembangkan "sistem produksi-komsumsi baru" dalam tatanan masyarakat yang menanggapi tantangan pembangunan Indonesia menuju 2045. Imaginasi dan mimpi besar diperlukan mendobrak status-quo paradigma ilmu, sains dan teknologi yang kini membelenggu cendekiawan-ilmuwan bangsa kita agar mampu bangkit menghadapi hidup di dunia nyata 2045, 100 Tahun Indonesia Merdeka yang sejahtera ekonomi, masyarakat berkeadilan dalam tanah-air yang utuh daya dukungan lingkungan menopang perubahan zaman.


Jakarta, 8 Juni 2012

Emil Salim

(Ini adalah sebagian dari paparan dalam diskusi yang diselenggarakan Kompas-Oxfam, 7 Juni 2012).

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP