powered by Google

Ragam budaya, kisah dari Abu Dhabi

Minggu, 24 Februari 2013

Ragam budaya, kisah dari Abu Dhabi

Oleh: Hendra Messa TI88


Saat naik bis kota di Abu Dhabi ataupun naik kereta metro di Dubai, satu hal yg unik ialah kita bisa mendengarkan ring tone dengan beragam melody, saat handphone salah seorang penumpang berdering. Sekali waktu tiba2 berdering ring tone dengan irama lagu2 india, saat lain kita bisa mendengarkan rentak irama negeri arab, lagu2 barat popular sampai irama music yg tak kita kenali sama sekali, pokoknya beragam ring tone bisa kita dengarkan dari para penumpang di kendaraan umum tersebut yang terdiri dari orang berbagai bangsa. Abu Dhabi dan Dubai, kota besar di UAE, adalah kota yg multikultur, orang berbagai bangsa kita temui disana, menurut berita dari salah satu media massa setempat, ada sekitar 200 kebangsaan berbeda tinggal dan bekerja di negara UAE.
Kita akan bisa merasakannya saat sampai disana, bahkan sejak di Airport, kita bertemu para pegawai imigrasi berpakaian jubah , orang arab emirati setempat, para porter org india, pekerja cleaning service orang Bangladesh, org Filipina yg jadi penunggu toko2 free tax di airport, para supir orang2 pakistan, dan para penumpang dari berbagai kebangsaan lain nya. Itu baru di airport, saat sampai ke tempat2 umum lain nya di tengah kota seperti di mall, di sekolah, bahkan sampai saat sholat di mesjid pun, kita akan bertemu dengan orang berbagai bangsa.
Di tempat kerja pun kita akan menemui pada satu perusahaan karyawannya terdiri dari orang2 berbagai bangsa, seperti perusahaan tempat saya kerja dengan jumlah pekerja sekitar 1500 orang, karyawan nya terdiri dari sekitar 40 kebangsaan yg berbeda dari berbagai penjuru dunia.
Lokasi Abu Dhabi dan Dubai yg strategis di jalur perdagangan & transportasi dunia, membuatnya sejak lama jadi tempat persinggahan dan tinggal orang berbagai bangsa sejak dulu. Saat ini komposisi penduduk aseli setempat dari total populasi hanya 20%, sisanya adalah para pendatang, mungkin inilah salah satu negara unik di dunia, dimana penduduk aseli setempat jadi minoritas.
Bertemu dengan orang berbagai bangsa, beragam pula bahasa, budaya dan karakternya, bergaul dalam masyarakat yang multikultur seperti itu kita memerlukan keahlian komunikasi yg baik pula, karena tiap kebangsaan memiliki bahasa dan karakter berbeda. Biasanya orang2 berbagai bangsa tersebut, bekerja pada bidang kerja yg khas pula.Sebagai contoh, para penjaga toko biasanya orang Filipina, Supir kendaraan biasanya orang Pakistan, pekerja cleaning service/ tea boy biasanya Bangladesh, orang Nepal biasanya jadi security, Orang India yg jadi mayoritas pendatang kerja di berbagai bidang mulai dari kerja lapangan sampai di perkantoran. Orang2 Eropa biasa kerja di bidang teknik jadi tenaga ahli. Orang2 arab Emirate setempat biasa kerja di bidang pemerintahan atau jadi pengusaha dan lain lain.
Saat awal berada di tengah masyarakat yg multikultur ini, kita yg terbiasa tinggal di tempat yg satu budaya saja semisal di negeri sendiri akan agak kaget juga, tapi lama kelamaan akan terbiasa.
Berdasar pengalaman dan informasi yg kita ketahui selama ini, saat pertama kali bertemu org berbagai bangsa, akan timbul pemikiran stereotype karakter khas berbagai bangsa, misal kalau bangsa tertentu punya kelakuan tertentu pula, sehingga kita pun berbeda menghadapi nya. Seringkali ada juga pandangan2 negatif terhadap suatu bangsa sehingga kita pun berpesepsi yg negatif pula saat bertemu dg mereka.
Kalau kita berpandangan negatif terhadap suatu bangsa tertentu, kita seolah2 akan menutup komunikasi dengan nya,dan mereka pun akan berpandangan negatif terhadap bangsa kita, begitu pula sebaliknya. Pengalaman saya pribadi, kalau kita positive thinking thd berbagai bangsa, mereka pun akan berprasangka positif pula terhadap kita, sehingga komunikasi pun bisa terbuka, dari interaksi yg terbuka tersebut, kita akan bisa mengambil berbagai pelajaran dari mereka.
Pandangan bangsa lain terhadap kita bangsa Indonesia, seringkali diliputi prasangka negatif pula, semisal di negara Saudi Arabia, dimana kebanyakan orang Indonesia berada di level bawah, spt jadi pembantu rumah tangga dan supir, maka orang pun akan memandang rendah pada kita.
Namun berbeda dg kondisi di UAE dan Qatar dimana, banyak orang Indonesia yg menjadi tenaga ahli, spt operator, teknisi, insinyur bahkan manager, orang lain pun akan memiliki pandangan yg lebih menghargai kita. Apalagi memang pemerintah UAE, dikelola secara modern, punya system hukum yg bagus, dimana semua orang diperlakukan sama.
Kalau kita bisa tampil percaya diri, terbuka dan memang ada keahlian/keunggulan, kita bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan mereka. Kita bisa beradu argumen dengan orang berbagai bangsa . Justru saya rasakan , saat di Indonesia sendiri kita sering diliputi suasana rendah diri saat berhadapan dg orang asing, yg antara lain terbentuk dari proses penjajahan yg lama yg secara budaya membuat kita rendah diri thd org asing. Sebaliknya saat di luar negeri, kita bisa tampil sama dengan orang berbagai bangsa tersebut, dan bisa kita berdebat dg org kulit putih yg tak selamanya lebih pintar. Hikmahnya ialah kembali pada diri kita sendiri, kita harus menunjukkan keunggulan diri, percaya diri, tak merendahkan diri, maka orang lain pun akan menghargai kita.
Berdasar pendapat seorang ahli komunikasi, perilaku seseorang dipengaruhi oleh latar belakang ( bangsa, budaya dll ) sekitar 40%, sedangkan 60% sisanya, adalah karakter pribadi masing2 orang yg universal sifatnya. Jadi prinsipnya semua orang memiliki karakter universal yg hampir sama.
Bergaul dg orang berbagai bangsa, bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan mereka, kita bisa menyadari bahwa pada prinsipnya semua orang sama kedudukan, masing2 ada kelebihan dan kekurangan masing2. Berinteraksi dan bergaul dengan orang berbagai bangsa, kita bisa mengenal karakter dan budaya mereka. Kita bisa belajar berbagai bahasa, setidaknya bahasa pergaulan praktis kata sapaan saat bertemu.
Kita bisa belajar kesederhanaan hidup dari orang Bangladesh, belajar kerja keras dan keuletan dari orang India, belajar hapalan kitab suci Al Quran dari orang Mesir, belajar berdebat dari orang Spanyol & Itali, belajar menjaga penampilan dari orang Perancis, belajar keberanian dari orang2 Nigeria, dan banyak pelajaran dari bangsa2 lain nya. Selain sifat positif masing2 bangsa ada juga memiliki sifat2 negatif yang bisa jadi bahan pelajaran juga bagi kita untuk dihindari. Namun janganlah kita selalu terpaku pada sikap negative suatu bangsa tersebut, karena itu hal yg wajar pada tiap manusia yg punya kelebihan dan kekurangan.
Bergaul dg orang berbagai bangsa, mendengar cerita2 mereka tentang bangsa dan negaranya, kita seolah2 sedang mengembara ke berbagai penjuru dunia, mengenal kondisi alamnya, mengenal perjuangan hidupnya, banyak pelajaran berharga juga bisa diraih. Tiap2 negara memiliki cerita2 unik tersendiri pula.
Ari, teman kerja dari Finlandia, bercerita ttg keadaan alam negaranya yg berada di ujung utara dunia. Saat penghujung musim panas, mentari siang hanya sebentar tenggelam. gelap malam mulai jam 11 malam dan akan terbit lagi sekitar jam 1 pagi , begitu pula sebaliknya saat musim dingin, mentari terbit jam 11 siang dan tenggelam lagi jam 1 siang, benar2 kondisi alam yg ekstrem. Dengan kondisi alam seperti itu mereka tetap menjalani kehidupan sehari2 dengan normal, bahkan bisa menghasilkan telepon genggam yg paling popular di dunia, Nokia. Hambatan alam tidak memadamkan semangat kehidupan, bersyukurlah kita yg berada di alamtropis spt Indonesia yg waktu siang dan malam nya hampir sama sepanjang tahun, semoga alam yg indah dan nyaman ini memberikan kesempatan hidup yg baik juga bagi kita semua.
Ubong, teman dari Nigeria bercerita ttg negerinya, negeri kaya minyak, namun banyak menghadapi masalah. Ia bercerita ada salah satu suku di negerinya yg terkenal sebagai suku pedagang. Harga diri seseorang atau keluarganya ditentukan apabila ia bisa kaya karena berbisnis, bila ada diantara mereka tak berbisnis dianggap memalukan keluarganya, malah pendidikan tak begitu diutamakan. Karena itulah mereka melakukan berbagai bisnis di negerinya sendiri bahkan sampai ke berbagai penjuru dunia. Yang penting mereka harus melakukan bisnis, apapun juga bisnisnya, sampai yg illegal sekalipun. Saya jadi teringat dulu sering lihhat mereka berbisnis kain di daerah tanah abang Jakarta, ngapain jauh2 amat mereka bisnis sampai ke Jakarta ?, dan kita sering dengar juga mereka tertangkap karena bisnis illegal. Sekarang saya baru tahu ceritanya, betapa bisnis menjadi sebuah kehormatan keluarga/suku yang menyebabkan mereka melakukan segala cara untuk mencapainya.
an banyak cerita2 menarik lain nya, dari orang2 beragam bangsa dari berbagai penjuru dunia tersebut. Mudah2an saya sempat menuliskan lebih panjang lagi cerita2 dari berbagai bangsa tersebut, pelajaran2 apa yg bisa didapatkan. Selain dari keadaan alam kita juga bisa mendapatkan pelajaran dari keragaman orang berbagai bangsa tersebut, karakter uniknya, kisah2 dari negerinya, dari pengalaman hidup dan berbagai hal lain nya. Dari beragam hal tersebut, kita bisa mendapat pelajaran berharga, menguntai hikmah yg bermanfaat dalam menjalani kehidupan ini.

Sumber: hdmessa.wordpress.com

------------------------------------------------------------------

Visit Abu Dhabi


Uploaded on Jan 25, 2012
The distinct Arabic hospitality and mystique - and world-class infrastructure - make Abu Dhabi an excellent destination both for the experienced and novice traveller.


Peta: A (Abu Dhabi) - B (Dubai) = 151 km

View Larger Map

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP