Perempuan-perempuan desa yang tangguh
Selasa, 16 Oktober 2012
From: hotasi simamora
To: Ia Itb
Sent: Tuesday, 16 October 2012, 21:52
Subject: Perempuan-perempuan desa yang tangguh
To: Ia Itb
Sent: Tuesday, 16 October 2012, 21:52
Subject: Perempuan-perempuan desa yang tangguh
Desa Pandumaan dan Sipituhuta, terletak di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara.
Humbang Hasundutan adalah kabupaten pemekaran dari Tapanuli Utara.
Sejak ratusan tahun, penduduk disini hidup dari hasil hutan kemenyan.
Sejak tahun 2009, kehidupan mereka terganggu dengan kehadiran PT Toba Pulp Lestari, yang dimiliki oleh Taipan Asia, Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas Group).
Di era Presiden Habibie, PT Inti Indorayon Utama, sempat dihentikan operasionalnya, karena polusi lingkungan yang dihasilkannya danjuga beberapa permasalahan sosial yang sudah menelan banyak korban jiwa, penduduk setempat.
Di Era Presiden Megawati, perusahaan ini hidup kembali dengan berganti nama menjadi PT Toba Pulp Lestari.
Pada tahun 2010, saya dan teman-teman yang tergabung dalam Aliansi Peduli Tano Batak, yang merupakan berbagai kelompok organisasi kemasyarakatan yang peduli dengan permasalahan di Tano Batak, seperti Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, KSPPM, Yakoma PGI, Walhi Sumut, dst, membawa permasalahan ini ke berbagai fraksi di DPR, yang hasilnya, sempat dihentikan operasional PT Toba Pulp Lestari di lokasi tersebut.
Di pertengahan September 2012 sampai dengan saat ini, suasana mencekam di kedua kampung tsb, akibat tindakan PT Toba Pulp Lestari yang mengingkari kesepakatan yang ada. Dengan dikawal oleh oknum Brimob, mereka merambah hutan kemenyan.
Penduduk tak mau kalah, mereka mengejar oknum brimob dan berhasil merampas senjatanya.
Namun, tak sampai mencelakakan orang yang mereka kejar.
Dengan nada intimidasi, Kapolres mengancam bahwa akan turun Brimob dari Polda Sumut dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Inilah yang melatarbelakangi, mengapa para ibu-ibu tersebut berjaga-jaga di lokasi.
Dengan modal pentungan kayu, mereka siap mati menghadapi Brimob yang akan datang.
satu kata : KAGUM.
Yah...saya cukup kagum dengan ketangguhan perempuan-perempuan tua dari kedua desa tersebut, yang siap tempur dengan mengadu nyawa, menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
0 comments:
Posting Komentar