Pemerintah Punya 'Mimpi' Pendapatan Per Kapita US$ 16.000 di 2025
Kamis, 20 September 2012
Pemerintah Punya 'Mimpi' Pendapatan Per Kapita US$ 16.000 di 2025
Jumat, 08/06/2012 11:19 WIB
Jakarta - Pemerintah menargetkan orang-orang Indonesia mempunyai pendapatan per kapita US$ 16.000 di 2025 nanti. Berbagai rencana dan strategi pun telah disiapkan. Manjurkah?
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, jika ingin menjadi negara maju, maka Indonesia harus bisa mewujudkan mimpinya menjadi inovasi.
"Di 2025 nanti kita menargetkan pendapatan per kapita US$ 16.000, sekarang baru US$ 3.452 dan 13 tahun yang lalu US$ 500. Jadi kita harus berganti dari efisiensi development menjadi inovasi development," ujar Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Hatta mengatakan, tantangan untuk mencapai pendapatan per kapita tersebut adalah dengan cara menumbuhkan pengusaha baru yang bisa menyerap banyak lapangan kerja.
"Seorang entrepreneur bisa melihat sampah menjadi peluang ekonomi. Kita juga punya 2 pilar ekonomi penting yaitu investasi dan konektivitas. Jika keduanya ambruk, kita masih punya entrepreneur, karena itu entrepreneur penting," tutur Hatta.
Selain itu, untuk menuju pendapatan per kapita US$ 16.000, Indonesia menurut Hatta membutuhkan 125 ribu engineer. Ini penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia terhadap negara luar.
"Ke mana pun kita dan dalam keadaan apapun kita harus siap bersaing dengan siapapun. Kita harus menyatukan antara teknologi dengan kultur untuk membuat bangsa kita menjadi maju," kata Hatta.
Hatta menambahkan, jika mau menjadi negara maju, Indonesia memerlukan 10% pemudanya untuk menjadi seorang pengusaha.
(dnl/hen)
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, jika ingin menjadi negara maju, maka Indonesia harus bisa mewujudkan mimpinya menjadi inovasi.
"Di 2025 nanti kita menargetkan pendapatan per kapita US$ 16.000, sekarang baru US$ 3.452 dan 13 tahun yang lalu US$ 500. Jadi kita harus berganti dari efisiensi development menjadi inovasi development," ujar Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Hatta mengatakan, tantangan untuk mencapai pendapatan per kapita tersebut adalah dengan cara menumbuhkan pengusaha baru yang bisa menyerap banyak lapangan kerja.
"Seorang entrepreneur bisa melihat sampah menjadi peluang ekonomi. Kita juga punya 2 pilar ekonomi penting yaitu investasi dan konektivitas. Jika keduanya ambruk, kita masih punya entrepreneur, karena itu entrepreneur penting," tutur Hatta.
Selain itu, untuk menuju pendapatan per kapita US$ 16.000, Indonesia menurut Hatta membutuhkan 125 ribu engineer. Ini penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia terhadap negara luar.
"Ke mana pun kita dan dalam keadaan apapun kita harus siap bersaing dengan siapapun. Kita harus menyatukan antara teknologi dengan kultur untuk membuat bangsa kita menjadi maju," kata Hatta.
Hatta menambahkan, jika mau menjadi negara maju, Indonesia memerlukan 10% pemudanya untuk menjadi seorang pengusaha.
(dnl/hen)
0 comments:
Posting Komentar