SUM ingin mensinergikan alumni S1, S2 dan S3 ITB
Minggu, 23 Oktober 2011
SUM ingin mensinergikan alumni S1, S2 dan S3 ITB
Yogyakarta, 23 Oktober 2011.
“Sugeng Ndalu..” Begitu sapa SUMaryanto kepada rekan-rekan alumni ITB Yogya yang hadir di ruang Auditorium FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Minggu malam 23 Oktober 2011 saat Yogya diguyur hujan gerimis. Acara Ngobrol Bareng SUM yang diprakarsai oleh IA ITB tersebut dihadiri lebih dari 40an alumni ITB.
Pak Natsir Basuki sebagai Pengda IA ITB Yogya menyambut SUMaryanto dan rombongan dengan gaya khas Yogyakarta, tangan terbuka penuh tata krama halus. Kemudian Pak Natsir memberikan kesempatan kepada SUMaryanto untuk mengenalkan diri. Sumaryanto memulai dengan salam khas Yogya. Para alumni terkejut ketika SUMaryanto menuturkan bahwa kakeknya kelahiran Yogyakarta. Pengakuan SUMaryanto ini mendapat sambutan suka cita dari alumni yang hadir saat itu.
Ativitas filantropi SUMaryanto menjadi pembahasan utama malam itu. Revitalisasi pasar induk dan resi gudang, yang selama ini didorong olehnya bersama alumni ITB lain merupakan social entrepreneurship yang menguntungkan petani, konsumen, serta pengusaha. Ada sinergi yang bagus dengan revitalisasi tersebut, dimana ekonomi akan berkembang efisien dan efektif hingga kesejahteraan petani sebagai penghasil komoditi semakin meningkat.
Tanpa berlama-lama, perkenalan ditutup singkat karena SUMaryanto ingin mendengar lebih banyak dari alumni yang hadir. Acara tanya jawab dipimpin alumni senior Bapak Condroyono dengan lugas masuk ke inti persoalan kealumnian ITB. Pertanyaan mulai ditanyakan oleh Joko alumni EL 74 menceritakan pengalaman bersama SUMaryanto saat sejarah pendudukan ITB.
"Saya tidak mau menjawab semua pertanyaan, saya hanya ingin menyampaikan bahwa Ketua Alumni ITB itu ngga perlu hebat hebat amat karena alumni ITB itu sudah hebat-hebat ya tho?" Begitu jawaban Sumaryanto menjawab pertanyaan dari alumni Yogya dan langsung disambut tepuk tangan dan gelak tawa.
Pada kesempatan tersebut, SUMaryanto menekankan pentingnya sinergi alumni S1, S2, dan S3 ITB. Dia tidak ingin membeda-bedakan alumni ITB. Baginya, semua alumni ITB memiliki potensi yang kuat untuk memajukan bangsa.
"Kekuatan saya bukan yang hanya S1 ITB saja tapi juga komunitas alumni yang lulus S2 dan S3 ITB sebagai kekayaan potensi alumni ITB".
SUMaryanto sedang berbincang-bincang dengan Alumni ITB di Yogya.
naraSUMber: Khalid Zabidi - SR 93, langsung dari Yogyakarta.
0 comments:
Posting Komentar