powered by Google

Ombak 8 lapis di Alas Purwo, Banyuwangi

Sabtu, 23 November 2013



G-Land Surf

-----
From: Rochmad Setyadi 
Date: Sat, 23 Nov 2013 16:52:40 
Cc: IA-ITB Bali<IA-ITB_Bali@yahoogroups.com>; Senyum-ITB<Senyum-ITB@yahoogroups.com>; IA-ITB<IA-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [IA-ITB Bali] Mendarat di Bali dari arah Barat 


Betul. Kalo dari Timur/ Bali jalur normalnya dari denpasar ke Surabaya baru belok kiri masuk celah antara Gunung Lawu dan merapi. Disini suka cuaca burok. Ingat yang Garuda landing di sungai itu kena cuaca buruk di celah ini. Beberapa kali karena buruk, selepas Surabaya malah pilotnya udah terbang rendah jadi tidak perlu nembus cumulus nimbus di celah ini. 

Satu lagi, ternyata kenapa lewat Surabaya? itu ternyata menghindari wilayah airdom militer Madiun. Di area itu padat jadwal penerbangan militer. Pernah karena suatu dan lain hal, pswt Denpasar Jogya ternyata menyusur pantai selatan Jawa. Dan hasilnya 15 menit lebih cepat! :) 

Oh ya yang menarik psswat Denpasar Yogya ini dulunya 6 flight per hari. Banyak angkut turis jepang one day trip. Pagi dari DPS ke Borobudur, lalu malamnya balik lagi ke Bali. Yang menarik dulu announcernya 3 bahasa, Inggris, jepang dan Indonesia. Oh ya yg menarik lagi ternyata urutannya Jepang dulu baru indonesia baru Inggris. Kayak pesawat jepang saja. 

Tadi malam dari Jakarta ke Jogya juga banyak turis jepang. Pokoknya jangan kuatirlah kalo turis benua bawah paling jauh kan ke Sanur saja habis dari Kuta. Stok turis Asia masih banyak! :) 


Btw bonus lewat pantai selatan jawa adalah pemandangan ombak 8 lapis di Alas Purwo! terlampir. 

Oh ya disitu ada Pura juga. Banyak yg dari Bali juga datang dan sembahyang disitu. 


regards 
rhd 

--------------------------- ,

Peta: (A) Bali Airport - (B) Pantai Plengkung / G-Land di Alas Purwo, Banyuwangi = 214 km 


View Larger Map

-------------------------------

Berselancar di G-Land yang Mendunia



Indonesia akan bangga memiliki Pantai Plengkung di ujung timur Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi. Selain karena keindahan dan kealamiannya, juga karena menjadi salah satu tempat berselancar terbaik di dunia. Pantai Plengkung atau lebih popular disebut G-Land menawarkan surga bagi surfer professional untuk menunggang ombak yang luar biasa.



Pantai Plengkung dijuluki “The Seven Giant Waves Wonder" oleh peselancar asing karena memiliki 7 gulungan ombak hingga 6 meter tingginya.

Ada beberapa konotasi berbeda mengapa Pantai Pelengkung disebut G-Land. Huruf ‘G’ untuk G-Land memiliki tiga pengertian beragam. Pertama, untuk huruf awal kata “Great” sebagai gambaran ombaknya yang luar biasa. Kedua, untuk huruf awal kata “Green” atau kadang “Green Land”  karena lokasinya tidak jauh dari hamparan hutan hujan tropis tua yang hijau yaitu Taman Nasional Alas Purwo. Ketiga, merujuk pada ‘G’ untuk awal huruf kata ‘Grajagan,’ sebuah pantai dan pelabuhan tempat kapal-kapal yang dipakai wisatawan untuk mencapai Plengkung. Sebutan G-land juga berarti karena Plengkung yang berada di Teluk Grajagan yang menyerupai huruf G.

Keunikan ombak di G-Land ini adalah baru pecah setelah 1 hingga 2 km dari arah timur ke barat dengan ketinggian mencapai 4-6 meter dalam interval 5 menit. Dengan kondisi tersebut membuat peselancar proffesional dapat menikmati gulungan ombak atau “barrel” yang lebih lama dan panjang. Oleh karena itu tidaklah mengherankan Plengkung sudah lima kali menjadi tuan rumah ajang surfing internasional.

Dengan formasi ombak raksasa datang susul-menyusul sebanyak 7 lapis dan bersusun "go to left" membuatnya cocok ditunggangi peselancar kidal. Inilah yg membuat G-Land menjadi idaman dunia surfing internasional dan salah satu pantai yang mempunyai ombak terbaik di dunia.

Selain di Plengkung, hanya Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan saja yang memiliki ombak menantang seperti itu. Ombak di Plengkung adalah nomor dua setelah di Hawaii. Hawaii sendiri memiliki ombak terus menerus sepanjang tahun. Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April hingga Agustus.

Bob Laverty dan Bill Boyum adalah orang pertama yang mempopularkan pantai dan ombak di Pantai Plengkung tahun 1972. Kemudian mereka mendirikan surf camp di sana dan akhirnya dikenal luas peselancar kelas dunia dari berbagai negara. Berikutnya, Bobby Radiasa seorang peselancar dari Bali, mengembangkan surf camp dan mengelolanya hingga saat ini.

Hamparan pantai berpasir putih di kawasan ini diselimuti kawasan hutan yang masih alami dan jauh dari kebisingan hiruk pikuk perkotaan. Jelasnya di sini tak cukup sinyal handphone Anda untuk aktif, tak pula terjangkau jaringan televisi, serta tidak ada pula pedagang kaki lima. Semua itu telah menjadikannya Plengkung sebagai kawasan paling ideal untuk Anda yang ingin berselancar dan benar-benar menjauh sejenak dari peradaban kota.

Bagaimana Mencapai Pantai Plengkung atau G-Land?
Pantai Plengkung terletak di pantai selatan Banyuwangi, ujung timur jawa timur. Para pengunjung dapat mencapai Pantai ini dengan dua jalur; darat maupun darat dan laut.
Lewat Darat : Banyuwangi-Kalipahit (59 Km) naik Bus, Kalipahit-Pasaranyar (3 Km) dengan ojek atau menyewa mobil, Pasaranyar Trianggulasi-Pancur (15 Km), Pancur-Plengkung (9 Km) dengan Mobil Khusus.
Lewat Darat-Laut : Banyuwangi-Benculuk (35 Km) naik Bus atau kendaraan umum lainnya, Benculuk-Grajagan (18 Km) dan Grajagan Plengkung dengan Speet Boat.

Kedua jalur menuju Plengkung tersebut semuanya tidak ada masalah. Jika pengunjung memilih melalui Grajagan penginapan di pantai Grajagan tersedia, dan para pengunjung bisa menikmati keindahan pantai Grajagan sebelum berangkat ke pantai Plengkung.

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP