powered by Google

Dukungan kegiatan Angkot Day oleh Riset Indie

Sabtu, 24 Agustus 2013


http://abdoelnotes.files.wordpress.com/2011/12/angkot3.jpg 

http://igcomputer.com/wp-content/uploads/2011/03/aaa.jpg


From: Seterhen Akbar Suriadinata (Saska)
Date: Sat, 24 Aug 2013 17:17:45 +0800 (SGT)
Subject: [Senyum-ITB] Angkot Day oleh Riset Indie

 
Salam Alaikum teman2 alumni sekalian,

saya hendak berbagi dan meminta bantuan teman2 sekalian untuk mendukung kegiatan Angkot Day yang insyaAllah akan diadakan bulan depan dan dikerjakan oleh banyak alumni muda ITB yang berkolaborasi.
Beberapa di antaranya ada Muhammad Bijaksana Junerosano pendiri Greeneration Indonesia, Fikri Hadiansyah OSE02, Fajar Abadi Seni Patung 2003, Rifandy Priatna (Darto) Seni Lukis 2004, dan banyak relawan lainnya.

Saat ini kami sedang mencoba menggalang dana donasi untuk keberjalanan kegiatan dan relawan lapangan.
Untuk penggalangan dana secara patungan/crowdfunding kami mempunyai laman online di
http://wujudkan.com/projects/detail/190/Angkot-Day-Eksperimen-Sosial-Urban-Mobility-di-Bandung
Apabila teman2 bisa membantu akan sangat kami apresiasi sekali, baik berupa bantuan dana maupun tenaga. Paling tidak mungkin bisa bantu dengan sounding dan menyebarkan berita soal ini lewat milis.
Info lebih jelas bisa ke angkotday.info atau angkotday.tumblr.com 

terima kasih teman, berikut detil yang saya cuplik dari website wujudkan kami.

Seterhen Akbar Suriadinata (Saska)
--------------------

Tentang Angkot Day
Adalah hari di mana Angkot gratis, tertib, aman, nyaman dan tidak ngetem. Angkot Day merupakan bagian dari project penelitian Riset Indie yang mencoba mencari alternatif model bisnis industri angkot yang lebih sustainable agar angkot bisa kembali berjalan dengan baik sehingga mampu menjadi solusi masalah urban mobility kota Bandung. Pada event Angkot Day ini, Riset Indie akan melakukan pengumpulan data melalui kuesioner dan survey kualitatif lainnya untuk diolah agar dapat ditindaklanjuti lebih permanen. Selain itu, kegiatan angkot day ini juga bertujuan untuk menularkan ide bahwa saat manajemen angkot itu dijalankan dengan baik, ternyata mampu menjadi moda transportasi umum yang aman, nyaman serta tertib, dan bisa menjadi solusi alternatif kemacetan lalu lintas.

Tentang Macet dan Bandung
Saat ini berkendaraan umum di kota Bandung menjadi pilihan yang sulit. Betapa angkutan kota yang dulu menjadi moda utama kita ke mana-mana sudah sedemikian berubahnya sehingga kita enggan menggunakan angkot. Tentu bukan tanpa sebab kita enggan naik angkot. Ngetem, ugal-ugalan, mahal, tidak aman, dan tidak nyaman menjadi akar masalah yang mengurangi minat penumpang menggunakan angkot. Ditambah murahnya cicilan motor dan subsidi bensin yang masih terjangkau oleh dompet kita kelas menengah semakin membuat kita berpaling dari angkot dan memilih menggunakan kendaraan pribadi. Sayangnya pilihan pribadi yang sederhana ini berdampak tidak sederhana pada kondisi transportasi kota Bandung. 
Kota Bandung tidak bertambah luasnya sejak beberapa dekade terakhir, sedangkan jumlah penduduknya terus bertambah sampai dengan angka 2.700.000 jiwa pada tahun 2012. Pertambahan jumlah penduduk yang dibarengi dengan penggunaan kendaraan pribadi yang jumlahnya sampai 200.000 unit mobil dan 500.000 unit sepeda motor ini mengakibatkan kemacetan yang sangat! Belum ditambah fakta bahwa setiap minggunya pelancong yang datang ke Bandung mencapai jumlah 70.000 orang yang boleh jadi seperempatnya saja dari mereka membawa kendaraan pribadi!
Memperbaiki keadaan seolah sederhana, tinggal kurangi kendaraan pribadi dan kita dorong diri kita untuk menggunakan angkutan kota. Tapi dengan kondisi angkot seperti sekarang, siapa yang rela meninggalkan kenyamanan kendaraan pribadi untuk bayar mahal dan menunggu lama di angkot? Memperbaiki situasi bisa pula dengan membangun MRT ataupun monorail. Betul bahwa kota-kota besar modern memiliki infrastruktur MRT/monorail sebagai sarana transportasi utamanya. Tapi kapan kita bisa menikmati fasilitas itu? 5 tahun? 10 tahun lagi? Sedangkan weekend depan pun sudah pasti akan macet berat!
Saya merindukan Bandung yang aman dan nyaman untuk ditinggali. Dimana penduduknya sejahtera dan memiliki ketenangan hati dalam berkeseharian. Saya merindukan kota Bandung yang aman untuk anak saya kelak, istri saya yang sedang hamil, dan ibu saya yang sudah tua untuk bepergian menggunakan angkutan umum. Kalau bukan kita sendiri yang berusaha mewujudkannya, sampai kapan kita hanya akan memaki kegelapan dan berpangku tangan? Sudah saatnya kita lakukan hal yang kita bisa untuk mencoba memperbaiki keadaan. Kita perlu bahu membahu, saling menguatkan dan mengingatkan untuk terus memperbaiki kota yang kita cintai ini. Kota Bandung yang menjadi saksi bahwa penduduknya begitu sayang padanya sehingga tidak rela Bandung menjadi berantakan.

- Seterhen Akbar, Riset Indie

"Bagiku Bandung bukan hanya masalah geografis, tapi juga urusan perasaan." - Quote by Pidi Baiq

Detail Kegiatan
  • Pre-Events: Konser Musik di Terminal Dago | Intervensi Urban (Performance Art) di ruang publik | Penyuluhan Supir Angkot 
  • Main Event: Angkot Day (trayek Kelapa-Dago)
  • Post Event: Pameran Seni “Kembali ke Masa Depan

 

Penggunaan Dana

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk "membajak" seluruh angkot trayek Kalapa-Dago yang berjumlah 200 unit, dari pukul 5 pagi sampai pukul 7 malam. Maksud kami "membajak" di sini adalah membiayai ongkos operasional mereka, sehingga para supir angkot ini bisa menyetir tertib tanpa mengkhawatirkan uang setoran satu hari tersebut. Masyarakat pun bisa merasakan transportasi publik yang mendekati ideal. Uang juga akan digunakan untuk konsumsi para relawan yang bertugas hari itu, sebanyak 300 orang.

 

Anggota Tim

Riset Indie: Seterhen Akbar | Amanda Mita | Shendi Abdi Maulana | Rhily Mahalia Zoro | Rendy Aditya
Produser Musik Terminal: Fikri Hadiansyah
Produser Intervensi Urban: Fajar Abadi
Produser Angkot Day: Erlangga Mahardhika
Produser Pameran Seni Rupa: Rifandy Priatna
Street team coordinator: Agam Hanafiah

 

Rencana Pelaksanaan proyek

Kegiatan ini akan dilaksanan pada bulan Agustus - September 2013.


Seterhen Akbar Suriadinata (Saska)

2 comments:

IA-ITB 24 Agustus 2013 pukul 20.28  

Ide bagus, mungkin perlu sinergi dengan bbrrp fihak.
Ada masyarakat transportasi indonesia (pakar), mungkin perlu membut komunitas lain, misal Masyarakat Pemaka/Pedulii Angkutan Umum Indonesia dll.

Agar menjadi gerakan yang strategis. Kata kuncinya " mengindustrialisasikan sistem Angkutan umum perkotaan", dari kelembagaan, pelaku, masyarakat, peraturan, infrastruktur dll.


Salam
Budi Rijanto AR'73

Anonim,  24 Agustus 2013 pukul 20.59  

Brainstorming solusi

Menghindari ngetem + rebutan penumpang: semua sopir harus dibayar dengan sistem gaji/upah. Bukan dengan sistem bagi hasil seperti sekarang.

Menghindari mogok / armada jelek : pekerjakan engineering management yang bertugas audit keadaan armada.

Ga ada duit buat improvement? : naikkan harga angkutan.

Posting Komentar

Pencarian

10 Halaman Favorit

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP