2 Sifat Kontradiksi Diskusi Agama di Milis
Senin, 29 Desember 2014
From: "Adrisman Tahar
Date: Tue, 30 Dec 2014 10:51:58 +0700
Subject: Re: Re: [sinergi-ia-itb] TEMPOCO : Natal dan Hadis Tasyabbuh
Hehe.
Diskusi agama ini selalu menyimpan kontradiksi pendapat.
Di satu sisi, ada yang pengen tetap dilanjutkan dengan alasan: kita sudah dewasa, mampu berjiwa besar menyikapi perbedaan yang muncul seberapa pun tajamnya.
Di sisi lain, ada yang khawatir karena isunya sensitif, personal, dan kadang-kadang emosional. Di satu sisi, ada yang pengen tetap dilanjutkan dengan alasan: kita sudah dewasa, mampu berjiwa besar menyikapi perbedaan yang muncul seberapa pun tajamnya.
Takutnya diskusi akan menyisakan luka dan goresan di hati.
Nah, sekarang arahnya udah ke sisi yang mana yah? :)
Adrisman (TK'95)
-------------------------
2014-12-30 10:32 GMT+07:00 rusdiatm76 :
Mas Irwan
Mhn maaf kalau selama ini saya tidak cerdas, shg apa yg d sampaikan kurang berkenan bagi orang2 yg super cerdas. Sekedar menyampaikan informasi saja apa yg saya tahu. Monggo silahkan orang2 yg super cerdas membuat keputusan sendiri. Itu sudah bukan wilayah saya.
Salam,
rusdi tm 76
--------------------------------------
"Irwan Tampubolon wrote:
Wah jangan minta maaf mas Rusdi. Tidak ada yang salah dengan upaya
mempengaruhi pikiran si Polan. Karena toh keputusan diserahkan kepada
si Polan, bukan paksaan. Apalagi syiar agama memang diperintahkan oleh
Kitab Suci, walaupun terkadang dijegal manusia dengan dakwaan
martilisasi, indomisasi, dsb.
Yang salah dan keliru (biasanya) adalah metodanya. Metoda primitip
orang bodoh bukannya memancing simpati eee malah memancing antipati.
Ingin didengar, tapi tidak mau mendengar. Sebenarnya ini ciri2
kepribadian yang lemah, dan saya tidak ingin alumni ITB masuk golongan
itu. Hasil akhirnya sudah pasti nol besar, bahkan negatip.
Dari ilmu marketing cara "contradicting customers belief" adalah cara
tercepat mematikan minat. Untuk mempengaruhi Polan agar beli martil,
mulailah dgn mengambil posisi (sudut pandang) sebagai si Polan. Apa
yang penting dan berharga bagi si Polan (needs). Ingat, manusia punya
dua telinga dan hanya satu mulut. Dengarkan curhat dan aspirasi
hatinya. Setelah itu tunjukan bagaimana martil memberikan jawaban atas
needs itu. Besar kemungkinan muncul minat (wants) untuk beli martil.
Puluhan tahun Volvo sibuk menunjukkan bagaimana mobilnya mengamankan
penumpang saat kecelakaan. Tapi tidak sedetikpun membahas kecelakaan
metromini (Isuzu). Untuk apa mereka mikirin produk orang lain ..
Pepsodent juga tidak pernah berusaha mendelegitimasi Ciptadent di
iklan. Mereka fokus pada membuktikan kualitas diri..
Jadi mas Rusdi, berdakwahlah dengan cerdas. Jangan mengaku pengikut
Rasulullah, namun bertindak bertentangan 180 derajat.
Salam
ITb.EL76
mempengaruhi pikiran si Polan. Karena toh keputusan diserahkan kepada
si Polan, bukan paksaan. Apalagi syiar agama memang diperintahkan oleh
Kitab Suci, walaupun terkadang dijegal manusia dengan dakwaan
martilisasi, indomisasi, dsb.
Yang salah dan keliru (biasanya) adalah metodanya. Metoda primitip
orang bodoh bukannya memancing simpati eee malah memancing antipati.
Ingin didengar, tapi tidak mau mendengar. Sebenarnya ini ciri2
kepribadian yang lemah, dan saya tidak ingin alumni ITB masuk golongan
itu. Hasil akhirnya sudah pasti nol besar, bahkan negatip.
Dari ilmu marketing cara "contradicting customers belief" adalah cara
tercepat mematikan minat. Untuk mempengaruhi Polan agar beli martil,
mulailah dgn mengambil posisi (sudut pandang) sebagai si Polan. Apa
yang penting dan berharga bagi si Polan (needs). Ingat, manusia punya
dua telinga dan hanya satu mulut. Dengarkan curhat dan aspirasi
hatinya. Setelah itu tunjukan bagaimana martil memberikan jawaban atas
needs itu. Besar kemungkinan muncul minat (wants) untuk beli martil.
Puluhan tahun Volvo sibuk menunjukkan bagaimana mobilnya mengamankan
penumpang saat kecelakaan. Tapi tidak sedetikpun membahas kecelakaan
metromini (Isuzu). Untuk apa mereka mikirin produk orang lain ..
Pepsodent juga tidak pernah berusaha mendelegitimasi Ciptadent di
iklan. Mereka fokus pada membuktikan kualitas diri..
Jadi mas Rusdi, berdakwahlah dengan cerdas. Jangan mengaku pengikut
Rasulullah, namun bertindak bertentangan 180 derajat.
Salam
ITb.EL76
0 comments:
Posting Komentar