Saklar Genetik
Jumat, 08 Maret 2013
Saklar Genetik
Secara tidak sengaja saya menonton sebuah tayangan menarik berdurasi 2 jam yang disiarkan di stasiun TV TBS di Jepang, 11 Februari 2013, dengan tema "Apakah manusia itu?"(人間ã¨ã¯ä½•ã )
Pada awal acara tampak seorang ibu yang sedang menggendong anaknya yang sekilas tampak berumur kurang lebih 1 tahun. Namun ternyata anak tersebut sudah berumur 20 tahun dan tidak dapat berbicara dengan lancar. Dikatakan dalam acara ini bahwa gen pertumbuhannya berada pada posisi switch off, sehingga menyebabkan pertumbuhan anak tersebut berhenti.
Mengawali pembahasan tentang saklar genetik ini, pembawa acara (Shiniciro Azumi) tampak sedang mengunjungi sebuah daerah di Kyoto. Bukan tanpa alasan dia mengunjungi daerah ini, karena di daerah ini dihuni oleh orang tertua di dunia: Jiroemon Kimura, yang lahir pada 19 April 1897 (19 April 2013 akan berusia 116 tahun). Oktober tahun lalu beliau dianugerahi Guinness World Records sebagai orang paling tua yang masih hidup sampai saat ini. 4 orang saudaranya meninggal pada usia 90 tahun, dan adiknya yang paling muda hidup sampai 100 tahun. Jiroemon Kimura dilahirkan dalam sebuah keluarga bertani di sebuah desa perikanan, anak ke-3 dari 6 bersaudara, yang meninggalkan sekolahnya pada umur 14 tahun untuk kemudian bekerja di kantor pos. Sudah lebih dari setengah abad yang lalu beliau pensiun dan melanjutkan pekerjaannya sebagai petani sampai berusia 90 tahun. Kesehariannya beliau bangun awal di pagi hari, memperhatikan porsi makannya, masih dapat membaca koran dengan kaca pembesarnya dan menonton debat parlemen di televisi.
Pada awal acara tampak seorang ibu yang sedang menggendong anaknya yang sekilas tampak berumur kurang lebih 1 tahun. Namun ternyata anak tersebut sudah berumur 20 tahun dan tidak dapat berbicara dengan lancar. Dikatakan dalam acara ini bahwa gen pertumbuhannya berada pada posisi switch off, sehingga menyebabkan pertumbuhan anak tersebut berhenti.
Mengawali pembahasan tentang saklar genetik ini, pembawa acara (Shiniciro Azumi) tampak sedang mengunjungi sebuah daerah di Kyoto. Bukan tanpa alasan dia mengunjungi daerah ini, karena di daerah ini dihuni oleh orang tertua di dunia: Jiroemon Kimura, yang lahir pada 19 April 1897 (19 April 2013 akan berusia 116 tahun). Oktober tahun lalu beliau dianugerahi Guinness World Records sebagai orang paling tua yang masih hidup sampai saat ini. 4 orang saudaranya meninggal pada usia 90 tahun, dan adiknya yang paling muda hidup sampai 100 tahun. Jiroemon Kimura dilahirkan dalam sebuah keluarga bertani di sebuah desa perikanan, anak ke-3 dari 6 bersaudara, yang meninggalkan sekolahnya pada umur 14 tahun untuk kemudian bekerja di kantor pos. Sudah lebih dari setengah abad yang lalu beliau pensiun dan melanjutkan pekerjaannya sebagai petani sampai berusia 90 tahun. Kesehariannya beliau bangun awal di pagi hari, memperhatikan porsi makannya, masih dapat membaca koran dengan kaca pembesarnya dan menonton debat parlemen di televisi.
Seorang kakek lain yang sudah berusia 106 tahun, meskipun bungkuk dan beruban, beliau masih kuat berjalan kemana-mana sendiri. Ada juga seorang nenek yg berjalan dibantu walkernya masih mengurus kebunnya. Nenek yang lain masih kuat menuruni tangga, menikmati hari-harinya dengan menyulam dan humoris orangnya . Berdasarkan informasi dari kementerian kesehatan Jepang, penduduk usia lebih dari 100 tahun mencapai angka 51,000 jiwa, dan lebih dari 1200 jiwa tinggal di Kyoto. Sampai-sampai di balai kotanya terdapat satu bagian yg khusus mengurusi penduduk usia lanjut.
Menurut acara TV ini, switch genetik panjang umur orang-orang yang lanjut usia tersebut berada pada posisi ON. Setelah diamati cara hidupnya, terdapat 2 benang merah kesamaan pola hidup mereka, yaitu tetap bergerak selagi masih hidup dan jangan makan terlalu kenyang (腹八分目/harahachibunme). Dikatakan oleh seorang manula tersebut, "berusaha melakukan sendiri apa yang masih bisa dilakukan sendiri", menjadi salah satu cara untuk tetap bergerak. Beberapa makanan yang dianjurkan untuk mengaktifkan switch genetik ini yaitu royal jelly, ocha (green tea), red wine (terlepas dari hukum halal dan haram), dan yoghurt.
Scene berikutnya menceritakan tentang kanker pada perut pasien yang dapat dihentikan dengan mengaktifkan switch genetik melalui pengobatan masa kini. Pasien tersebut merasa dengan pengobatan ini kondisinya semakin membaik. Penelitian dengan menggunakan metoda pengobatan ini juga masih terus berlanjut. (tidak dijelaskan lebih detil tentang cara pengobatannya)
Pada bagian berikutnya diceritakan apakah beda manusia dan simpanse. Pembawa acara mendatangi sebuah lembaga riset primata di Universitas Kyoto untuk mengetahui lebih lanjut tentang beda manusia dan simpanse. Teori evolusi Darwin meyakini bahwa manusia dan simpanse berasal dari nenek moyang yang sama, dan menghabiskan waktu sepanjang 7 juta tahun untuk berubah menjadi manusia sempurna seperti sekarang. Hasil penelitian membuktikan bahwa 98,8% DNA manusia dan simpanse sama. Pembawa acara diminta memainkan sebuah alat ketangkasan yang dipakai dalam penelitian primata. Pada sebuah layar sentuh, beberapa detik tampak angka 1 sampai 9, yang kemudian angka-angka tersebut tertutup namun tetap berada pada tempatnya masing-masing. Kemudian pembawa acara diminta menekan tombol-tombol yang menyembunyikan angka tersebut secara berurutan 1-9. Setelah beberapa kali mencoba dengan mengingat-ingat posisi angka sebelum tertutupi, akhirnya pembawa acara tersebut berhasil. Secara mengejutkan, seekor simpanse bisa menekan angka 1-9 yang tertutupi tersebut dengan cepat dan secara berurutan dengan melihat sekilas saja. Tidak percaya dengan kondisi ini, simpanse diminta mengulanginya berkali-kali dan selalu berhasil.
Scene berikutnya menceritakan tentang kanker pada perut pasien yang dapat dihentikan dengan mengaktifkan switch genetik melalui pengobatan masa kini. Pasien tersebut merasa dengan pengobatan ini kondisinya semakin membaik. Penelitian dengan menggunakan metoda pengobatan ini juga masih terus berlanjut. (tidak dijelaskan lebih detil tentang cara pengobatannya)
Pada bagian berikutnya diceritakan apakah beda manusia dan simpanse. Pembawa acara mendatangi sebuah lembaga riset primata di Universitas Kyoto untuk mengetahui lebih lanjut tentang beda manusia dan simpanse. Teori evolusi Darwin meyakini bahwa manusia dan simpanse berasal dari nenek moyang yang sama, dan menghabiskan waktu sepanjang 7 juta tahun untuk berubah menjadi manusia sempurna seperti sekarang. Hasil penelitian membuktikan bahwa 98,8% DNA manusia dan simpanse sama. Pembawa acara diminta memainkan sebuah alat ketangkasan yang dipakai dalam penelitian primata. Pada sebuah layar sentuh, beberapa detik tampak angka 1 sampai 9, yang kemudian angka-angka tersebut tertutup namun tetap berada pada tempatnya masing-masing. Kemudian pembawa acara diminta menekan tombol-tombol yang menyembunyikan angka tersebut secara berurutan 1-9. Setelah beberapa kali mencoba dengan mengingat-ingat posisi angka sebelum tertutupi, akhirnya pembawa acara tersebut berhasil. Secara mengejutkan, seekor simpanse bisa menekan angka 1-9 yang tertutupi tersebut dengan cepat dan secara berurutan dengan melihat sekilas saja. Tidak percaya dengan kondisi ini, simpanse diminta mengulanginya berkali-kali dan selalu berhasil.
Lalu apa yg membedakan manusia dan simpanse? Yang membedakan adalah protein FOXP2 pada simpanse tidak bekerja dengan sempurna. Protein FOXP2 berfungsi untuk menyempurnakan fungsi otak dan paru-paru. Karena protein FOXP2 pada simpanse tidak bekerja secara sempurna mengakibatkan simpanse tersebut tidak bisa berbicara seperti manusia. Pada acara TV tersebut juga ditunjukkan seorang penderita kelainan FOXP2 yang dapat menangkap pertanyaan dengan baik tetapi tidak dapat menjawabnya dengan sempurna.
Bagian selanjutnya menceritakan iPS (induced Pluripotent Stem) cell yg diperkenalkan oleh Shinya Yamanaka yg mendapatkan nobel di bidang kedokteran tahun 2012 lalu. Ketika berada dalam kandungan, sel-sel pada janin membelah membentuk bagian-bagian tubuh. Sel jantung membelah berkali-kali sampai terbentuklah jantung. Sel syaraf membelah berkali-kali membentuk jaringan syaraf. Sekali sel ini membentuk organ tubuh maka prosesnya tidak dapat dibalik (irreversible). Namun, hebatnya Profesor Yamanaka menemukan cara membentuk jaringan sel. Misalnya jika diambil sel dari jantung kita, maka dapat dibuat jantung baru yang terbuat dari sel kita sendiri, yang memungkinkan kita ditransplantasi oleh jantung dari sel kita sendiri sehingga bisa meminimalisir ketidakcocokan organ tubuh. Revolusi baru di bidang pengobatan ini memungkinkan umur manusia lebih lama dan lebih awet muda.
Pada bagian selanjutnya diceritakan tentang sebuah suku di daerah Afar di Etopia yang bisa tinggal di tempat yg sangat panas (50 derajat C). Keheranan mengapa bisa bertahan hidup dalam kondisi yang sangat ekstrim seperti ini, maka sebuah tim dari acara TV ini dikirimkan ke Etiopia untuk mencari tahu seperti apa kehidupan mereka sehari-hari.
Pada bagian selanjutnya diceritakan tentang sebuah suku di daerah Afar di Etopia yang bisa tinggal di tempat yg sangat panas (50 derajat C). Keheranan mengapa bisa bertahan hidup dalam kondisi yang sangat ekstrim seperti ini, maka sebuah tim dari acara TV ini dikirimkan ke Etiopia untuk mencari tahu seperti apa kehidupan mereka sehari-hari.
Di Etopia diceritakan terdapatnya aktivitas geotermal vulkanik yg panas, terciumnya bau belerang dan sebagainya. Di bagian lain daerah ini, suku Afar menempati rumah-rumah yg terbuat dari kayu dan daun, dan beralaskan tikar. Sesekali mereka menyembelih kambing untuk bahan makanan, sembari tak lupa memberikan sebagian ke tetangga-tetangga mereka. Saking panasnya, salah seorang kru TV dari Jepang sampai dehidrasi sehingga harus beristirahat. Pekerjaan suku Afar sehari-hari adalah memotong balok-balok garam di sebuah dataran yang dulunya lautan. (dahulu dataran Etopia menyatu dengan dataran Yaman, yang kemudian terpisah oleh laut mati. Karena proses vulkanik gunung berapi, magmanya membeku dan membendung laut sehingga menjadi dataran garam yang sekarang menjadi tempat bekerja suku Afar.) Suku Afar tidak kelihatan berkeringat saat bekerja pada siang yang panas itu. Warna kulit mereka yang gelap membuat lebih tahan terhadap sinar UV dan rambutnya yg ikal menjaga supaya keringat tidak cepat menguap dari kepala.
Dikatakan bahwa suku Afar ini memiliki ketahanan penyakit paling tinggi, dengan kata lain mereka telah dapat mengaktifkan switch genetiknya sehingga dapat hidup dalam kondisi yang ekstrim. Digambarkan bahwa manusia menyebar bermula dari benua Afrika ini menuju benua-benua lain di dunia. Semakin jauh dari benua Afrika, ketahahanan tubuhnya semakin berkurang. Pada gambar terlampir menunjukkan rasio orang-orang yg memiliki percepatan pertumbuhan gen berdasarkan beberapa lokasi di dunia. Setelah diteliti, ternyata org yg hidup di etopia ini memiliki SIRT3 (Sirtuin-3) yg lebih banyak. SIRT3 adalah protein yg mengatur metabolisme pada mitokondria dan berperan penting dalam memperlambat proses-proses penuaan. Mungkin garam juga telah mempengaruhi gen suku afar secara misterius sehingga menjadikannya tahan terhadap zat-zat beracun dari aktivitas vulkanik di daerahnya.
Berumur panjang, dapat berbicara, tumbuh menjadi besar, pengobatan kanker, tahan terhadap kondisi ekstrim diyakini erat hubungannya dengan saklar genetik. Mengapa saat ini kita menjadi manusia seperti sekarang? Akan menjadi manusia seperti apa kita nanti? Mungkin sekarang sudah tiba jaman bagi kita mengetahui genetik kita sendiri dan mengendalikan saklar-saklar genetik tersebut dengan benar.
Di akhir acara, seorang ahli menjawab pertanyaan di atas "Apakah manusia itu?"(人間ã¨ã¯ä½•ã )?
Manusia terbuat dari genetik. Namun hanya manusia yang bisa mengulurkan tangan saat merasakan orang lain kesusahan. Orang-orang dengan berbagai macam DNA dan personalitinya tinggal di bumi yang sama. Dengan menakhlukkan berbagai macam personalitinya, bekerja sama untuk keberlangsungan hidup, mungkin itu yang dinamakan manusia.
Salam
Hendi Wisma M02---------------------------------
Published on Apr 20, 2012
Jiroemon Kimura of Kyoto, Japan, the world's oldest living man, celebrated his 115th birthday on Thursday.
According to the Gerontology Research Group (GRG), an international body that specifically deals in longevity research, he is not only the world's oldest living man, but is the third-oldest man in recorded history.
"I'm delighted beyond words," Kimura said of his milestone.
However, Kimura is not technically the world's oldest living person. That distinction belongs to Georgia resident Besse Cooper, who was born on August 26, 1896.
Kimura has fathered 7 children (5 are still alive), has 14 grandchildren, 25 great-grandchildren, and 13 great-great-grandchildren. He says eating small portions of food has been his secret to longevity. Kimura worked at a post office for 38 years before switching careers to become a farmer, which he was until he was 90 years old.
According to the Gerontology Research Group (GRG), an international body that specifically deals in longevity research, he is not only the world's oldest living man, but is the third-oldest man in recorded history.
"I'm delighted beyond words," Kimura said of his milestone.
However, Kimura is not technically the world's oldest living person. That distinction belongs to Georgia resident Besse Cooper, who was born on August 26, 1896.
Kimura has fathered 7 children (5 are still alive), has 14 grandchildren, 25 great-grandchildren, and 13 great-great-grandchildren. He says eating small portions of food has been his secret to longevity. Kimura worked at a post office for 38 years before switching careers to become a farmer, which he was until he was 90 years old.
Peta: A (Osaka) - B (Kyoto) = 34 mi
View Larger Map
1 comments:
Terima kasih banyak Mas Hendi.
Suatu sinopsis yang sangat bagus.
Salam
Saifuddien Sjaaf / TK-64
Posting Komentar