Lezatnya Daging Domba Garut
Selasa, 25 September 2012
Lezatnya Daging Domba Garut
JUM'AT, 7 SEPTEMBER 2012 08:43 wibSINDO
Sate domba yang ada di Dombrut cafe (Foto:areamagz)
DAGING domba yang umumnya berbau prengus dan agak keras disulap menjadi amat empuk dan jauh dari aroma tak sedap. Itulah kelebihan yang ditawarkan Dombrut Cafe. Penasaran?
Mengolah daging kambing maupun domba bukan pekerjaan mudah. Salah-salah daging yang dihasilkan masih berbau prengus dan keras. Namun, Dombrut Cafe membuktikan olahan daging dombanya hampir tak ada bedanya dengan daging sapi, empuk dan gurih serta minus bau tak sedap.
“Kami memperlakukan daging domba ini dengan sangat spesial, mulai dari cara memotong dagingnya, menghilangkan baunya, mengolah, hingga menyimpannya. Jadi, enggak ada bau dan empuk, ” tutur Yuke Sampurna, pemilik restoran yang bertempat di Jalan Benda, Kemang, Jakarta Selatan itu.
Beberapa bulan belakangan, basis band Dewa 19 tersebut memang tengah disibukkan dengan bisnis restoran domba garut yang dikelolanya bersama sang kekasih, Teges Prita Soraya. Yuke melanjutkan, keistimewaan domba garut ini adalah organik. Dengan demikian, domba itu tidak diberi suntik vitamin atau apa pun dan mengonsumsi hanya makanan terpilih.
Domba ini pun tidak dibebaskan berkeliaran mencari makan sendiri seperti kambing, melainkan dikandangkan. Karena itu, tekstur dagingnya empuk. Konsistensi kualitas keempukan daging menjadi kunci kelezatan olahan domba di restoran ini.
“Yang membuat empuk sebenarnya cara memotong dagingnya. Salah sedikit, maka daging menjadi keras,” timpal Teges, konsultan restoran ini.
Untuk menghasilkan sate domba yang enak, Teges menyebutkan, sejatinya tak perlu diberi banyak bumbu dalam pengolahan. Cukup lada dan garam, lalu saat dibakar diolesi kecap dan mentega. Menghilangkan bau prengus-nya? “Kalau itu resep dapur kami,”ucap Teges.
Apa yang dikatakan Teges bukan promosi semata.Sate domba di restoran ini amat empuk dan hampir tak tercium aroma khas domba.
Dibakarnya medium, masih meninggalkan sari yang membuatnya jadi juicy. Potongan dagingnya cukup besar, bukan seperti sate yang biasa dijajakan di pinggir jalan. Nah, uniknya, saus kacangnya dihidangkan terpisah bersama bawang merah dan irisan cabai rawit. Anda bisa pilih, mau sate daging atau campur. Maksudnya campur bersama lemak. Lemak domba yang berwarna keputihan itu sangat empuk, tidak kenyal. Enaknya makan sate ini selagi hangat.
Kalau sudah lama, daging akan mengeras. Jangan lupa untuk mencicipi gulai domba.Kuahnya amat kental berwarna kuning kemerahan, dagingnya banyak. Ada potongan bawang merah di dalamnya untuk memberi rasa sekaligus meredam bau anyir. Daging domba diyakini memiliki kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging kambing. Olahan daging domba lain, ada sum sum, tongseng, kaldu daging, serta lamb shank dan lamb chop.
Restoran berkapasitas 40 tempat duduk ini menerapkan gaya santai dengan meja dan kursi kayu ala warung makan. Untuk kudapan, bisa coba nachos garut dengan saus keju dan salsa rawit, atau roti prancis yang disajikan dengan mentega. Ke depan,rencananya dikeluarkan menu ala Barat,tapi tetap dengan olahan daging domba.
Sebut saja lamb pizza, lamb burger, hingga spaghetti bolognaise with lamb. Teges mengatakan, bulan depan pihaknya juga akan membuka gerai di Kota Kasablanka. Sambil makan, Anda bisa sekalian menikmati petikan bass Yuke. Pengalaman bersantap yang istimewa tentunya. Adapun harga menunya sekitar Rp 27.500 - Rp 98.000 untuk makanan dan minuman sekitar Rp 12.000 - Rp 15.000 (ftr)
Sumber: okefood.com
Mengolah daging kambing maupun domba bukan pekerjaan mudah. Salah-salah daging yang dihasilkan masih berbau prengus dan keras. Namun, Dombrut Cafe membuktikan olahan daging dombanya hampir tak ada bedanya dengan daging sapi, empuk dan gurih serta minus bau tak sedap.
“Kami memperlakukan daging domba ini dengan sangat spesial, mulai dari cara memotong dagingnya, menghilangkan baunya, mengolah, hingga menyimpannya. Jadi, enggak ada bau dan empuk, ” tutur Yuke Sampurna, pemilik restoran yang bertempat di Jalan Benda, Kemang, Jakarta Selatan itu.
Beberapa bulan belakangan, basis band Dewa 19 tersebut memang tengah disibukkan dengan bisnis restoran domba garut yang dikelolanya bersama sang kekasih, Teges Prita Soraya. Yuke melanjutkan, keistimewaan domba garut ini adalah organik. Dengan demikian, domba itu tidak diberi suntik vitamin atau apa pun dan mengonsumsi hanya makanan terpilih.
Domba ini pun tidak dibebaskan berkeliaran mencari makan sendiri seperti kambing, melainkan dikandangkan. Karena itu, tekstur dagingnya empuk. Konsistensi kualitas keempukan daging menjadi kunci kelezatan olahan domba di restoran ini.
“Yang membuat empuk sebenarnya cara memotong dagingnya. Salah sedikit, maka daging menjadi keras,” timpal Teges, konsultan restoran ini.
Untuk menghasilkan sate domba yang enak, Teges menyebutkan, sejatinya tak perlu diberi banyak bumbu dalam pengolahan. Cukup lada dan garam, lalu saat dibakar diolesi kecap dan mentega. Menghilangkan bau prengus-nya? “Kalau itu resep dapur kami,”ucap Teges.
Apa yang dikatakan Teges bukan promosi semata.Sate domba di restoran ini amat empuk dan hampir tak tercium aroma khas domba.
Dibakarnya medium, masih meninggalkan sari yang membuatnya jadi juicy. Potongan dagingnya cukup besar, bukan seperti sate yang biasa dijajakan di pinggir jalan. Nah, uniknya, saus kacangnya dihidangkan terpisah bersama bawang merah dan irisan cabai rawit. Anda bisa pilih, mau sate daging atau campur. Maksudnya campur bersama lemak. Lemak domba yang berwarna keputihan itu sangat empuk, tidak kenyal. Enaknya makan sate ini selagi hangat.
Kalau sudah lama, daging akan mengeras. Jangan lupa untuk mencicipi gulai domba.Kuahnya amat kental berwarna kuning kemerahan, dagingnya banyak. Ada potongan bawang merah di dalamnya untuk memberi rasa sekaligus meredam bau anyir. Daging domba diyakini memiliki kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging kambing. Olahan daging domba lain, ada sum sum, tongseng, kaldu daging, serta lamb shank dan lamb chop.
Restoran berkapasitas 40 tempat duduk ini menerapkan gaya santai dengan meja dan kursi kayu ala warung makan. Untuk kudapan, bisa coba nachos garut dengan saus keju dan salsa rawit, atau roti prancis yang disajikan dengan mentega. Ke depan,rencananya dikeluarkan menu ala Barat,tapi tetap dengan olahan daging domba.
Sebut saja lamb pizza, lamb burger, hingga spaghetti bolognaise with lamb. Teges mengatakan, bulan depan pihaknya juga akan membuka gerai di Kota Kasablanka. Sambil makan, Anda bisa sekalian menikmati petikan bass Yuke. Pengalaman bersantap yang istimewa tentunya. Adapun harga menunya sekitar Rp 27.500 - Rp 98.000 untuk makanan dan minuman sekitar Rp 12.000 - Rp 15.000 (ftr)
Sumber: okefood.com
0 comments:
Posting Komentar