powered by Google

Serabi : Pancake Versi Indonesia

Jumat, 24 Februari 2012

Serabi : Pancake Versi Indonesia


Siapa tak kenal serabi, pancake versi Indonesia ini sudah menjadi idola sejak diciptakan tahun 1923 silam. Tak hanya anak-anak, kakek nenek dan orang dewasa pun menikmati panganan berasa gurih dan legit ini. Berasal dari Kampung Notosuman di Solo, serabi mulanya dibuat dari tepung beras, santan dan gula pasir.

Nama Serabi Notosuman sengaja dipilih agar semua penikmatnya tahu serabi mulanya berasal dari Kampung Notosuman. Dengan penggemar yang semakin banyak, Serabi Notosuman juga beradaptasi menjadi serabi yang lebih modern dengan berbagai modifikasi. Serabi pun mengalami beberapa perubahan seiring berkembangnya jaman.

Pertama, rasanya menjadi beragam, mulai dari keju, strawberi, nangka, pandan, kacang hingga susu. Kedua, serabi tak hanya dapat dimasak menggunakan arang tapi mulai menggunakan kompor gas. Serabi pun bahkan mulai di-franchise-kan.

Asal Muasal Serabi

Serabi awalnya dibuat dari tepung beras, pandan, vanilla, gula, santan kelapa dan garam tanpa bahan pengawet. Istimewanya, tepung beras ditumbuk secara tadisional agar rasa gurihnya tetap terjaga. Selain dari bahan bakunya, serabi juga memiliki ciri khas dari cara dan proses memasaknya

Serabi dimasak menggunakan semacam cobek kecil yang terbuat dari tanah liat, dan dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Cara ini dipilih karena rasa serabi sehingga terasa lebih gurih. Jika dimasak dengan semacam wajan kecil dari alumunium misalnya, rasanya akan berbeda, dan tidak memiliki kekhasan tersendiri.


Serabi dimasak dengan arang akan membuat bagian bawah serabi sedikit gosong dan crispy. Berbeda dengan bila dimasak menggunakan kompor gas yang akan membuat serabi lebih lembek. Tak hanya menjadi pelengkap hidangan dan makanan kecil tapi juga sebagai ikon pariwisata. Banyak turis mancanegara dan lokal yang menyukai makanan asli Jawa Tengah ini. Makanan yang ada hampir seabad ini menjadi budaya yang wajib dilestarikan dan dibudidayakan.



Melestarikan budaya rasanya tak pernah selezat ini.

1 comments:

Unknown 24 September 2012 pukul 14.37  

mantep..
bisa berbagi resep ga mas

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP